Anak bola kaca? Apa ada emangnya anak bola kaca? Apa sih maksud dari kalimat anak bola kaca? Apa ada hubungannya anak dengan bola  kaca?
Kalimat anak bola kaca itu hanya sebagai kiasan yang mengibaratkan anak sama seperti dengan bola kaca. Berhubungan dengan bahasan pada anak dalam bidang apa sih kalimat tersebut? Sekarang coba kita fikirkan terlebih dahulu bola kaca itu bola yang seperti apa? Andaikan memang ada bola kaca tentunya kita akan memikirkan bola tersebut bola yang bening tapi akan retak berkeping-keping ketika jatuh.Â
Bola tersebut tidak akan bisa memantul seperti bola-bola pada umumnya. Setelah mengetahui sedikit filosofi mengenai bola kaca tersebut, kira-kira berhubungan dengan pembahasan mengenai anak pada aspek apa ya? Iya benar sekali, bola kaca ini berhubungan dengan pendidikan yang diberikan untuk perkembangan dan pertumbuhan karakteristik anak.
Bagaimana jika anak menjadi seperti bola kaca tersebut? Apa masalah yang melatar belakangi terbentuknya karakteristik anak seperti bola kaca tersebut?Â
Perkembangan dan pertumbuhan anak didasarkan pada faktor yang mempengaruhinya. Faktor tersebut terdiri dari faktor internal dan faktor eksternal namun disini akan dijelaskan lebih dalam mengenai faktor internal. Mungkin mayoritas orang sudah mengetahui tentang hal ini namun mungkin dengan ini akan lebih menambah penjelasan atau bisa menjadi pengingat ketika lupa.Â
Faktor internal yang mempengaruhi perkembangan dan pertumbuhan anak berasal dari dirinya sendiri dan keluarga. Namun faktor yang paling utama bermula dari internal atau keluarga. Anak pertama kali lahir langsung berinteraksi dengan kedua orangtua nya. Dengan begitu, orangtua lah yang pertama kali mengetahui dan mengerti karakter anak karena orangtua yang menemani perjalanan tumbuh kembangnya mulai anak lahir terutama ibu.Â
Dalam proses tumbuh kembang anak, stimulasi-stimulasi yang dibutuhkan bermacam-macam. Stimulasi itu juga berbeda-beda sesuai usia. Kehidupan dasar manusia yang sesungguhnya itu dimulai dari masa bayi. Sigmund Freud berpendapat dan berkeyakinan bahwa penyesuaian diri yang kurang baik pada masa dewasa itu bermula dari perkembangan masa kanak-kanak yang kurang baik. Masa bayi atau neonatal ini adalah masa dimana pemberian stimulus baru dimulai.Â
Aspek perkembangan yang paling terlihat di masa ini adalah fisik dan motorik kasar anak. Perkembangan aspek bahasa pada masa ini hanya dengan menangis, berceloteh dan isyarat. Dalam masa bayi ini ASI (Air Susu Ibu) sangatlah penting untuk mendukung proses tumbuh kembang selanjutnya.Â
Selain itu, ASI ini secara tidak langsung menguatkan ikatan bathin antara ibu dan anaknya. Stimulus selanjutnya pada masa bayi ini yaitu dengan mengajak bayi berbicara. Meskipun bayi belum bisa merespon dengan baik, namun secara tidak langsung bayi akan menangkap apa yang kita bicarakan kepadanya.Â
Selanjutnya adalah masa kanak-kanak. Masa ini berlangsung ketika anak berusia 3-6 tahun. Tentu sudah tidak asing lagi ungkapan populer untuk masa ini yaitu Masa Golden Age. Apa makna yang terdapat dalam ungkapan populer tersebut? Maksudnya adalah di masa ini hampir seluruh potensi anak mengalami kepekaan yang tinggi untuk tumbuh secara cepat dan hebat. Selain disebut sebagai masa golden age, masa ini juga disebut sebagai masa peralihan (Masa Trotz). Anak akan cenderung agresif dan posesif.Â
Anak sudah memiliki kehendak sendiri dan bisa saja tidak mentaati perintah orang lain. Namun anak sudah mulai menyadari akan kepemilikan terhadap sesuatu (posesif). Masa kanak-kanak tersebut terbagi menjadi dua periode, yaitu masa kanak-kanak awal (usia 2-6 tahun) dan masa kanak-kanak akhir (usia 6-12 tahun).Â