Mohon tunggu...
Salma Fauz Kifah
Salma Fauz Kifah Mohon Tunggu... Mahasiswa - mahasiswa

Saya merupakan mahasiswa Fakultas Hukum Universitas Negeri Semarang.

Selanjutnya

Tutup

Ruang Kelas

Inovasi Tim KKN UNNES Giat 9: Gagas Pemanfaatan Limbah Rumah Tangga Menjadi Pupuk Bokashi

30 Juli 2024   17:45 Diperbarui: 30 Juli 2024   17:52 331
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Gambar 1: Menjelaskan cara pembuatan pupuk bokashi

Boyolali, 21 Juli 2024 -- Tim Kuliah Kerja Nyata (KKN) Universitas Negeri Semarang (UNNES) Giat 9 telah melaksanakan program pembuatan pupuk bokashi yang ditujukan kepada ibu-ibu PKK di Desa Klumpit. Program ini bertujuan untuk memperkenalkan metode pertanian organik yang ramah lingkungan dan meningkatkan kemandirian ekonomi masyarakat desa.

Mengapa Pupuk Bokashi?Pupuk bokashi merupakan pupuk organik yang dibuat dari bahan-bahan alami seperti limbah air cucian beras, gula/molase (sebagai sumber karbon untuk mikroorganisme), dan dengan bantuan mikroorganisme efektif (EM4). Pupuk ini sangat bermanfaat untuk meningkatkan kesuburan tanah dan produktivitas tanaman, sekaligus mengurangi ketergantungan pada pupuk kimia.

Gambar 2: Praktik pembuatan pupuk bokashi
Gambar 2: Praktik pembuatan pupuk bokashi

Kegiatan PelatihanKegiatan pelatihan yang diadakan oleh tim KKN UNNES Giat 9 ini melibatkan sekitar 40 anggota ibu-ibu PKK Desa Klumpit. Dalam sesi ini, peserta diajarkan cara mengumpulkan limbah rumah tangga, pencampuran bahan, proses fermentasi, dan aplikasi pupuk bokashi pada tanaman.

"Pelatihan ini sangat bermanfaat bagi ibu rumah tangga. Selain menambah pengetahuan tentang pertanian organik, kami juga dapat mengurangi limbah rumah tangga dengan memanfaatkannya sebagai bahan baku pupuk bokashi," ujar Boy, ketua tim KKN UNNES Giat 9 Desa Klumpit.

Manfaat Jangka PanjangSelain memberikan manfaat jangka pendek berupa peningkatan hasil pertanian, program ini juga diharapkan dapat menciptakan kesadaran lingkungan dan membentuk kebiasaan pengelolaan limbah yang baik di kalangan masyarakat desa. Pupuk bokashi yang dihasilkan bisa digunakan sendiri atau dijual, sehingga memberikan tambahan penghasilan bagi ibu-ibu PKK.

"Kami berharap, dengan adanya pelatihan ini, masyarakat Desa Klumpit bisa lebih mandiri dalam mengelola pertanian dan limbah organik. Ini merupakan langkah kecil menuju desa yang lebih hijau dan berkelanjutan," kata Salma Kifah, salah satu anggota Tim KKN UNNES Giat 9 Desa Klumpit.

Respons PositifProgram ini mendapatkan respons positif dari pemerintah desa dan masyarakat. Ibu-ibu PKK Desa Klumpit, menyampaikan apresiasinya kepada tim KKN UNNES Giat 9 atas inisiatif dan dedikasi mereka dalam memberdayakan masyarakat desa.

"Kami sangat berterima kasih kepada mahasiswa UNNES yang telah membantu kami melalui program ini. Kami berharap kerjasama seperti ini terus berlanjut di masa mendatang," ungkap Bu Dewi selaku Lurah Desa Klumpit.

Dengan pelatihan ini, ibu-ibu PKK Desa Klumpit kini memiliki keterampilan baru dalam membuat pupuk organik, yang tidak hanya bermanfaat bagi lingkungan tetapi juga bagi perekonomian keluarga. Program pembuatan pupuk bokashi oleh tim KKN UNNES Giat 9 ini diharapkan menjadi contoh bagi desa-desa lain dalam mengembangkan pertanian berkelanjutan dan ramah lingkungan.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ruang Kelas Selengkapnya
Lihat Ruang Kelas Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun