Mohon tunggu...
Salma Nada Fadhila
Salma Nada Fadhila Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa/UIN Sunan Kalijaga

sedang kuliah

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Partisipasi Masyarakat dalam Gerakan Sosial Charles Tilly

21 November 2022   13:32 Diperbarui: 21 November 2022   13:36 559
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilmu Sosbud dan Agama. Sumber ilustrasi: PEXELS

Charles Tilly lahir pada 27 Mei 1929 di Lombard, Illinois, Amerika. Charles Tilly merupakan tokoh sosiologi modern berkebangsaan Amerika. Charles Tilly dipengaruhi oleh beberapa tokoh diantaranya Karl Marx, Max Weber, Herbert Spencer dan lain-lain. Karya-karya dari Charles Tilly seperti Contentious Politics (2006) , Durable Inequality (1998), Why?(2006), Trust and Rule (2005) dan lain-lain. Charles Tilly meninggal pada 29 April 2008 di New York, Amerika Serikat.

Penulis mengenal Teori gerakan Sosial dari Skripsi yang berjudul "Solidaritas Internasional Dalam Pembebasan Nelson Mandela Oleh Band The Specials AKA" yang ditulis oleh Ricky Pratama. Menurut Charles Tilly, gerakan sosial adalah serangkaian perlawanan dalam bentuk aksi, pertunjukkan, serta kampanye yang dibuat oleh masyarakat biasa berdasarkan tuntutan bersama (collective claims) dan ditujukan kepada pihak lain. (Tilly, 2004). Gerakan sosial juga dapat direfleksikan sebagai kendaraan utama masyarakat biasa untuk berpartisipasi dalam lingkup politik yang berkenaan dengan masyarakat (public politics).

Di dalam bukunya, Charles Tilly menjelaskan bahwasannya terdapat perlawanan politik (contentious politics) dari gerakan sosial. Hal ini kemudian dijabarkan dalam tiga elemen serta penggabungan fundamental yang menjadi landasan utama gerakan sosial itu sendiri, yaitu :

1. Campaign, merupakan upaya terorganisir publik serta berkelanjutan dalam membuat tuntutan bersama, ditujukan kepada pihak yang dianggap memiliki kewenangan.

2. Social Movement Repetoire, yaitu serangkaian gabungan aktivitas/tindakan, sebagai instrument politik yang dilakukan oleh gerakan sosial.

3. WUNC Displays adalah sebuah keikutsertaan publik yang terpadu yang merupakan perwujudan asset bagian dari gerakan sosial yang dilakukan. WUNC adalah Worthiness (keseriusan sikap yang diterapkan dengan kesamaan pakaian dan kehadiran orang tertenu, Unity (keseragaman atribut seperti spanduk hingga menyuarakan pesan secara bersama), Numbers (jumlah masa dan keikutsertaan perlawanan melalui gerakan sosial) and Commitment (kegigihan perlawanan).

Charles Tilly berpendapat bahwasannya cara kerja yang kemudian membentuk ciri khas suatu gerakan sosial yang sedang terjadi adalah ketika ketiga elemen diatas berkombinasi antara satu dengan yang lain. Ketiga elemen diatas menjelaskan bahwasannya gerakan sosial bukanlah sebuah pertunjukkan individual semata dan tidak dapat dikurangi atau dipisahkan. Masing-masing dari ketiga elemen memiliki porsi tersendiri yang apaabila dikombinasikan membentuk sebuah fenomena sosial yang merujuk ke dalam gerakan sosial. Kombinasi dari campaign, social movement repertoire, dan WUNC displays inilah yang menciptakan kekhasan tersendiri dari sebuah gerakan sosial. (Tilly, 2008).

Dalam pemahaman penulis, Gerakan sosial adalah perlawanan dari masyarakat biasa yang memiliki kesamaan tuntuntan yang ditujukan kepada pihak lain. Gerakan Sosial ini menjadi keikutsertaan masyarakat biasa dalam lingkup politik yang berhubungan dengan masyarakat itu sendiri. Gerakan sosial memiliki landasan utama, pertama adalah campaign yaitu tuntutan bersama untuk pihak berwenang. Kedua adalah Social movement Repetoire yaitu aktivitas gerakan sosial. Ketiga adalah WUNC Displays yaitu partisipasi publik menggunakan suatu barang yang sama.

Contoh gerakan sosial di suatu desa di Bangunharjo adalah gerakan sosial penolakan ketua dukuh perempuan. Gerakan sosial ini berisi warga yang menolak ketua dukuh perempuan karena berbagai latar belakang. Warga membuat spanduk-spanduk (WUNC Displays) bertuliskan penolakan yang ditujukan kepada pimpinan Kelurahan Desa Bangunharjo. Namun aksi ini ditolak oleh pimpinan Kelurahan Desa Bangunharjo dan telah dimusyawarahkan antara warga dan pimpinan desa.

Sumber :

Pratama, R. (2021). Solidaritas Internasional Dalam Pembebasan Nelson Mandela Oleh Band The Specials AKA. Skripsi. Palembang : Universitas Sriwijaya

Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun