Mohon tunggu...
salman fawwaz
salman fawwaz Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa Universitas Airlangga

saya adalah Mahasiswa Program Studi Gizi Universitas Airlangga dengan Fakultas Kesehatan Masyarakat.

Selanjutnya

Tutup

Healthy

Profesi Ahli Gizi di Era Modern

10 Januari 2025   12:52 Diperbarui: 10 Januari 2025   12:52 13
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Kesehatan. Sumber ilustrasi: FREEPIK/Schantalao

Di era modern, gaya hidup masyarakat yang cenderung sedentari dan serba instan sering kali mengorbankan kesehatan mereka. Hal ini menjadikan peran ahli gizi semakin relevan dan krusial dalam menciptakan masyarakat yang lebih sehat . Mereka bukan hanya sekadar memberikan saran makan, tetapi juga menjadi pilar dalam upaya meningkatkan kualitas hidup masyarakat di era modern. Namun, seberapa banyak kita benar-benar memahami profesi ini dan kontribusinya? Artikel ini akan mengupas tuntas siapa ahli gizi, peran, tantangan, dan peluang nya di era modern.


Ahli gizi adalah seorang profesional yang memiliki pengetahuan mendalam tentang makanan dan nutrisi serta pengaruhnya terhadap kesehatan manusia. Profesi ini berperan penting dalam menjaga dan meningkatkan kualitas hidup individu maupun masyarakat melalui pendekatan gizi yang tepat. Umumnya, ahli gizi adalah lulusan program studi Ilmu Gizi di jenjang Diploma, Sarjana (S1), atau Pascasarjana (S2 dan S3), dan bekerja di berbagai bidang, seperti layanan kesehatan, pendidikan, industri pangan, serta penelitian. Pada bidang klinis, ahli gizi bekerja di rumah sakit, mereka membantu pasien dengan kondisi medis tertentu, seperti diabetes atau obesitas, untuk memberikan pola makan yang sesuai dengan penyakit pasien. Selain itu, mereka terlibat dalam edukasi masyarakat melalui program seperti Kampanye Isi Piringku yang meningkatkan kesadaran akan pentingnya gizi seimbang sebagai langkah pencegahan atau preventif terhadap penyakit yang berhubungan dengan pola makan. Peran ahli gizi juga mencakup penelitian untuk mengatasi masalah gizi, seperti stunting dan obesitas, menjadikan mereka ujung tombak dalam menciptakan masyarakat yang lebih sehat.

Meskipun penting, profesi ahli gizi menghadapi banyak tantangan, terutama di era digital. Remaja ini informasi seputar kesehatan dan gizi yang beredar di media sosial sering kali menyesatkan. Masyarakat cenderung mempercayai klaim-klaim tanpa dasar ilmiah yang beredar di sosial media, seperti "diet ekstrem" atau "makanan super." Ahli gizi harus mampu meluruskan informasi ini dengan pendekatan berbasis data dan empati. Selain itu, perubahan pola makan akibat urbanisasi dan globalisasi juga menjadi tantangan besar. Makanan cepat saji yang tinggi lemak, gula, dan garam semakin mendominasi, meningkatkan risiko penyakit tidak menular seperti hipertensi dan diabetes. Ahli gizi dituntut untuk memberikan solusi yang praktis dan terjangkau bagi masyarakat.

Di sisi lain, era modern juga membuka banyak peluang bagi ahli gizi. Salah satunya adalah meningkatnya kesadaran akan pentingnya kesehatan. Banyak perusahaan kini menyediakan jasa konsultan gizi untuk karyawan mereka sebagai bagian dari program kesejahteraan. Di bidang olahraga, ahli gizi membantu atlet mencapai performa terbaik dengan pola makan yang sesuai. Selain itu, kemajuan teknologi seperti aplikasi pemantau pola makan dan gadget kesehatan memberikan peluang bagi ahli gizi untuk menjangkau lebih banyak orang. Mereka bisa memanfaatkan platform digital untuk edukasi, konsultasi, atau bahkan menciptakan komunitas online yang mendukung gaya hidup sehat.

Pada akhirnya ahli gizi adalah profesi yang semakin dibutuhkan di tengah kompleksitas tantangan kesehatan modern. Dengan kemampuan dan pengetahuan mereka, ahli gizi dapat menjadi agen perubahan yang membantu masyarakat hidup lebih sehat dan berkualitas. Namun, untuk benar-benar efektif, diperlukan kolaborasi antara ahli gizi, pemerintah, dan masyarakat dalam menciptakan lingkungan yang mendukung kesehatan. Jadi, mari kita hargai peran mereka dan mulai berinvestasi pada kesehatan melalui pola makan yang lebih baik.

Tentang Penulis Salman Fawwaz adalah mahasiswa Gizi di Universitas Airlangga yang memiliki minat pada bidang kesehatan masyarakat dan nutrisi olahraga. Ia percaya bahwa edukasi gizi adalah kunci untuk meningkatkan kualitas hidup masyarakat.

Catatan: Artikel ini adalah opini pribadi dan tidak mewakili pandangan institusi tertentu.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Healthy Selengkapnya
Lihat Healthy Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun