Dalam era ekonomi digital, transformasi teknologi dan digitalisasi telah menghadirkan peluang baru dan tantangan bagi pekerja. Dalam beberapa tahun terakhir, teknologi digital telah meningkatkan produktivitas dan efisiensi, menciptakan lapangan kerja baru, dan meningkatkan daya saing produk dan jasa Indonesia. Namun, ekonomi digital juga memiliki potensi untuk menimbulkan kesenjangan digital, kejahatan siber, dan persaingan yang tidak sehat di sektor digital.Â
Transformasi digital yang dipicu oleh kemajuan teknologi informasi dan komunikasi telah mempengaruhi berbagai aspek kehidupan, termasuk dunia pekerjaan. Teknologi seperti kecerdasan buatan (AI), otomatisasi, dan platform digital mengubah cara kita bekerja dan berinteraksi.Â
Pandemi COVID-19 semakin mempercepat adopsi teknologi ini, mengubah pandangan tentang pekerjaan remote dan fleksibel. Penelitian ini bertujuan untuk mengeksplorasi bagaimana ekonomi digital mempengaruhi masa depan pekerjaan, peluang apa yang tersedia, tantangan yang dihadapi, serta strategi yang diperlukan untuk adaptasi.
Generasi digital dapat memanfaatkan peluang pekerjaan yang dibuka oleh ekonomi digital Pengembangan Kapabilitas Digital: Strategi bisnis digital yang efisien memerlukan pengembangan kapabilitas digital yang kompetitif.Â
Digitalisasi dalam konteks bisnis mengubah cara operasi bisnis menjadi lebih otomatis dan digital, meningkatkan tingkat produktivitas, efisiensi, keamanan, dan kenyamanan. Dengan demikian, pekerja harus beradaptasi dengan teknologi baru dan meningkatkan kemampuan digital mereka untuk tetap kompetitif.
Dalam era ekonomi digital, transformasi teknologi dan digitalisasi telah menghadirkan peluang baru dan tantangan bagi pekerja. Dalam artikel ini, kita akan membahas bagaimana perkembangan ekonomi digital mempengaruhi masa depan pekerjaan dan bagaimana pekerja dapat beradaptasi dengan perubahan tersebut.
1. Perubahan dalam Struktur Pekerjaan
Perubahan dalam struktur pekerjaan mengalami evolusi yang signifikan, terutama didorong oleh dua faktor utama. Pertama, pandemi COVID-19 mempercepat adopsi pekerjaan jarak jauh dan fleksibel. Studi menunjukkan peningkatan produktivitas dan kepuasan kerja dengan fleksibilitas yang ditawarkan oleh model pekerjaan ini.Â
Kedua, kemajuan dalam otomatisasi dan kecerdasan buatan telah mengubah lanskap pekerjaan dengan meningkatnya otomatisasi pekerjaan yang bersifat rutin dan repetitif. Hal ini menggeser tenaga kerja ke peran yang membutuhkan keterampilan kognitif dan kreativitas yang lebih tinggi, menuntut adaptasi dan pembelajaran kontinu dari para pekerja untuk tetap relevan dalam lingkungan kerja yang berubah ini.
2. Permintaan Akan Keterampilan Digital