Mohon tunggu...
Salman Alfarisi
Salman Alfarisi Mohon Tunggu... Lainnya - Longlife learner

Belajar adalah proses yang tidak berkesudahan.

Selanjutnya

Tutup

Humaniora

Critical Pedagogy

15 November 2021   05:00 Diperbarui: 14 September 2024   14:57 206
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Humaniora. Sumber ilustrasi: PEXELS/San Fermin Pamplona

Critical Pedagogy ini dimulai dari social movement sekitar tahun 1960-an. Pada masa itu terjadi fenomena demo kesetaraan gender, anti diskriminasi, rasis, marjinalisasi dan dominasi di USA dan sekitarnya. Lahirlah Gerakan: feminism gelombang kedua, critical pedagogy dan multicultural education.

Critical Pedagogy adalah teaching philosophy yang mengajak para guru/pendidik memotivasi peserta didik untuk mengkritisi struktur kekuasaan dan penindasan (oppression)”

Paulo Freire (1921-1997) dikenal sebagai pejuang gerakan Critical Pedagogy:

Sebuah keyakinan bahwa pengajaran seyogyanya memberikan tantangan pada muridnya untuk mengevaluasi struktur kekuasaan dan pola-pola ketidakadilan. Bahwa hakikat pendidikan ialah membebaskan manusia. Pendidikan harus mengambil posisi kritis terhadap tatanan sosial yang tak berkeadilan. Paulo Friere menciptakan metode inovasi dalam pendidikan yang memfokuskan perhatian pada transformasi sosial. Freire memulai pergerakannya pada tahun 1961 saat menjadi direktur di Department of Cultural Extension at the University of Recife, Brazil. Freire menerima the UNESCO Prize of Peace Education pada tahun 1986.

Dalam Critical Pedagogy lebih banyak diskusi, hal ini didasari oleh sebab setiap orang memiliki penghayatan yang terjadi dalam proses pembelajaran.

Source: Pengantar Critical Pedagogy, Yeni Rachmawati, M.Pd., Ph.D. (2021)

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun