Permainan Egrang adalah permainan tradisional yang menggunakan sepasang bambu untuk berjalan, bambu ini dibentuk layaknya seperti tongkat yang memiliki tumpuan kaki yang terbuat daru kayu atau bambu.
Egrang lebih sering dimainkan oleh anak anak remaja yang ditujukan sebagai atraksi. Permainan egrang ini membutuhkan pengendalian diri untuk melatih keseimbangan, ke fokusan, dan meningkatkan rasa kepercayaan pada diri sendiri.
Egrang sendiri dalam Bahasa lampung yang berarti terompah pancung, Sumatra barat egrang dikenal sebagai tengkak tengkak.
3. Gobak Sodor
Di Daerah Ungaran di Kabupaten Semarang, Jawa Tengah, memiliki permainan tradisional Gobak Sodor. Permainan gobak sodor sekarang jarang ditemukan dalam kehidupan sehari-hari, terutama di kalangan anak-anak. Permainan gobag yang lucu dapat dimainkan oleh anak-anak kapan saja mereka mau, seperti saat mereka tidak bekerja untuk membantu orangtuanya atau tidak sekolah.
Pada masa lalu, permainan gobag sodor sering dimainkan di malam hari saat terang bulan, tetapi sekarang hanya dimainkan di siang hari. Mereka juga dapat bermain pertandingan. Karena jumlah pemain yang besar dalam permainan gobag, tempat yang luas diperlukan, baik di halaman rumah maupun di sekolah.
Seperti yang kita tahu mengenai permainan zaman dulu sebelum masuknya smartphone,
4. Permainan Yoyo Â
Yoyo adalah permainan yang sudah ada sejak zaman kuno dan terus memikat generasi. Yoyo telah menjadi ikon permainan tradisional yang melintasi budaya dan waktu karena komponennya yang sederhana tetapi menarik.
Alat ini terdiri dari dua cakram yang terhubung oleh sebuah sumbu di tengahnya. Gerakan yoyo dikendalikan oleh tali yang terikat pada sumbu, yang memungkinkan pemain untuk memainkan berbagai trik dan gerakan yang luar biasa.
Sejarah panjang dan menarik permainan yoyo dimulai dari awalnya dan berkembang di berbagai budaya di seluruh dunia. Asal usul permainan masih diperdebatkan, tetapi ditemukan bukti awal yang menghubungkannya dengan permainan kuno di Mesir, Yunani Kuno, dan Tiongkok.
Di Yunani, lukisan di vas dan tembikar menunjukkan anak-anak bermain dengan alat yang mirip yoyo. Di Tiongkok, ada mainan yang disebut "diabolo" yang mirip dengan yoyo modern. Di Mesir, ada artefak yang dianggap sebagai pendahulu yoyo, seperti cincin batu dengan tali yang disambungkan.