Mohon tunggu...
Salmana Billah
Salmana Billah Mohon Tunggu... -

Sederhana itu cantik :-)

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan Pilihan

Psikologi Perkembangan

23 Februari 2015   16:33 Diperbarui: 17 Juni 2015   10:40 33
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Gadget. Sumber ilustrasi: PEXELS/ThisIsEngineering

Apa sih perkembangan itu?

Perkembangan adalah pola perubahan yang dimulai sejak masa pembuahan dan yang terus berlangsung selama masa hidup manusia. Prespektif masa hidup sendiri memandang bahwa perkembangan manusia berlangsung seumur hidup, multidimensi, multiarah, plastis, multidisiplin dan kontekstual, serta melibatkan pertumbuhan, pemeliharaan, dan regulasi terhadap penurunan (Baltes, 1987).

Nah, sekarang saya punya cerita pendek nih, yang mana didalamnya terkandung tema yang kita bahas.

___________

Berawal dari sebuah pertemuan. . .

Segalanya terjadi begitu saja. .

Berawal dari sebuah tatapan dan getar hati. .

Kini segalanya berjalan dengan keindahannya. .

. . . . . . . . . . . . . . . . . . .

قبلت نكاحها و تزويجها بمهر المذكور.....

Arsy pun bergetar saat kau lantunkan kalimat itu. .

Sebagai isyarat ucapan “Kini Kau milikku seutuhnya”…

Malam itu akan selalu menjadi sejarah bagi kita, dimana kau titipkan sebuah anugrah yang terindah bagiku. Ya, ahli warismu, tak tau baerapa jumlah anugrah yang kau titipkan dalam rahimku, maksud hati ingin merengkuh seluruhnya, tapi hanya dua yang dapat kujadikan penerusmu,.

kau tau sayang? Kelak kedua anak kita ini kan jadi pejantan tangguh, bagaimana tidak? Mereka sendiri yang lolos menjadi penggantimu, tak apalah, aku kan bersabar mengasuh mereka..”.

Berkali-kali kuyakinkan diriku untuk tabah menghadapi kenyataan ini, disisiku kini tengah terbaring pulas anak-anak kita, tapi disisi lain kau telah terbaring tenang dalam rumah terahirmu,.

“Din,, apa-apaan sih kamu ini, anak nangis kok didiemin,,” suara ibuku memecah lamunanku, mungkin diriku masih belum bisa menerima kenyataan ini. “cup-cup,. Ciluuk baa,, ciluuukk baa,, hii anak umy yang ganteng, yang pinter, cup ya,,”. Agak rewel memang, tapi syukurlah, Roni mau diam dari tangisnya, tapi tak lama kemudian Rina yang menangis,” maklumlah anak kembar nduk. .” saut ibuku. “huff,,” kuhela nafasku..

-----------------------

Kurasa, baru kemarin kudengar tangis mereka, tapi tak terasa ternyata mereka sudah sebesar kini, dan baru kusadari pula ada perbedaan besar diantara mereka, Roni tumbuh sehat tanpa kekurangan, tapi Rina? Dia ternyata buta, aku menyadari ini ketika mereka belajar merangkak, Rina selalu menabrak benda didepannya, kukira itu hal biasa, tetapi ketika kucoba melambaikan tanganku didepannya Rina sama skali tak berkedip, menoleh ataupun kaget, padahal seingatku, ketika dia berumur 2bln, Rina dan Roni sama-sama tersenyum dan tertawa saat bermain cilukba, mereka sama-sama berbicara saat kuajak bicara, Robbi,. Cobaan apalagi ini..

3 tahun kemudian. .

“Umy…!!! Itu apa?”. . “Apa-apa?? Apa kak??” sahut Rina, “itu yang bersinar itu”.. “itu namanya lampu..” sahutku, “apa itu lampu?” “lampu itu yang menerangi kita saat gelap datang” “berarti sama dengan bulan dong my?” sahut Rina, “beda sayang.,” “kenapa beda my?” Roni tak mau kalah, “mau tau kenapa?”. Sengaja kubuat mereka penasaran. “iyaaa mauuu”. Sahut mereka dengan semangatnya “ayo,, umy punya kuis, siapa yang tau bedanya lampu dengan bulan nanti umy kasih hadiah” kubakar semangat ingin tahu mereka “hadiah apa my???” “eemm,, apa yaa,, kalo Rina boneka, kalo Roni .. “ “robot my!!!!” “oke!!!”

______

Nah, dari cerita diatas, karakteristik perkembangan yang dapat kita tangkap adalah perkembangan yang bersifat kontekstual, yakni perkembangan yang berlangsung dalam sebuah konteks, bisa keluarga, sekolah, teman sebaya dan lingkungan, dalam hal ini kita dipertontonkan dalam konteks keluarga yang mengajari anak mereka berusaha mencari tahu sesuatu yang tidak mereka ketahui, cerita di atas juga menunjukkan bahwa perkembangan ini dapat dikoneksikan dengan kehidupannya, maksudnya kita dapat membentuk karakteristik anak kita sejak dini, dengan mengajari mereka hal-hal yang dapat membuat rasa ingin tahunya semakin besar. kemudian tidakkah kalian bingung? Pada usia 2 bln anak yang buta dengan anak yang normal sama-sama bisa tertawa, tersenyum dan berbicara? Sebetulnya anak yang buta tadi bisa berbicara, tertawa dan tersenyum pada umur yang sama dengan anak normal, itu disebabkan adanya respon sentuhan, atau belaian dari ibunya, juga respon atas suara yang dia tangkap. (Eibl-Eibelsfeldt, 1970). Perilaku ini, (tersenyum, tertawa dan menanggapi berbicara) adalah suatu contoh perkembangan perilaku sosial dini, yang mana ditunjukkan si bayi untuk menanggapi atau respon dari ibunya.

Semoga bermanfaat :-)

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun