Mohon tunggu...
Gilang Bramanda
Gilang Bramanda Mohon Tunggu... Administrasi - Share your Care

Share your Care

Selanjutnya

Tutup

Humaniora Pilihan

Sayangilah Anak Cucu Kita, Bukan Mereka

20 Februari 2016   09:08 Diperbarui: 20 Februari 2016   10:01 79
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Humaniora. Sumber ilustrasi: PEXELS/San Fermin Pamplona

LGBT, Lesbian Gay Biseksual dan Transgender. Ada yg pro, dan ga sedikit pula yg kontra. Atas dasar hak, masih ada aja yg mendukung eksistensi mereka. Cuma mempertanyakan, entah dimana hati nurani mereka yg pro, ketika penyimpangan diangap wajar, kelainan dianggap normal.

Para pakar psikologis sudah terang-terangan menjelaskan bahwa LGBT ini adalah sebuah penyakit dan kelainan, bahkan bisa disebut termasuk salah satu gangguan kejiwaan. 

Para pendukung LGBT jika mereka mau jujur, di dalam hatinya yg paling dalam pasti mengatakan bahwa LGBT adalah suatu kelainan dan penyimpangan yg sangat tidak wajar.

Mereka yg mendukung LGBT mungkin bisa dibilang sudah terjebak ke dalam empati dan simpati semu. Mereka mendukung hak-hak LGBT agar bisa eksis dan diterima di dalam kondisi sosial masyarakat, tp mengabaikan hak-hak org lain yg menolak LGBT tetap eksis, padahal hak kita dibatasi oleh hak org lain. 

Apabila LGBT sdh diterima oleh masyarakat, maka konsekuensinya kita sbg masyarakat juga mau tdk mau harus mengakui bahwa LGBT adalah suatu hal yg wajar dan normal.

Jika LGBT diangap normal, bagaimana nasib anak cucu kita? Bagi para kaum LGBT, mungkin mereka ga memikirkan nasib anak cucu mereka (bagaimana bisa mereka punya anak cucu?) karena yg dipikirkan mereka hanya diri mereka dan kaum merka sendiri saat ini. Mereka ga memikirkan dampak ke depanya. Jangan sampai kita mengikuti dan menuruti ego para kaum LGBT.

Maka, tugas kita sbg org tua (sekarang atau nanti) akan jauh lebih berat jika LGBT dibiarkan eksis. Selain harus melindungi anak cucu kita dari tayangan dan tontonan yg ga mendidik, kita juga harus melindungi anak cucu kita dari bahaya propaganda LGBT yg dilakukan secara masif.

Tentu kita semua ga mau kan anak cucu kita mjd LGBT? Naudzubillah min dzalik. Bahkan jika para pendukung LGBT ditanyakan satu persatu, apakah mereka mau anak cucunya mjd LGBT, pasti jawabanya TIDAK.

Jika kita ga mau anak cucu kita nanti mjd LGBT, maka kita sudah ga punya alasan lagi utk mendukung eksistensi mereka. Kasihanilah dan sayangilah anak cucu kita nanti, bukan malah mengasihani mereka kaum LGBT.

Dukung dan bantu mereka yg LGBT utk sembuh dan hidup normal, bukan malah mendukung eksistensi mereka utk tetap mjd LGBT. Membatasi utk melindungi. Membatasi atau menolak eksistensi mereka, utk melindungi anak cucu kita nanti.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun