Mohon tunggu...
Salma Nurjannah
Salma Nurjannah Mohon Tunggu... Aktor - Mahasiswi Silvikultur Fakultas Kehutanan dan Lingkungan IPB University

Saya suka menulis sastra, konten, dan aktif di kegiatan sosial.

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Fenomena FOMO: Fear of Missing Out di Kalangan Mahasiswa

13 Juni 2023   22:13 Diperbarui: 13 Juni 2023   22:31 702
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilmu Sosbud dan Agama. Sumber ilustrasi: PEXELS

Istilah-istilah baru rupanya sudah menjamur di kalangan generasi milenial hingga generasi Z. Istilah ini banyak ditemukan di media sosial, dimana menjadi kehidupan kedua setelah dunia nyata. Kemudahan berbagai informasi untuk menyebar luas kemudian menimbulkan berbagai respon dari warganet, hingga muncul berbagai istilah baru. FOMO, YOLO, JOMO, FOBO, dan berbagai kawannya adalah contoh dari istilah yang sering digaungkan dan sudah menjadi "bahasa gaul". Salah satu istilah tersebut akan dibahas dalam tulisan ini.

FOMO, yang merupakan kependekan dari Fear Of Missing Out merupakan perasaan takut tertinggal karena mengikuti aktivitas tertentu. Biasanya istilah ini sering digunakan oleh anak muda, terutama pelajar, mahasiswa, hingga generasi 90-an yang sedang di dunia pekerjaan. 

Dunia dengan segala hiruk pikuk aktivitas dan kecepatan pergerakannya sering membuat seseorang merasa dituntut untuk mengikuti segala perkembangannya. Tren juga terus berubah dengan berkembangnya teknologi masa kini. Ketika tren makanan seblak, maka sebagian orang yang merasa FOMO juga ikut membuat seblak atau membeli seblak. Ketika tren hijab model ala 'Malaysia' sedang menjamur di kalangan muslimah berhijab, sebagian besar muslimah berhijab pun turut mencoba model hijab tersebut.

Tidak hanya tentang tren di media sosial, FOMO juga dapat menyerang di kalangan mahasiswa di dunia nyata. Kehidupan perkuliahan yang disuguhi oleh berbagai aktivitas bermanfaat, terkadang membuat segelintir atau bahkan sebagian besar mahasiswa merasa ingin mengikuti semua kegiatan tersebut. Padahal, tidak semua kegiatan bermanfaat merupakan kegiatan yang dibutuhkan oleh mahasiswa. Apalagi ketika teman dekat mengikuti kegiatan A, biasanya rekan yang lain merasa ingin juga mengikuti kegiatan A.

Perasaan FOMO tidak akan terjadi apabila seorang mahasiswa fokus hanya pada tujuannya, bukan tujuan orang lain. Ketika sudah mengerti garis finish yang ingin dituju, maka apapun distraksi tidak akan mengubah pendirian seseorang. Lalu, bagaimana kiat-kiat menghindari perasaan FOMO dan teguh dengan tujuan diri sendiri?

Kita bisa memulai dengan menetapkan tujuan yang jelas. Tujuan yang jelas ini memuat garis finish apa yang kita inginkan dan ditetapkan secara spesifik. Setelah itu, susun kerangka yang membuat kita berjalan menuju tujuan tersebut. Langkah-langkah menuju tujuan tersebut dapat ditulis setiap timeline-nya agar lebih terukur. Hal terpenting adalah pilah kegiatan yang akan diikuti sebelum kita memutuskan memilih kegiatan tersebut. Lebih baik lagi apabila kita membuat analisis SWOT untuk mempertimbangkan. Analisis SWOT merupakan sebuah teknik yang digunakan untuk mengidentifikasi kekuatan, kelemahan, peluang, dan ancaman. Teknik ini dapat dilakukan untuk membuat keputusan saat mempertimbangkan sesuatu.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun