Mohon tunggu...
Salma Nabila
Salma Nabila Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa, Universitas Islam Negeri Sumatera Utara

Saya adalah mahasiswa universitas islam negeri sumatera utara, saya sangat suka menulis topik yang menarik bagi saya adalah topik kesehatan.

Selanjutnya

Tutup

Beauty

Kecantikan Berbahaya ! Kenali Resiko Penggunaan Lensa Kontako

21 Desember 2024   16:53 Diperbarui: 21 Desember 2024   16:51 9
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Beauty. Sumber ilustrasi: Unsplash

Teknologi lensa kontak terus berkembang. Kini, terdapat lensa kontak yang tidak hanya berfungsi untuk mengoreksi penglihatan dan mengubah warna mata, tetapi juga dilengkapi dengan fitur-fitur canggih lainnya. Misalnya, ada lensa kontak yang dapat melindungi mata dari sinar ultraviolet, atau lensa kontak yang dapat mengubah warna secara otomatis sesuai dengan suasana hati Anda. Dengan teknologi terbaru ini, lensa kontak semakin menjadi pilihan yang menarik bagi mereka yang ingin tampil beda dan modern.
Lensa kontak kini telah menjadi bagian tak terpisahkan dari dunia fashion. Berbagai desain lensa kontak terbaru selalu mengikuti tren fashion terkini. Anda bisa menemukan lensa kontak dengan efek ombre yang sedang populer, atau lensa kontak dengan warna pastel yang lembut dan feminim. Softlens ombre adalah salah satu jenis softlens yang memiliki efek ombre. Ombre sendiri berarti perpaduan warna yang biasanya mengubah nuansa dari terang ke gelap. Dengan menggunakan lensa kontak, seseorang tidak hanya memperbaiki penglihatan, tetapi juga menjadi trend di kalangan teman-teman sekitarnya.
Selain estetika, lensa kontak juga menawarkan kenyamanan dan kepraktisan. Lensa kontak modern terbuat dari bahan yang lembut dan nyaman digunakan. Teknologi terbaru telah menghasilkan lensa kontak yang lebih tipis, lebih lentur, dan lebih tahan lama. Dengan perawatan yang tepat, lensa kontak dapat digunakan sehari-hari tanpa menimbulkan ketidaknyamanan. Lensa kontak tidak hanya sekadar alat bantu koreksi mata, tetapi juga menjadi bagian dari gaya hidup yang modern. Dengan beragam pilihan warna, desain, dan efek khusus, lensa kontak dapat meningkatkan kepercayaan diri dan membuat Anda tampil lebih menarik. Namun, penting untuk selalu ingat bahwa penggunaan lensa kontak harus dilakukan dengan bijak dan sesuai petunjuk dokter.
Pada awalnya, lensa kontak dibuat dari bahan yang rigid/kaku, setelah adanya softlens, maka lensa kontak tersebut sering disebut dengan hard contact lens. Kaca adalah material yang dipakai sebagai bahan lensa kontak pada saat awal diperkenalkan, sekitar tahun 1887. Baru pada sekitar tahun 1936, plastik mulai diperkenalkan sebagai bahan pembuatan lensa kontak. Namun hanya bagian pinggir lensa kontak yang menggunakan plastik, sedangkan pada bagian zona optiknya (tengah) masih menggunakan kaca. Pengaplikasian bahan plastik untuk seluruh bagian lensa kontak baru dimulai pada tahun 1946. Plastik jenis PMMA adalah yang paling sering dipakai.
Berdasarkan American Optometric Association, alasan orang memilih menggunakan lensa kontak daripada kacamata karena lensa kontak mengikuti pergerakan bola mata dan tidak sedikitpun mengurangi lapangan pandang mata, sehingga tidak menganggu penglihatan, membuat penampilan menjadi indah, nyaman, lebih terang, tidak ada bingkai yang mengganggu pandangan mata, mengurangi distorsi, tidak berkabut, tidak mudah terkena air hujan, dan tidak menghalangi aktivitas. Tetapi penggunaan lensa kontak menimbulkan banyak dampak negatif yang perlu diwaspadai, terlebih jika tidak mengikuti aturan pemakaian. Seperti gangguan metabolisme mata (hypoxia), kerusakan stroma, trauma endotel, timbulnya toksik dan alergi, keratitis steril, keratitis mikroba, gangguan aliran airmata, dan distorsi kornea mata
Berikut bahaya dari penggunaan lensa kontak yang berkepanjangan. Pertama, penggunaan lensa kontak, terutama softlens, jika tidak dijaga kebersihannya, dapat memicu berbagai masalah serius pada mata. Salah satu risiko terbesar adalah terjadinya keratitis, yakni infeksi pada kornea yang transparan di bagian depan mata. Infeksi ini bisa disebabkan oleh bakteri, virus, atau jamur yang menempel pada lensa kontak kotor. Keratitis tidak hanya menyebabkan rasa sakit dan perih yang hebat, tetapi juga dapat merusak kornea secara permanen sehingga berdampak pada kualitas penglihatan. Selain itu, penggunaan softlens yang terkontaminasi juga dapat menimbulkan peradangan pada konjungtiva, yaitu selaput tipis yang melapisi bagian putih mata dan bagian dalam kelopak mata. Peradangan ini ditandai dengan mata merah, berair, gatal, dan sensasi seperti ada benda asing di dalam mata. Yang kedua, kemerahan, gatal, dan sensasi benda asing pada mata seringkali dialami oleh pengguna softlens. Kondisi ini dapat disebabkan oleh beberapa faktor, di antaranya kualitas lensa yang buruk, penggunaan lensa yang terlalu lama, atau reaksi alergi terhadap bahan lensa. Lensa kontak yang berkualitas rendah atau sudah rusak dapat menggores kornea dan menyebabkan iritasi. Penggunaan lensa yang terlalu lama dapat menyebabkan kekurangan oksigen pada kornea dan memicu infeksi. Selain itu, reaksi alergi terhadap bahan lensa dapat memicu peradangan pada mata. Ketiga, pemakaian softlens yang melebihi batas waktu yang dianjurkan dapat berdampak buruk pada kesehatan mata. Kurangnya pasokan oksigen ke kornea akibat penggunaan softlens dalam jangka waktu panjang dapat memicu pertumbuhan pembuluh darah baru yang tidak normal. Kondisi ini tidak hanya mengganggu penampilan mata, tetapi juga dapat menyebabkan penurunan kualitas penglihatan dan meningkatkan risiko kerusakan kornea yang serius. Serta yang terakhir adalah lensa kontak yang tidak pas atau penggunaan yang tidak tepat dapat berakibat fatal bagi kesehatan mata. Gesekan antara lensa kontak yang tidak sesuai dengan permukaan mata dapat menyebabkan goresan pada kornea, lapisan bening di bagian depan mata. Luka gores ini tidak hanya menimbulkan rasa sakit yang hebat, tetapi juga meningkatkan risiko terjadinya infeksi yang dapat merusak kornea secara permanen. Untuk mencegah terjadinya komplikasi yang serius, sangat penting untuk memilih lensa kontak yang sesuai dengan resep dokter dan mengikuti anjuran penggunaan yang tepat.
Hal yang menyebabkan bahaya dari penggunaan lensa kontak terlalu lama biasanya tidur dengan softlens, tidak mengganti lensa sesuai jadwal, dan tidak menjaga kebersihan tangan sebelum menyentuh lensa dapat meningkatkan risiko komplikasi dan kondisi lingkungan seperti terkena debu, asap, dan polusi dapat memperburuk iritasi mata pada pengguna softlens.
Penggunaan softlens dapat memberikan kenyamanan dan kepraktisan, tetapi juga membawa risiko yang signifikan terhadap kesehatan mata. Edukasi yang tepat dan perawatan yang baik sangat penting untuk meminimalkan bahaya yang terkait dengan penggunaan softlens. Pengguna disarankan untuk selalu berkonsultasi dengan profesional kesehatan mata untuk memastikan penggunaan yang aman dan efektif.

Penulis: Salma Nabila  Mahasiswa Ilmu Kesehatan Masyarakat, Universitas Islam Negeri Sumatera Utara

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Beauty Selengkapnya
Lihat Beauty Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun