Harapan (Saya) pada Deddy Mizwar

Pilkada serentak 2018 telah usai. Beberapa masyarakat di berbagai daerah di Indonesia telah menggunakan hak pilihnya untuk menentukan pemimpin di daerahnya masing-masing. 

Salah satu daerah yang melakukan pemilihan tsb adalah provinsi Jawa Barat yang memiliki 4 pasang calon gubernur untuk dipilih. Adapun 4 pasang tsb antara lain: Ridwan Kamil-Uu, TB Hassanudin-Anton Charlyan, Sudrajat-Syaikhu & Deddy Mizwar-Dedi Mulyadi. 

Pasangan terakhir yang diprediksi akan memenangkan kontestasi pilgub Jabar inj karena statusnya yang sebagai incumbent (Wakil Gubernur sebelumnya), justru dalam perhitungan Quick Count, perolehan suaranya masih dibawah dua pasangan Ridwan Kamil-Uu & Sudrajat-Syaikhu. 

Namun, bagi Deddy Mizwar, kekalahan ini tidak lantas menghentikan karirnya. Mungkin dalam dunia politik dan birokrasi, pengabdiannya selama 5 tahun terakhir ini sebagai Wakil Gubernur Jawa Barat sudah selesai, namun karirnya di dunia seni peran dan layar kaca, karya-karyanya masih sangat di tunggu oleh jutaan masyarakat Indonesia termasuk saya. 

Di tengah tayangan-tayangan televisi saat ini, khususnya tayangan-tayangan sinetron yang bisa dibilang jauh dari nilai pendidikan dan kurangnya pesan moral, kehadiran sinetron-sinetron karya Deddy Mizwar tentu seperti oase di padang tandus yang kehadiarannya sangat ditunggu bagi para pecinta tayangan berkualitas.

Kita semua tentu tahu, sinetron Sang Pengembara, Lorong Waktu, Demi Masa sampai yang terakhir yakni Para Pencari Tuhan adalah sinetron-sinetron yang penuh makna dan pesan moral. Sinetron-sinetron berkualitas karya Deddy Mizwar yang pernah hadir di layar kaca itu bahkan hingga saat ini masih tetap enak ditonton berulang-ulang.

Saya masih penasaran dan menantikan kisah 'Bang Jack' selanjutnya di Para Pencari Tuhan (PPT) yang sempat absen akibat kesibukannya sebagai Wakil Gubernur Jabar atau bahkan kisah 'Haji Husin' di sinetron Lorong Waktu. Tentu saya berharap Deddy Mizwar dapat mengikuti langkah Rano Karno yang langsung merilis Si Doel The Movie pasca Rano Karno kalah dalam pilkada tahun lalu. 

Selamat Datang Kembali 'Jendral Nagabonar'.