Mohon tunggu...
Salma Nurjannah
Salma Nurjannah Mohon Tunggu... Aktor - Mahasiswi Silvikultur Fakultas Kehutanan dan Lingkungan IPB University

Saya suka menulis sastra, konten, dan aktif di kegiatan sosial.

Selanjutnya

Tutup

Trip Pilihan

Perjalanan Pendakian Gunung Gede via Cibodas

4 September 2023   15:51 Diperbarui: 4 September 2023   15:54 269
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Travel. Sumber ilustrasi: PEXELS/Jcomp

Kegiatan hari ini seperti kegiatan di hari-hari sebelumnya. Berkutat dengan laboratorium, laptop, jurnal, dan berbagai aktivitas membosankan lainnya. Saat ini aku sedang magang di salah satu Lembaga penelitian di Kota Bogor. Tentu, kegiatan selama magang tidak jauh-jauh dari penelitian dan laboratorium. Tak dipungkiri rasa jenuh itu pasti ada. “Tiap hari gini-gini mulu,” ujar salah satu temanku, Fery. Ia meletakkan kembali mikropipet di tempat semula. Baru saja ia selesai meneteskan cairan minyak atsiri ke dalam cawan petri. “Yuk, naik gunung!” Tiba-tiba saja mentorku, Pak Ipul, menyambar. Pak Ipul atau bernama asli Saiful memang memiliki karakter yang berbeda dibandingkan peneliti lainnya di kantor ini. Ia sangat humble dan fleksibel kepada mahasiswa magang.

Tidak perlu waktu lama, kami merencanakan keberangkatan. Satu minggu kami melakukan persiapan, mulai dari keperluan alat pendakian, logistik, perhitungan biaya pendakian, hingga persiapan latihan fisik sebelum tracking. Aku, merupakan orang baru di dunia pendakian ini. Meskipun berlatar belakang sebagai mahasiswa kehutanan, rupanya kehutananku tidak kental-kental amat. Hal-hal basic terkait kegiatan alam masih minim. Lagi-lagi karena pandemi menghalangi aktivitas itu. Oh, tidak. Seharusnya aku tidak menyalahkan keadaan. Pendakian ini merupakan pendakian perdana yang membuat aku belajar banyak hal.

Hari Jumat pukul 2 siang, rombongan yang berjumlah 16 orang termasuk mentorku sudah berkumpul di kantor dan melakukan pengecekan barang. Setelah dipastikan sudah siap semua, kami berangkat menuju Cianjur menggunakan angkot. Sepanjang perjalanan diisi dengan canda tawa dan penuh bahagia. 13 dari 16 orang yang akan melakukan pendakian ini merupakan pendaki newbie yang masih merepotkan. Akan kujelaskan nanti betapa semerepotkannya kami, haha.

Pukul 5 sore kami telah sampai di basecamp pendakian Gunung Gede. Kami bersih-bersih, sholat ashar, dan makan. Malam harinya kami ngobrol-ngobrol dengan porter yang akan membersamai rombongan esok hari. Sembari mengobrol, kami juga melakukan packing ulang agar barang-barang yang dibawa sudah lebih efisien lagi penempatannya. Ada beberapa barang baru juga yang ditambahkan, seperti trashbag. Ya, aku mengubah tipe packing menjadi packing basah untuk mencegah isi tas basah apabila terjadi hujan. Trashbag ini berfungsi melindungi isi tas dari air hujan.

Esok pagi pukul 7 pagi kami sudah bersiap melakukan pendakian. Perut sudah diisi dengan sepiring nasi warteg yang lezat. Tak lupa membawa bekal makan siang yang kubeli dari warteg. Kami pemanasan tipis-tipis dan berdoa sebelum berangkat. Perjalanan ini akan menjadi perjalanan yang menyenangkan. 

Langkah kaki terasa ringan saat awal keberangkatan. Jalanan masih cukup landai hingga sampai di pintu masuk Taman Nasional Cibodas. Jalanan sudah mulai menanjak. Ada beberapa anak tangga yang harus kami lewati. Kukatakan bahwa jalur ini termasuk sangat baik dan sudah dibangun dengan baik. 

Berbeda dengan jalur pendakian gunung-gunung di luar Pulau Jawa yang sering kulihat di youtube yang masih sulit dilalui. Meskipun kategori mudah, Gunung Gede bukan juga gunung yang dengan mudahnya dijangkau oleh seorang aku yang belum pernah mendaki.

Jalur pendakian didominasi bebatuan. Tak jarang ada tanah-tanah lembek yang kukatakan sebagai lumpur di beberapa titik. Vegetasinya masih baik tapi aku tidak mengamati jenis-jenis apa saja yang ada di sepanjang perjalanan, hahaha. Dua-tiga jam perjalanan semua masih baik-baik saja. Energiku juga masih full dan bersemangat. Pemberhentian pertama yaitu di Telaga Biru. Aku membasuh wajahku dengan air telaga yang sangat segar untuk membangunkan semangatku. Belum banyak keringat yang diproduksi di awal perjalanan ini. Kami beristirahat sebentar dan berfoto-foto. Telaga biru sangat ramai. Bahkan untuk ukuran mendaki gunung, aku rasa ini termasuk ramai. Tidak lama kemudian, kami melanjutkan perjalanan menuju Pos Rawa Denok 1.

Sepertinya cerita ini terlalu panjang. Kita next ke part 2 ya, xixi

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Trip Selengkapnya
Lihat Trip Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun