Mohon tunggu...
Salma Maulida
Salma Maulida Mohon Tunggu... Lainnya - Mahasiswa Pascasarjana

Ini Aku bukan Mereka

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Ragam Kegiatan Anak Selama BDR

20 Januari 2021   12:52 Diperbarui: 20 Januari 2021   12:59 183
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilmu Sosbud dan Agama. Sumber ilustrasi: PEXELS

BDR atau Belajar Dari Rumah merupakan salah satu metode pembelajaran yang dipilih oleh Kementrian Pendidikan dan Kebudayaan selama masa pandemi Covid-19. Metode ini dipilih dengan tujuan untuk tetap memenuhi hak anak mendapat layanan pendidikan selama masa darurat penyebaran Covid-19.

Metode BDR dapat berupa pembelajaran jarak jauh luar jaringan (luring) dan dalam jaringan (daring). Luar jaringan disini dapat menggunakan media televisi, radio atau lembar kerja. Sedangkan dalam jaringan dapat menggunakan HP atau Laptop dengan menggunakan portal aplikasi pembelajaran.

BDR yang merupakan hal baru dikalangan masyarakat, ternyata memiliki tingkat kemudahan dan kesulitan dalam pelaksanaannya. Kemudahan dalam pelaksanaannya disini seperti: pembelajaran lebih fleksibel, tugas dapat dikumpulkan sesuai mood anak belajar, anak lebih akrab dengan orang tua, dan sebagainya. Sedang kesulitan yang dialami ketika pelaksanaan BDR diantaranya: jaringan internet yang cenderung susah dan naik turun dilingkungan pedesaan, pembelajaran dirasa kurang efektif karena tergantung pada jaringan dan SDM orang tua, kurangnya kepercayaan anak ketika diajari orang tua sendiri, dan sebagainya.

 Selama belajar dari rumah, kejenuhan mungkin saja terjadi pada anak karena kegiatan yang hanya begitu saja dan selalu sama. Berikut beberapa contoh kegiatan yang dapat dipilih guru sebagai kegiatan BDR dan dilakukan anak bersama ayah bunda dirumah, kegiatannya antara lain:

  • Shalat berjamaah dengan ayah bunda. Shalat berjamaah sangat penting dilaksanakan untuk menumbuhkan jiwa religius pada anak. Karena pondasi agama yang kuat pada anak salah satunya didapat anak dengan mencontoh orang tuanya.
  • Berkebun dengan ayah bunda. Kegiatan ini sangat mudah dipraktekkan anak dengan ayah bundanya, karena bahan dan alat yang dibutuhkan sangat mudah didapatkan dilingkungan sekitar dan dikenal anak. Terlebih pandemi berlangsung hingga musim penghujan, banyak benih tanaman bermanfaat yang tumbuh dengan liar disekitar rumah sehingga anak dan ayah bundanya dengan mudah membuat kebun mini kreasi mereka.
  • Bermain dengan hewan kesayangan. Anak biasanya memiliki binatang kesayangan yang dipelihara di rumahnya. Sehingga disini dibutuhkan peran dari orang tua untuk mengenalkan cara menyayangi dan merawat binatang kesayangannya. Dari kegiatan ini anak diharapkan mampu menunjukkan rasa kasih sayangnya terhadap binatang, sehingga tidak berbuat jahat terhadapnya.
  • Memasak bersama bunda. Menumbuhkan rasa suka membantu anak. Dengan kegiatan ini anak dapat mengetahui proses pembuatan sayur mayur yang akan dikonsumsi keluarganya, sehingga anak mengenal komposisi makanan gizi seimbang
  • Menghitung alat-alat di dapur ibu. Kegiatan ini merupakan wujud dari bentuk materi membilang dengan benda. Anak diajak dengan semangat untuk mengenal apa saja yang ada di dapur bunda dan berapa jumlahnya. Dari kegiatan ini anak diharapkan dengan mudah belajar berhitung dan matematika dasar dengan tidak memerlukan alat yang rumit serta dapat tertarik dengan benda disekitarnya.

Aku bisa melipat bajuku sendiri. Melipat baju merupakan salah satu wujud dari sikap estetis. Sikap estetis ini penting dimiliki anak sejak dini, dengan cara yang paling sederhana yakni dimulai dari kerapian diri sendiri. Anak dilatih untuk bangga ketika mampu mengerjakan pekerjaannya sendiri.

Nah, itu tadi sedikit contoh kegiatan yang dapat dipilih bu guru atau ayah bunda sekalian selama anak belajar dari rumah. Kegiatan anak harus disusun dengan bervariasi karena pada dasarnya anak mudah merasa bosan dan anak supaya tidak terlalu tergantung dengan televisi dan gadget. Oh iya, ayah bunda dan bu guru jangan lupa selalu memberi reward atau wujud pengahargaan kecil ya setelah anak mampu mengikuti kegiatan bersama dengan semangat dan baik. Reward ini dimaksudkan supaya anak tetap semangat dan selalu percaya diri ketika diajak melakukan kegiatan.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun