Mohon tunggu...
Salma Nabila
Salma Nabila Mohon Tunggu... Lainnya - Mahasiswa

Memasak

Selanjutnya

Tutup

Ruang Kelas

Bermain Sambil Belajar: Kunci Kesuksesan Pendidikan Anak Usia Dini

21 November 2023   23:30 Diperbarui: 21 November 2023   23:32 180
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ruang Kelas. Sumber Ilustrasi: PAXELS

Sejak dahulu, kita telah menyadari bahwa belajar bukanlah suatu tugas yang membosankan, terutama bagi anak usia dini. Mereka adalah pembelajar alami yang memiliki rasa ingin tahu, penuh energi, dan penuh imajinasi. Oleh karena itu, artikel ini akan mengupas betapa pentingnya pendekatan bermain sambil belajar dalam merintis langkah awal pendidikan anak.

Terkadang, kita melupakan kekuatan keajaiban bermain dalam membentuk pemahaman anak terhadap dunia di sekitarnya. Baik melalui permainan kreatif, eksplorasi lingkungan, maupun interaksi sosial yang hangat, setiap momen bermain sebenarnya menyimpan potensi besar sebagai kunci keberhasilan pendidikan anak usia dini.

Dengan menganut konsep ini, kita dapat membuka pintu proses pembelajaran yang lebih menyenangkan, efektif, dan relevan dengan perkembangan anak. Seiring kita melangkah lebih jauh, mari kita telusuri bagaimana bermain sambil belajar dapat menjadi fondasi kokoh yang membentuk karakter dan kecerdasan anak- anak usia dini.

Berdasarkan pendapat beberapa ahli, ciri-ciri bermain meliputi beberapa persyaratan yaitu: menyenangkan; motivasi intrinsik; non literal; fleksibilitas dalam aturan; episodik; komunikatif; berorentasi pada proses; dan bermakna.

Manfaat dan fungsi bermain pada anak usia dini sangatlah banyak, terutama pada proses tumbuh kembang. Aktivitas bermain dapat memberikan manfaat fisik karena bermain dianggap sebagai aktivitas yang dapat menggerakkan tubuh anak. Bermain juga dianggap sebagai kegiatan yang menyalurkan kegemaran atau suatu hobi yang dimiliki sehingga bermanfaat dalam menjadi sebuah proses relaksasi yang akan membantu perkembangan sosial emosional anak.

Kegiatan bermain pada anak usia dini sangatlah penting, hal ini karena anak belajar pertama kali melalui organ sensorinya, yaitu panca indera. Anak akan mencium, menyentuh, menggigit dan melakukan berbagai aktivitas untuk mendapatkan pengalaman baru. Pengalaman yang dirasakan oleh indera-indera tersebut akan diolah oleh otak dan menghasilkan persepsi-persepsi yang baik dan positif atau negatif. Persepsi merupakan kemampuan anak dalam menafsirkan sesuatu yang dia lihat atau rasakan. Persepsi berulang membentuk kebiasaan anak, yang nantinya akan mempengaruhi kepribadiannya. Dalam bermain, anak akan membangun persepsi positif sehingga berdampak positif juga pada kepribadiannya.

Selain alasan tersebut, aktivitas bermain pada anak sangat penting bagi aspek perkembangan anak. Alasan pentingya bermain bagi perkembangan kognitif anak. Perkembangan kognitif berkaitan dengan kemampuan aktivitas otak anak dan merupakan bagian dari kegiatan mental otak yang meliputi: mengingat, memahami, menerapkan, menganalisis, mensintesis, dan evaluasi. Bermain bukan hanya proses yang sederhana menuangkan pengetahuan ke dalam otak anak dan kemudian anak membawanya keluar. Anak-anak perlu melakukan aktivitas bermain bersama banyak pengalaman baru untuk mendapatkan informasi berharga dari berbagai hal itu. Simbolisasi dalam bermain yang merupakan cara mereka mewakili kemampuan berpikirnya dilihat dari caranya anak berusaha meniru atau melakukan apa yang dipikirkannya.

Bermain juga penting bagi perkembangan bahasa anak usia dini. Bermain membantu anak memahami penggunaan bahasa yang tepat dengan konteksnya, terutama ketika anak-anak bermain peran. Mereka akan menggunakan kosa kata yang berkaitan dengan kata-kata sesuai dengan peran yang dimainkan. Selain itu, anak-anak juga akan belajar bagaimana berkomunikasi dengan baik, yaitu menyampaikan pesan agar dapat diterima oleh lawan bicara Ada baiknya menggunakan kalimat sederhana. Mereka juga belajar menggunakan intonasi dan ekspresi wajah yang tepat saat berinteraksi dengan teman-temannya. Di setiap kesempatan saat bermain, anak-anak juga akan belajar menggunakan kombinasi kata baru melakukan percakapan. Dengan demikian, tata bahasa anak juga akan demikian berkembang menjadi lebih sempurna.

Anak usia dini membutuhkan sosialisasi sebagai alat untuk menjalin ikatan persahabatan yang baik dengan teman sebaya. Bahkan di usia dini anak-anak masih bermain sendiri, tetapi seiring bertambahnya usia, anak-anak akan belajar bermain berdampingan (bermain paralel), berkomunikasi, saling meminjam peralatan bermain, dan kemudian bekerja sama dalam aktivitas bermain yang lebih sosio-dramatis kompleks

Dari segi perkembangan emosi, bermain akan melatih anak menjadi lebih pengertian dan mengembangkan kesadaran terhadap diri mereka sendiri. Anak-anak akan menemukan berbagai cara untuk melakukannya

Dengan demikian, Bermain Sambil Belajar: Kunci Sukses Pendidikan Anak Usia Dini menjadi lebih dari sekedar ungkapan; ini adalah seruan untuk menciptakan landasan pendidikan yang membumi dan bernilai. Melalui pendekatan ini, kami tidak hanya memberikan pengalaman belajar yang menyenangkan kepada anak-anak, namun juga membangun landasan bagi perkembangan holistik mereka.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ruang Kelas Selengkapnya
Lihat Ruang Kelas Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun