Mohon tunggu...
Salma Nabila
Salma Nabila Mohon Tunggu... Lainnya - Mahasiswa

Memasak

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Mendalam dalam Teori Perkembangan Kognitif Piaget: Bagaimana Anak-anak Belajar?

8 Oktober 2023   23:39 Diperbarui: 8 Oktober 2023   23:41 117
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilmu Sosbud dan Agama. Sumber ilustrasi: PEXELS

Hallo pembaca setia kompasiana dimanapun berada. Ada yang tahu nggak nih apa itu teori perkembangan kognitif Piasel??

Teori Perkembangan Kognitif Piasel merupakan sebuah teori yang dikemukakan oleh seorang ahli biologi yang bernama Jean Piaget. Jean Piaget lahir pada tanggal 1989 di Swiss, tepatnya di Neuhatel. Ayah dari Piasel merupakan seorang professor spesialis ahli sejarah abad pertengan dan ibunya seorang dinamis, intelegen, dam takwa.

Perkembangan pemikiran Piaget banyak dipengaruhi oleh Samuel Cornut yang merupakan bapak pelindungnya, seorang ahli dari Swiss. Cornut mengamati bahwa selama masa remaja Piaget sudah terlalu fokus pada biologi, menurutnya hal itu bisa membuat pikiran Piaget sempit. Oleh karena itu Cornut ingin memberikan pengaruh kepada Piaget memperkenalkan filsafat. Ini semua membuat Piaget tertarik dalam bidang epistemologi, cabang filsafat yang mempelajari ilmu pengetahuan, apa pengetahuan itu dan bagaimana pengetahuan itu diperoleh. Piaget berkonsentras dalam dua bidang: biologi dan filsafat pengetahuan.

Setelah belajar dan tertarik dengan biologi barulah dia mengalihkan fokusnya ke perkembangan intelektual (termasuk tahap perkembangan anaknya sendiri) dan mulai memberikan pengaruh besar terhadap konsep kognitif dalam perkembangan kepribadian. Piaget, seorang ahli biologi yang mendapat julukan sebagai psikolog anak karena mempelajari perkembangan kecerdasan, menghabiskan ribuan jam mengamati anak-anak yang sedang bermain dan bertanya tentang perilaku dan perasaannya. Ia tidak mengembangkan teori sosialisasi yang komprehensif, tetapi memfokuskannya perhatian pada bagaimana anak-anak belajar, berbicara, berpikir, bernalar dan pada akhirnya membentuk penilaian moral. Bersama istrinya, Valentine Catenay menikah pada tahun 1923, dia awalnya meneliti anak-anaknya sendiri lahir pada tahun 1925, 1927 dan 1931 dan hasil pengamatannya dipublikasikan yang berisi tentang asal muasal kecerdasan pada anak dan konstruksi realitas pada diri anak.

Piaget lebih memfokuskan pembahasannya pada struktur kognitif. Ia menyatakan bahwa cara pikir anak-anak tidak hanya kurang matang dibandingkan orang dewasa karena kalah dalam pengetahuan, tetapi juga berbeda secara kualitatif. Menurut penelitiannya juga bahwa tahapan perkembangan intelektual individu dan perubahan usia sangat mempengaruhi kemampuan seseorang dalam mengamati ilmu pengetahuan. Piaget mengemukakan penjelasan tentang bagaimana struktur kognitif anak mengembangkan konsep dunia di sekitar mereka.

Jean Piaget mengemukakan bahwa proses belajar anak-anak sangat terkait dengan tahap perkembangan kognitif mereka. Menurut Piaget, anak-anak membangun pemahaman mereka tentang dunia melalui eksperimen dan interaksi dengan lingkungan. Berikut penjelasan lebih lanjut tentang bagaimana anak-anak belajar menurut teori perkembangan kognitif Piaget:

  • Tahap Sensorimotor (0-2 Tahun)
  • Pada tahap sensorimotor, anak-anak belajar melalui pengalaman sensorik dan motorik. Mereka bereksperimen dengan merasakan, mencicipi, mencium, dan menyentuh objek-objek di sekitar mereka. Mereka juga belajar tentang penyatuan tindakan dan hasil yang mereka alami. Misalnya, bayi mungkin mencoba menjatuhkan mainan untuk melihat apa yang terjadi dan memahami bahwa objek tetap ada meskipun tidak terlihat.
  • Tahap Praoperasional (2-7 Tahun)
  • Selama tahap praoperasional, anak-anak mulai mengembangkan kemampuan berbicara dan menggunakan simbol. Mereka memahami konsep-konsep seperti angka, huruf, dan kata. Belajar dalam tahap ini sering kali melibatkan permainan peran di mana anak-anak berpura-pura menjadi berbagai karakter atau objek. Ini membantu mereka menggambarkan pemahaman mereka tentang dunia dan berlatih berbicara serta menggunakan simbol-simbol.
  • Tahap Konkret Operasional (7-11 Tahun)
  • Anak-anak pada tahap ini mampu berpikir lebih logis dan konkret. Mereka dapat menggunakan konsep-konsep matematika dan logika dalam cara yang lebih terstruktur. Belajar melibatkan pemahaman objek-objek fisik dan konsep-konsep yang dapat diterapkan pada situasi-situasi nyata. Contohnya, mereka dapat memahami operasi matematika seperti penjumlahan dan pengurangan, serta mengklasifikasikan objek-objek berdasarkan karakteristiknya.
  • Tahap Formal Operasional (12 Tahun Ke Atas)
  • Pada tahap formal operasional, anak-anak mampu berpikir secara abstrak dan hipotetis. Mereka dapat mempertimbangkan berbagai kemungkinan dan membuat argumen berdasarkan prinsip-prinsip logika. Belajar di tahap ini melibatkan eksplorasi gagasan-gagasan kompleks dan pengembangan pemikiran deduktif. Mereka mungkin mencoba eksperimen, penelitian, atau merancang proyek-proyek untuk memahami dunia di sekitar mereka.

Dalam semua tahap perkembangan ini, anak-anak aktif dalam menggali pengetahuan mereka melalui pengalaman langsung dan interaksi dengan lingkungan. Mereka sering kali membuat kesalahan, namun dari kesalahan-kesalahan itu, mereka membangun pemahaman yang lebih baik tentang dunia. Penting bagi pendidik dan orangtua untuk memahami tahap perkembangan kognitif anak-anak agar dapat menyediakan pengalaman belajar yang sesuai dengan tahap perkembangan mereka. Ini akan membantu anak-anak mengembangkan pemahaman yang lebih mendalam dan kuat tentang dunia di sekitar mereka.

Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun