~Kita sama tapi tak serupa
Aku adalah sebuah benda. Hidupku sangat sederhana namun berguna. Berguna bagi siapa saja yang berinteraksi denganku. Aku memiliki banyak rangka dalam satu tubuh.Â
Unik dan menarik sudah menjadi karakterku. Dalam hidup, sering kali aku diremehkan dan di pandang sebelah mata. Namun dari situlah akan tampak siapa sebenarnya aku. Coba tebak, siapakah aku?
Iya, tepat sekali. Aku adalah sebuah alat bermain, biasanya orang-orang memanggilku puzzle. Aku terkenal sebagai alat bermain yang mengasah otak. Rangka badanku bisa di lepas kemudian harus di rangkai lagi supaya aku bisa terlihat indah. Aku bekerja secara fleksibel. Terkadang aku di rumah, di sekolah bahkan di mobil. Kegunaanku sangat banyak sekali. Disini aku akan menceritakan bagaimana perjalanan hidupku selama ini.
Suatu hari aku sedang bermain dengan teman-teman di sebuah kotak kaca yang selalu bersih setiap hari. Dalam sebuah kotak kacaa tersebut teman-temanku sangat banyak, ada si balok kayu, playdough, mobil-mobilan, boneka, buku cerita, slime dan banyak lagi lainnya. Namun diantara teman-temanku tersebut, ada satu teman yang paling aku benci namanya balok kayu. Kenapa membenci? Iya, aku benci sama balok kayu karena dia sangat suka membanggakan dirinya sendiri dan sombong. Balok kayu merasa kalau dirinya paling bermanfaat dan paling banyak yang menyukainya. Padahal banyak temanku yang lebih pintar dan menarik dari dia. Namun meskipun aku membencinya, aku tetap berusaha bersikap baik kepadanya. Aku ingin menghilangkan sifat sombongnya secara baik, dengan nasehat dan cerita-cerita yang menghibur. Akankah aku berhasil meluluhkan hati balok kayu untuk tidak membanggakan dirinya dan menghilangkan sikap sombongnya?Â
Sedih. Iya, aku sedih karena ternyata aku harus berpisah dengan teman-teman. Aku memiliki tuan rumah baru. Aku dibawa ke sebuah tempat yang memberikan aku tempat yang luas dan bebas untuk bergerak.Â
Namun aku tetap sedih karena harus berpisah dengan teman-teman lamaku terutama balok kayu. Harapanku untuk mengubah balok kayu dari sifat sombongnya pun pudar.Â
Namun aku tetap berdo'a supaya bertemu kembali dengan balok kayu yang sombong tersebut. Meskipun sebenarnya di tempat baruku juga ada balok kayu, namun dia baik dan ramah kepada temannya. Aku berharap bisa di pertemukan lagi dengan balok kayu yang sombong dan memperkenalkannya pada balok kayu yang ramah dan baik, temanku sekarang disini.
Oh iya, aku belum bercerita bagaimana aku di tempat baruku sekarang. Aku mulai ceritanya ya.Â
Tempat baruku sekarang adalah sebuah taman pendidikan kelompok bermain anak yang setiap harinya rame dan banyak sekali anak belajar. Mereka juga belajar bersama denganku dan teman-temanku lainnya.Â