Tahukah kamu apa itu PPKM? Jika dilihat dari berbagai berita yang ada, mungkin banyak diantara kalian yang sudah tidak asing lagi dengan kata tersebut. Kalau begitu tahu dong, gimana cerita singkatnya? Ya, betul sekali. PPKM terjadi karena adanya kenaikan jumlah kasus positif virus yang sangat berbahaya bagi masyarakat di Negara kita yaitu Indonesia.
Sebenarnya masyarakat di kalangan pedagang banyak yang tidak setuju dengan adanya PPKM ini dikarenakan mereka tidak mendapatkan kompensasi apapun dari pemerintah dan mereka berfikir jika PPKM ini terus berlanjut maka perekonomian mereka akan terus menurun. Akan tetapi, jika tetap tidak ada pembatasan seperti ini pemulihan virus tidak akan terjadi dan perekonomian akan semakin memburuk.
PPKM merupakan singkatan dari Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat. Pembatasan ini dilakukan untuk melakukan penurunan tingkat positif covid di Indonesia. Masyarakat Indonesia masih bisa melakukan kegiatan namun terbatas dan harus tetap mematuhi protokol kesehatan yang ketat.Melihat dari cerita singkat diatas tentunya banyak sekali dampak yang terjadi akibat PPKM tersebut pada sektor pariwisata, pendidikan, pekonomian, dan masih banyak lagi. Yang akan saya bahas kali ini adalah sektor perekomian karena menurut saya banyak yang terkena dampak tersebut di kalangan masyarakat Indonesia bahkan Negara kita sendiri pun terkena dampaknya.
Dapat dilihat bahwa perekonomian di Indonesia memang belum membaik setelah sekian lama merdeka, masih banyak masyarakat Indonesia yang mengalami kemiskinan, pengangguran dan krisis ekonomi lainnya. Apalagi pada masa pandemi saat ini yang diberlakukan PPKM pastinya akan membuat perekonomian di Indonesia semakin menurun. Dilansir dari informasi yang ada di media massa, pertumbuhan ekonomi Indonesia 2021 dapat menurun sebesar 0,5-0,8% dari asumsi dasar jika pemberlakuan pembatasan kegiatan masyarakat (PPKM) darurat diperpanjang hingga akhir bulan Juli 2021.
Dampak ekonomi bagi UMKM tentunya sangat dirasakan oleh mereka diantaranya, menurunnya permintaan barang, sulitnya mencari produk yang diinginkan, harga jual menjadi lebih tinggi, dan adanya pembatasan waktu penjualan. Sedangkan untuk pedagang kaki lima, mereka akan  kesulitan untuk berjualan karena sangat dibatasi oleh pemerintah dan mereka akan kehilangan pelanggan sehingga sangat sulit untuk mendapatkan pendapatan yang cukup bagi mereka. Untuk pekerja kantoran mungkin tidak terlalu berdampak besar seperti yang lainnya, akan tetapi ada sebagian yang memberlakukan pemutusan hubungan kerja (PHK) yang akan mengakibatkan banyaknya pengangguran di Indonesia. Selain itu mungkin para pekerja kantoran harus lebih memahami teknologi pada zaman sekarang karena sebagian kantor ada yang melakukan WFH (work from home), namun ada juga yang tetap melakukan kegiatan kerja di masa PPKM ini dan mau tidak mau mereka harus tetap menggunakan protokol kesehatan yang ketat dan harus memiliki izin dari pemerintah.
Dari dampak yang ada di atas tentu saja itu semua akan berpengaruh besar pada perekonomian di Indonesia seperti yang sudah dijelaskan sebelumnya, akan ada banyak lagi kemiskinan, pengangguran, ketimpangan sosial, dan yang lainnya. Jika kegiatan PPKM ini terus dilakukan dan tidak ada perubahan maka perekonomian di Indonesia juga akan terus memburuk dan sebagai Warga Negara Indonesia saya tidak ingin Negara Indonesia ini semakin memburuk. Tidak hanya saya tapi semua terkena dampak tersebut.
Itu sebabnya, kita harus mengikuti arahan pemerintah agar Negara kita cepat pulih dari masalah yang ada saat ini. Saya ingatkan kembali jangan lupa melakukan protokol kesehatan untuk diri kalian dan keluarga. Presiden Joko Widodo pernah berkata, "Kalau itu baik untuk negara, baik untuk bangsa, ya kenapa tidak."
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H