Rekening Gendut

Beberapa hari ini Kita dihebohkan dengan istilah rekening gendut, money laundry dan sebagainya. Masih ingatkah dengan Gayus Tambunan? Dihukum karena kesalahannya,  entah berapa tahun yang jelas pengadilan menghukumnya salah. 

Sekarang muncul lagi, akankah para bapak-bapak yang mengurus uang tax (pajak) akan dihukum?  Entahlah pengadilan yang akan memutuskan. Karena bagaimanapun hakim itu dikenal dengan istilah manusia setengah dewa (kata Iwan Fals) wakil Tuhan walaupun diatas langit masih ada langit. 

Slogan DJP( Direktorat Jenderal Pajak) bangga bayar pajak dan sejenisnya. Akankah rakyat masih mempunyai kepercayaan kepada pengelola uang rakyat yang nota benenya uang kita (pajak) yang dipakai bayar pajak hanya untuk memamerkan kekayaan yang dipertontonkan beberapa gelintir orang. Tapi yang jelas apapun yg terjadi perbuatan melawan hukum akan diganjar setimpal sesuai dengan perbuatannya. Semoga para penegak hukum menegakkan dengan seadil-adilnya. 

Semoga Tidak ada istilah tebang pilih, tumpul keatas, menegakkan benang basah, teangkat si tereng odak( diangkat pakai bambu muda) dan lain-lain. Banggalah menjadi pembayar pajak untuk kemajuan bangsa dan negara dan tidak ada istilah tidak bisa karena bagaimanapun pajak itu untuk kemajuan bangsa dan negara kita tercinta bukan sekarang saja tapi untuk anak cucu dan penerus kita semuanya. 

Keberadaan pajak itu sangat dibutuhkan baik untuk membayar gaji pegawai, pejabat, TNI-polri  bahkan sampai tingkat RT.  

Dari segi pembangunan, dari segi pembangunan fisik, bisa membangun pasar, sekolah jembatan, jalan dan lain-lain. Tapi pajak itu Banyak juga yang belum terbayarkan atau istilahnya pengemplang pajak para pengusaha. Semoga wajib pajak baik pajak bumi dan bangunan migas non migas tetap terbayarkan utk kesejahteraan rakyat Indonesia itu yang pertama dan utama. Semoga para petugas pajak diberikan hidayah (petunjuk) oleh Allah SWT Tuhan Yang Maha Esa. Amiiin.