Mohon tunggu...
SALMAN
SALMAN Mohon Tunggu... Lainnya - Buruh Pendidikan

#Pulang Dengan Bahagia

Selanjutnya

Tutup

Cerbung

Biru: La Dame De Fer (Eps 7)

2 Februari 2024   17:01 Diperbarui: 3 Februari 2024   07:30 144
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Menara Eiffel di kala malam (Sumber: Koleksi Pribadi)

Meskipun badan sudah terasa lelah dan sangat mengantuk, tapi aku masih merasa tidak rela untuk memejamkan mata. Alangkah ruginya kurasa jika dua hari ini waktuku di Paris harus dihabiskan dengan tidur. Tapi jam menunjukkan sudah pukul dua dini hari, sambil kupandangi langit Paris dari balik jendela kamar hotelku yang kecil ini. Yah..lumayanlah meskipun kecil paling tidak bisa sebagai tempat berbaring yang memadai.

Alarm berbunyi menunjukkan pukul enam pagi. Badanku terasa pegal-pegal semua, pasti karena aku kurang cukup tidur. Kurasa hanya dua jam saja yang kurasa benar-benar tertidur. Tak mengapalah, karena hari ini aku punya banyak program untuk menjelajahi Paris. Bergegas kupersiapkan diriku untuk keluar dari hotel sepagi mungkin. Pukul 6 pagi masih sangat gelap di sini karena saat ini sedang musim gugur menjelang musim dingin. Waktu sholat Subuhpun disini pukul tujuh lewat lima belas pagi.

Kulangkahkan kakiku menelusuri aliran sungai Seine. Hotel tempatku menginap memang tidak begitu jauh dari sungai yang membelah kota Paris ini. Kulihat keanggunan sungai yang katanya menjadi tempat romantis bagi pasangan yang mau memadu kasih atau tempat mengenang masa lalu bagi para jomblo. Sesekali mataku melihat Google Map yang aktif di HP ku, kali ini aku akan mencari terlebih dahulu stasiun metro. Moda transportasi kereta api bawah tanah ini sangat efektif dan murah bagi kita para pelancong yang minim budget. Maklum sebagai penerima beasiswa maka harus pandai-pandai memanfaatkannya agar bisa menikmati Paris dengan murah.

 

Tak berapa jauh melangkah akhirnya aku tiba di stasiun metro Port D'Ivry. Pastinya sebelum naik metro ku sempatkan untuk sarapan sekedar Croissant dan coklat panas. Hari ini akan menjadi perjalanan panjang karena aku akan menjelajah tempat-tempat yang belum pernah ku jelajahi sebelumnya. Tapi yang pasti tidak lengkap jika ke Paris kalau tidak sowan dulu ke Eiffel. Menara besi yang dijuluki La Dame de Fer ini masih menjadi magnet utama setiap wisatawan yang berkunjung ke Paris. Walaupun kalau dilihat-lihat menara ini tak jauh beda dengan menara SUTET yang ada di tempatku hehehe.

Perjalanan pertama yang akan kulalui ialah menara Eiffel. Dari Port D'Ivry tidak ada metro yang langsung ke Eiffel. Aku harus menaiki metro dengan tujuan Place d'Italie untuk selanjutnya berpindah kereta dengan berjalan sedikit menuju metro yang akan mengarah ke Bir-Hakiem. Suasana Metro masih sepi karena belum ada yang menggunakannya sepagi ini pada akhir pekan. Bagiku cukup beruntung karena bisa duduk dengan tenang di metro. Maklum jika kondisi penuh biasanya tempat duduk hanya diperuntukkan bagi yang benar-benar membutuhkan. Dan rasanya malu saja jika tetap duduk sedangkan ada Ibu-Ibu yang berdiri di depanku. Jika dilihat dari Google Maps, waktu yang dibutuhkan sekitar 38 menit saja dan harga tiketnya sangat murah hanya 2,15 Euro.

Menyaksikan Eiffel sebenarnya bisa dari berbagai sudut. Kali ini aku memilih Champs de Mars sebagai tujuan utamaku menikmati Eiffel. Champs de Mars adalah tempat yang menarik untuk melihat Eiffel di pagi hari. Hal ini  dikarenakan matahari terbit tepat dari belakang kita sehingga ketika kita berfoto akan menghasilkan komposisi warna yang bagus. Namun yah untuk mencapai Champs de Mars dari stasiun metro Bir Hakiem membutuhkan waktu sepuluh menit berjalan kaki ala orang Prancis. Jaraknya sekitar tujuh ratus meter, kenapa berjalan kaki ala orang Prancis? Karena dengan jarak segitu dalam waktu sepuluh menit memang harus berjalan yang penuh dengan usaha yang serius. Tapi aku kan mau menikmati perjalanan jadi tidak perlu terburu-buru melangkah, kumanjakan mataku untuk melihat bangunan yang ada sepanjang perjalanan.

Ternyata ada perubahan mencolok Eiffel tiga belas tahun lalu dan yang sekarang. Pelataran yang biasanya bebas masuk, kini telah dipagari dengan pagar kaca. Memang sih untuk masuk ke pelataran masih tetap gratis tapi harus melalui pintu pemeriksaan metal detektor yang membuat antrian cukup panjang. Kali ini aku tidak mau naik ke menara Eiffel karena sudah pernah kunaiki tahun 2010 yang lalu. Kunikmati saja berswafoto di Champs de Mars dan berjalan masuk menuju pelataran Eiffel. 


Keanggunannya memang masih tetap terjaga dan seperti biasa, pedagang gantungan kunci  masih berkeliaran disekitar pelataran. Jika kalian ingin membeli gantungan kunci yang murah dan bisa ditawar silahkan bernegosiasi dengan mereka. Jika beruntung akan mendapatkan harga yang bagus dan kualitas yang tidak kalah dibandingkan gantungan kunci di toko. Masalah bahasa? Gak perlu khawatir, pedagang kaki lima itu bisa menyebutkan harga dalam bahasa Indonesia. Agak lucu memang, tapi kurasa ini menunjukkan jumlah wisatawan Indonesia yang berbelanja kepada mereka cukup banyak sehingga mereka ketika melihat wajah-wajah Indonesia atau Malaysia langsung menyebutkan harga dalam bahasa kita.

Eiffel ya tetap Eiffel, kemegahannya jangan sampai membuat kita terlena. Tulisan peringatan bahaya pencopet terdapat dimana-mana. Peringatan ini tentu saja menunjukkan betapa berbahayanya tempat ini. Tapi tidak perlu khawatir berlebihan karena jika kita tetap waspada maka segala bahaya dapat kita hindari. Intinya jangan merasa sok akrab dengan orang yang tidak dikenal, jangan juga ingin menjadi pahlawan jika ada yang bertanya atau meminta sesuatu. Bukan bermaksud sombong tapi menjaga keselamatan diri dan barang pribadi jauh lebih penting.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerbung Selengkapnya
Lihat Cerbung Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun