Mohon tunggu...
Salma Fadhila
Salma Fadhila Mohon Tunggu... Lainnya - mahasiswa ilmu komunikasi 23107030101

saya adalah perempuan dengan hobi jalan-jalan, bisa keliling dunia menjadi salah satu impian saya

Selanjutnya

Tutup

Bola Pilihan

Garuda Tumbang di Kandang Sendiri: Kekalahan Pahit Timnas Indonesia Melawan Irak

7 Juni 2024   10:27 Diperbarui: 7 Juni 2024   11:10 98
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Sumber Gambar: https://id.pinterest.com/pin/972847957066412843/

Tim Nasional Indonesia (Timnas) harus menelan pil pahit di kandang sendiri saat menjamu Irak dalam lanjutan Kualifikasi Piala Dunia 2026 Zona Asia pada Kamis, 6 Juni 2024. Bermain di Stadion Utama Gelora Bung Karno (SUGBK), Jakarta, pasukan Garuda takluk dengan skor tipis 0-2. Timnas Indonesia memulai laga dengan penuh semangat, menunjukkan tekad untuk meraih kemenangan di depan publik sendiri. Serangan demi serangan terus dilancarkan, namun lini pertahanan Irak yang kokoh membuat para pemain Garuda kesulitan untuk menembus. Di sisi lain, Irak sesekali melancarkan serangan balik yang berbahaya. Pada menit ke-16, Irak hampir saja membuka skor melalui tandukan Ibrahim Bayesh Al-Kaabawi. Namun, gol tersebut dianulir wasit karena pelanggaran.

Kebuntuan Timnas Indonesia akhirnya pecah di babak kedua. Pada menit ke-54, Irak mendapatkan hadiah penalti setelah Jordi Amat melakukan pelanggaran di kotak terlarang. Aymen Hussein yang maju sebagai eksekutor sukses menjalankan tugasnya dengan baik, membawa Irak unggul 1-0. Timnas Indonesia terus berusaha untuk menyamakan kedudukan, namun Irak semakin kokoh dalam bertahan. Pada menit ke-88, Irak berhasil mengunci hasil pertandingan melalui gol Ali Jasim. Skor 2-0 untuk Irak pun bertahan hingga akhir pertandingan. Statistik menunjukkan bahwa Indonesia sebenarnya memiliki peluang untuk meraih hasil positif. Tim Garuda menguasai bola lebih banyak dan mendapatkan lebih banyak tendangan sudut. Namun, Irak lebih efektif dalam memanfaatkan peluang dan mencetak gol.

Kekalahan Timnas Indonesia kali ini tak lepas dari beberapa faktor. Pertama, efektivitas serangan yang kurang maksimal. Timnas Indonesia memang menciptakan banyak peluang, namun penyelesaian akhir yang kurang baik membuat mereka gagal mencetak gol. Kedua, kualitas individu pemain Irak yang lebih unggul. Para pemain Irak menunjukkan teknik dan visi bermain yang lebih baik dibandingkan pemain Timnas Indonesia. Hal ini membuat mereka lebih mudah menguasai bola dan membangun serangan. Ketiga, kartu merah Jordi Amat di babak kedua menjadi faktor krusial. Dengan 10 pemain, Timnas Indonesia semakin kesulitan untuk mengembangkan permainan dan harus bermain lebih bertahan.

Kekalahan ini membuat peluang Timnas Indonesia untuk lolos ke putaran final Kualifikasi Piala Dunia 2026 semakin tipis. Saat ini, Timnas Indonesia berada di posisi ke-5 klasemen Grup F dengan 3 poin dari 5 pertandingan, tertinggal 7 poin dari Korea Selatan di puncak klasemen. Kekalahan ini juga menjadi pukulan telak bagi Shin Tae-yong sebagai pelatih Timnas Indonesia. Pelatih asal Korea Selatan itu dituntut untuk segera memperbaiki performa timnya jika ingin lolos ke putaran final. Kekalahan ini menandakan bahwa Timnas Indonesia masih memiliki banyak kekurangan yang perlu diperbaiki. Tim Garuda perlu meningkatkan finishing dan disiplin dalam bertahan. Selain itu, faktor mental juga perlu menjadi perhatian. Bermain di kandang sendiri dengan dukungan penuh suporter, seharusnya menjadi keuntungan bagi Timnas Indonesia. Namun, kenyataannya justru sebaliknya. Tekanan dari suporter justru membuat para pemain tampil kurang tenang dan melakukan kesalahan.

Kekalahan ini menjadi bahan evaluasi penting bagi Timnas Indonesia. PSSI dan Shin Tae-yong perlu melakukan beberapa langkah perbaikan, seperti meningkatkan kualitas individu pemain, memperbaiki taktik dan strategi, dan memperkuat mentalitas bertanding para pemain. Meskipun peluang lolos ke Piala Dunia 2026 semakin tipis, Timnas Indonesia masih memiliki beberapa pertandingan tersisa. Dukungan penuh dari para suporter dan kerja keras dari semua pihak diharapkan dapat membawa Timnas Indonesia meraih hasil yang maksimal. Kekalahan Timnas Indonesia dari Irak merupakan pil pahit yang harus ditelan. Namun, kekalahan ini juga menjadi momen penting untuk melakukan evaluasi dan perbaikan. Dengan kerja keras dan tekad yang kuat, Timnas Indonesia diharapkan dapat bangkit dan meraih prestasi yang lebih baik di masa depan.

Indonesia bisa mengantongi tiket ke putaran ketiga apabila meraih kemenangan atas Filipina pada matchday terakhir Grup F. Duel dijadwalkan 11 Juni di Stadion Gelora Bung Karno. Di atas kertas, Indonesia diunggulkan ketimbang Filipina. Garuda tampil di kandang sendiri dan punya rekor pertemuan mentereng atas The Azkals, yakni 20 kemenangan dan hanya sekali kalah. "Saya dan Pak Menpora konsisten mempersiapkan Timnas. Kita masih ada peluang melawan Filipina. Saya yakin Filipina sekarang berbeda dengan yang dulu karena ketua umumnya baru. Ketumnya bilang ke saya mereka ingin seperti Indonesia," kata Erick Thohir saat ditemui detikcom di Stadion Gelora Bung Karno usai laga Indonesia vs Irak.

Mohon tunggu...

Lihat Konten Bola Selengkapnya
Lihat Bola Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun