Mohon tunggu...
Salma Ajilaini
Salma Ajilaini Mohon Tunggu... Mahasiswa - saya adalah mahasiswi jurusan gizi semester 6

semoga segala konten yang saya tulis bisa memberikan manfaat bagi kalian semua, terimakasih

Selanjutnya

Tutup

Healthy

Gambaran Kepatuhan Terhadap Protokol Kesehatan

25 Februari 2022   21:48 Diperbarui: 25 Februari 2022   21:55 189
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
dok. masyarakat tidak menggunakan masker dan membuat kerumunan di masa pandemi

Setelah 2 tahun masa pandemic covid-19 di Indonesia berjalan, banyak hal yang telah merubah aspek kehidupan masyarakat. Beberapa aspek kehidupan yang sangat jelas dirasakan adalah pada aspek kesehatan, aspek ekonomi, aspek pendidikan, aspek sosial-politik dan lain sebagainya. Begitu banyak aspek yang dipengaruhi akibat pandemi COVID-19 semakin terasa saja akibat ruang lingkup yang sangat luas dan global.

Setiap hari jumlah kasus positif dan korban meninggal terus bertambah, baik dari kalangan masyarakat umum maupun tenaga medis, baik dari anak-anak hingga lansia. Pandemi Covid-19 yang belum juga mereda, bahkan terus bermunculan berbagai varian baru, menuntut semua orang untuk secara disiplin menerapkan protocol kesehatan 3M, yaitu memakai masker, mencuci tangan dan menjaga jarak fisik serta menjauhi kerumunan. Penerapan aturan ini harus terus dilakukan dalam setiap kegiatan, baik didalam maupun  diluar ruangan.

Pada dasarnya manusia adalah mahluk yang unik dalam usaha mempertahankan kelangsungan hidup spesiesnya. Terkhusus dalam konteks krisis pandemi COVID-19 yang sedang kita hadapi saat ini, kita akan dapat menemukan dua tipe manusia, yaitu manusia bijaksana dan manusia gegabah.

Pada satu sisi, manusia jenis ini dapat cenderung bertidak reaktif disertai panik yang tertuang dalam tindakan ceroboh, yang mana sikap tersebut akan dapat menimbulkan ketakutan tak rasional terhadap lingkungan sekitarnya. Sikap yang merupakan ciri lain dari manusia tipe ini adalah sikap pesimis berlebihan yang berujung pada kepasrahan tanpa tindakan.

Sedangkan, manusia bijaksana saat ini adalah mereka yang proaktif dalam mengedukasi dirinya sendiri maupun orang disekitarnya dengan memegang fakta sains sebagai pedoman dalam mengumpulkan data yang berkaitan dengan pandemi COVID-19. Data yang dikumpulkan sebisanya bersifat komprehensif atau menyeluruh. Setelah itu, data yang mereka peroleh pun harus mampu dievaluasi secara rasional sehingga mereka dapat bertindak tepat. Ciri dari manusia tipe ini adalah mereka bersifat realistis terhadap keadaan. Kerealistisan ini tercermin dari sikap tenang sekaligus waspada ketika berhadapan dengan sebuah krisis.

Agar dapat menekan jumlah kasus positif maka protokol kesehatan 3M (memakai masker, mencuci tangan dan menjaga jarak fisik serta menjauhi kerumunan) harus terlaksana dengan baik. Sedangkan untuk menjalankan protocol kesehatan dengan baik diperlukan kedisipilinan yang tinggi dari masyarakat dan dilakukan secara konsisten.

Meskipun kebijakan penerapan protocol kesehatan telah berjalan cukup lama, namun masyarakat belum dapat menjadikan penerapan 3M sebagai kebiasaan hidup. Hal ini dapat terlihat dari masih banyaknya masyarakat yang enggan menggunakan masker, masih membuat kerumunan, serta masih belum terbiasa mencuci tangan.

Pada beberapa daerah banyak masyarakat yang memandang covid sebagai hal yang sudah biasa, sehingga banyak masyarakat yang menyepelekan penerapan protocol kesehatan 3M. Banyak warga yang tidak menggunakan masker, mengadakan kegiatan yang membuat orang-orang berkumpul, serta mengadakan kegiatan yang menimbulkan kontak fisik tanpa mencuci tangan. Bahkan pada salah satu desa di wilayah zona merah, kegiatan berkumpul seperti pengajian, kerja bakti, senam, dll masih dilakukan bersama tanpa memerhatikan protocol kesehatan 3 M.

Menurut penelitian (Istiarini, 2021), pada daerah kota lebih banyak masyarakat yang menaati protokol kesehatan. Hampir semua masyarakat yang dijumpai dijalan atau ditempat umum menggunakan masker, menggunakan handsanitizer atau mencuci tangan serta menjaga jarak. Sedangkan, menurut penelitian dari (Safitri et al., 2021) pada lingkup masyarakat yang bekerja di lingkungan kesehatan hanya sekitar 60 % orang yang menjalankan prokes dengan baik.

Ketidakpatuhan penerapan protocol kesehatan disebabkan oleh beberapa hal seperti adanya kesulitan memahami informasi yang diberikan pemerintah, kesulitan mengakses informasi karena peralatan informasi yang tidak memadai, lebih  mengutamakan kegiatan ekonomi, ketidakpercayaan kepada pemerintah, pernyataan pemerintah yang kurang konsisten, adanya kebiasaan berkumpul, meraa penerapan protocol 3M sia-sia, adanya pelonggaran kegiatan, tidak ada panutan yang dijadikan sebagai contoh, tidak adanya sanksi tegas dan memberatkan, tidak adanya tayangan di media massa yang mendorong kesadaran masyarakat untuk menerapkan protocol kesehatan.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Healthy Selengkapnya
Lihat Healthy Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun