Mohon tunggu...
Salma Dwi sabrina
Salma Dwi sabrina Mohon Tunggu... Penulis - Mahasiswa

Thinking and Writing

Selanjutnya

Tutup

Diary

Jangan Overthinking, Nanti Gila: Mengapa Kita Harus Menghentikan Kebiasaan Ini?

7 Oktober 2024   17:03 Diperbarui: 7 Oktober 2024   17:10 70
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
https://kovermagz.com/

Overthinking atau memikirkan sesuatu secara berlebihan adalah kebiasaan umum yang terjadi. Mungkin kita pernah mengalami momen di mana kita terlalu fokus pada suatu masalah atau kejadian, sehingga membuat kita cemas. Tentu saja, sesekali memikirkan hal yang penting adalah hal yang wajar. Namun, ketika pikiran kita terus berputar tanpa henti, hal ini bisa berdampak buruk pada kesehatan mental kita.
Berikut ini kita akan membahas mengapa overthinking bisa membuat kita "gila" dan bagaimana cara mengatasi kebiasaan ini agar hidup lebih tenang dan sehat.

Akibat dari Overthinking !?

  • Meningkatkan Stres dan Kecemasan, Terus-menerus memikirkan suatu masalah dapat membuat kita merasa cemas dan stres. Pikiran kita seakan-akan terjebak dalam lingkaran yang tidak ada ujungnya. Hal ini bisa membuat kita sulit merasa tenang, bahkan ketika kita mencoba tidur atau beristirahat.
  • Mengganggu Kesehatan Mental, Berpikir secara berlebihan tidak hanya menyebabkan stres, tetapi juga bisa memicu gangguan kesehatan mental lainnya, seperti depresi. Kita mulai merasa kehilangan kendali atas pikiran kita, yang pada akhirnya mempengaruhi suasana hati dan membuat kita merasa "gila".
  • Menghambat Pengambilan Keputusan, Saat mengalami overthinking, kita kesulitan membuat keputusan. Setiap opsi terlihat berisiko, dan kita cenderung terlalu fokus pada kemungkinan buruk yang bisa terjadi. Akibatnya, kita sering merasa ragu dan takut untuk mengambil tindakan nyata.
  • Merusak Hubungan dengan Orang Lain, Saat terlalu fokus memikirkan sesuatu, kita mungkin tidak dapat hadir sepenuhnya dalam interaksi sosial. Overthinking dapat membuat kita cemas tentang apa yang orang lain pikirkan atau katakan tentang kita, yang pada akhirnya merusak hubungan dengan orang-orang di sekitar.

Cara mengatasi Overthinking !

  • Sadari dan Akui, Langkah pertama untuk mengatasi overthinking adalah dengan menyadari bahwa kita sedang melakukannya. Amati pikiran kita sendiri dan akui saat kita mulai tenggelam dalam pemikiran yang berlebihan.
  • Alihkan Pikiran dengan Aktivitas Positif, Saat merasa mulai overthinking, coba lakukan aktivitas yang positif dan menyenangkan, seperti berolahraga, mendengarkan musik, membaca buku, atau menulis. Kegiatan ini dapat membantu mengalihkan pikiran dan mengurangi kecemasan.
  • Fokus pada Solusi, Bukan Masalah, Alih-alih terus memikirkan masalah, cobalah untuk mencari solusinya. Tanyakan pada diri sendiri, "Apa yang bisa saya lakukan untuk mengatasi ini?" Dengan berfokus pada tindakan, kita akan lebih mudah keluar dari siklus overthinking 
  • Berbicara dengan Orang Terdekat, Kadang-kadang, berbicara dengan orang lain dapat membantu meredakan overthinking. Bagikan apa yang sedang kita pikirkan kepada teman atau keluarga yang kita percayai. Mereka mungkin dapat memberikan perspektif baru atau sekedar mendengarkan sehingga kita merasa lebih tenang.
  • Latih Teknik Relaksasi, Teknik relaksasi seperti meditasi atau pernapasan dalam bisa membantu menenangkan pikiran. Meditasi dapat membantu kita lebih fokus pada momen saat ini dan mengurangi kecenderungan untuk memikirkan hal-hal yang tidak perlu.

"Jangan Biarkan Overthinking Mengendalikan Hidup Anda, Overthinking bisa terjadi pada siapa saja, tetapi bukan berarti kita harus membiarkannya menguasai hidup kita. Kita perlu belajar untuk melepaskan hal-hal yang tidak bisa kita kendalikan dan lebih fokus pada hal-hal yang membawa kedamaian."

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Diary Selengkapnya
Lihat Diary Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun