Hari ini adalah hari kamis, berarti nanti malam adalah malam jumat. Apa yang ada di dalam pikiran sebagian besar kita semua jaman sekarang ketika mendengar kata "malam jumat"? Pasti langsung dikaitkan dengan "Sunnah Rosul". Apa maksud "Sunnah Rosul" di malam jumat itu? Orang lantas langsung berpikiran 'jorok', karena yang dimaksud "Sunnah Rosul" disitu tak lain dan tak bukan adalah berhubungan suami istri.
Padahal "Sunnah Rosul" dalam Islam adalah setiap perkataan dan perbuatan Nabi Muhammad Shallahu alaihi wasalam yang secara otomatis menjadi ketetapan hukum dalam syariat Islam. Kedudukan dan derajat "Sunnah Rosul" di dalam hukum syari'at Islam sangatlah tinggi, bahkan diurutan kedua setelah Al-Qur'an.
Sayangnya, dijaman sekarang ini, "Sunnah Rosul" sudah seperti menjadi bahan candaan, maknanya bergeser, kedudukannya ter-downgrade. Entah siapa yang memulai bahwa "Sunnah Rosul" itu seolah cuma berhubungan intim di malam jumat. Padahal "Sunnah Rosul" itu banyak.
Dalam berdagang/perniagaan misalnya, jujur dalam berjualan, tidak menipu itu adalah "Sunnah Rosul". Menyayangi anak yatim, tetangga (baik muslim maupun non-muslim) itu "Sunnah Rosul". Dalam rumah tangga, membantu istri mengerjakan pekerjaan rumah tangga juga "Sunnah Rosul". Dan masih banyak lagi "Sunnah Rosul" yang bisa kita contoh di dalam kehidupan sehari-hari.
Jadi, janganlah "Sunnah Rosul" itu digeser maknanya karena sesungguhnya "Sunnah Rosul" itu mencakup seluruh aspek kehidupan manusia. "Sunnah Rosul" adalah pedoman dalam menjalani hidup yang wajib diikuti oleh setiap muslim, bahkan bisa diikuti pula oleh non-muslim sekalipun.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H