Desa Kradenan terletak di Kecamatan Purwoharjo di wilayah selatan Kabupaten Banyuwangi, dengan jarak ± 35 km. Sebelah utara Desa Kradenan berbatasan dengan Desa Tampo, sebelah selatan berbatasan dengan Desa Purwoharjo, sebelah timur berbatasan dengan Desa Plampangrejo, dan sebelah barat berbatasan dengan Desa Sembulung. Kata Kradenan berasal dari kata Raden, yaitu gelar Bangsawan Tanah Jawa. Menurut cerita sesepuh, di desa ini pernah dijadikan tempat persinggahan seorang Raden dan kemudian dijadikan persembunyian dari kerajaan kolonial Belanda. Sehingga sampai saat ini dikenal dengan sebutan Desa Kradenan.
Desa Kradenan mempunyai beberapa potensi yang dapat membantu perekonomian desa. Mayoritas di Desa Kradenan adalah sektor pertanian, banyak warga desa yang hidup mengandalkan hasil pertanian. Untuk hasil pertanian dari Desa Kradenan sendiri diantaranya ada jeruk, padi, buah naga dan beberapa sayuran seperti cabai, terong, kemangi dan lain-lain.
Selain itu juga dalam sektor peternakan seperti sapi dan kambing juga banyak pula warga desa yang hidup mengandalkan hasil ternaknya. Tersedia juga fasilitas pendidikan yang terdaftar dan terakreditasi seperti 6 TK, 6 SD, dan 2 SMA namun untuk jenjang SMP masih belum ada.
Berdasarkan data statistik di buku Profil Desa Kradenan, tingkat pendidikan di desa ini terbilang bagus karena tidak ada usia 7 – 18 tahun yang tidak pernah sekolah. Rata-rata penduduk juga sudah memiliki smartphone, laptop, dan fasilitas internet yang memadai seperti wifi, tetapi masih tidak digunakan dengan baik. Kebanyakan digunakan untuk bermain games, streaming, media sosial, dll daripada digunakan sebagai fasilitas penunjang pembelajaran.
Pembelajaran online awalnya mendapat tanggapan positif dari siswa dan orang tua siswa mengingat angka penyebaran covid19 yang tidak kunjung reda. Namun, hingga saat ini masih ada keluhan mengenai metode pembelajaran online. Beberapa keluhan yang dirasakan adalah metode pembelajaran yang tidak efektif, membosankan serta materi yang disampaikan sulit dipahami karena guru tidak memberikan penjelasan materi pada siswa melalui video pembelajaran atau media lainnya.
Hal ini menyebabkan turunnya minat belajar siswa. Selain itu orang tua juga mengeluh mengenai pembelajaran mandiri yang dilakukan online oleh siswa. Selama proses pembelajaran online, berbagai platform dapat digunakan secara efektif baik berupa website, aplikasi, serta jejaring sosial. Ketersediaan fasilitas tersebut dapat membantu proses pembelajaran agar lebih efektif bagi siswa.
Melalui KKN UNEJ Back To Village yang penulis laksanakan oleh Universitas Jember secara daring dikampung halaman masing-masing, hal ini dikarenakan adanya pandemi Covid19 dengan tematik “Program Literasi Desa Pada Masa Pandemi Covid19” dapat melaksanakan pengabdian dan membantu permasalahan pembelajaran yang ada melalui aplikasi.
Program KKN ini dilakukan selama 30 hari terhitung dari hari penerjunan tanggal 11 Agustus - 9 September 2021 dengan sasaran yang dituju adalah siswa SD dan SMP. Program ini membantu anak-anak sekolah atau siswa yang kesulitan belajar selama sekolah daring. Sehingga penulis memberikan beberapa alternatif pembelajaran yang akan membuat siswa semangat belajar kembali.
Tahap awal pelaksanaan program kerja KKN Unej Back to Village 2021 diawali dengan penerjunan mahasiswa KKN bersama dengan perangkat desa. Kegiatan selanjutnya adalah observasi mitra yang dilakukan di Dusun Kaliboyo RT 01 RW 06, untuk mengetahui permasalahan yang ada pada desa tersebut sesuai dengan topik KKN penulis. Selain observasi desa, penulis juga membuat road map, canvas serta matriks. Road map digunakan sebagai penentu goals setiap minggunya dan juga progres yang dihasilkan.
Canvas merupakan uraian serta penunjang-penunjang untuk menuju progres dan goals setiap minggunya hingga minggu ke-4 KKN. Matriks merupakan tahap-tahap kegiatan selama KKN. Mitra untuk program kerja KKN ini adalah siswa SD dan SMP. Setelah dilakukan observasi, siswa mengaku bahwa selama sekolah daring mereka kesulitan dalam memahami materi yang telah diberikan oleh guru. Hal ini dikarenakan oleh beberapa faktor diantaranya adalah, kurangnya motivasi dalam pembelajaran serta kurangnya peran orang tua dalam pembelajaran daring. Sehingga dengan adanya program KKN Unej Back to Village 2021 ini dapat membantu permasalahan dari siswa.