Mohon tunggu...
Salma Nabila
Salma Nabila Mohon Tunggu... Mahasiswa - mahasiswa

Salma Nabila ( 23107030038 )

Selanjutnya

Tutup

Foodie Pilihan

Cerita UMKM: Warung Nyoman Jogja, Cita Rasa Masakan Bali di Tengah Kota Yogyakarta

19 Juni 2024   10:41 Diperbarui: 19 Juni 2024   11:00 75
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Masakan Bali merupakan salah satu dari warisan kuliner Indonesia yang kaya akan cita rasa dan tradisi. Masakan Bali terkenal dengan penggunaan bumbu yang kaya dan kompleks. Bumbu-bumbu seperti bawang merah, bawang putih, kunyit, jahe, kemiri, lengkuas, serai, dan cabai rawit digunakan secara luas untuk memberikan cita rasa yang khas dan kompleks. Bagi kalian yang ingin merasakan kembali kelezatan masakan khas bali namun tidak mau jauh jauh ke bali, Warung nyoman jogja bisa menjadi pilihan untuk merasakan kembali masakan bali dengan bumbu bumbu yang khas.

Warung nyoman bali adalah warung makan yang menyediakan berbagai macam masakan khas bali. Terletak di jalan Jl. Nogorojo No.5a, Ambarukmo, Caturtunggal, Kec. Depok, Kabupaten Sleman, Daerah Istimewa Yogyakarta. Buka dari jam 9 pagi hingga jam 6 sore, pemilik warung ini mengatakan bahwa nama nyoman sendiri diambil dari namanya yaitu Ibu Nyoman. Bu Nyoman sendiri memang asli warga bali, lalu setelah menikah dengan suaminya yaitu Pak Probo, akhirnya beliau menetap di Jogja. Warung ini telah buka dari 2018 dan masih berjalan sampai sekarang. Ibu nyoman sendiri awalnya bekerja sebagai karyawan di kantoran, namun setelah keluar dari pekerjaanya akhirnya beliau menggeluti dunia makanan. Beliau mengatakan setelah keluar dari pekerjaanya beliau sempat bingung ingin bekerja apa, namun setelah melihat kondisi rumah yang memiliki halaman cukup besar akhirnya beliau memutuskan untuk membuka warung makan nyoman ini. "punya tempat, tidak ngontrak, tidak nyewa, akses jalanya gampang, akhirnya buka warung" tutur Bu Nyoman. Beliau juga bercerita bahwa keluarga Bu Nyoman yang berada di bali juga membuka warung seperti ini, akhirnya resep yang di turunkan keluarganya di pakai untuk membuka warung nyoman jogja ini. Dengan akses jalan yang dekat menuju pura akhirnya banyak masyarakat bali yang ingin bersembahyang ke pura melewati jalan rumahnya, sehingga biasanya masyarakat bali yang pulang sehabis sembahyang akan mampir ke warungnya. Banyak juga mahasiswa mahasiswa bali yang sengaja mampir karena kangen akan citarasa masakan bali, namun Bu Nyoman mengatakan tak hanya masyarakat atau mahasiswa bali saja yang datang, namun juga banyak masyarakat lokal yang datang ingin mencicipi masakan bali. memang konsep dari warung ini adalah Bu Nyoman ingin mengenalkan masakan khas bali yang halal sehingga semua orang dapat menikmati tanpa harus bingung masakan ini halal atau tidak, karena seperti yang kita tau masakan khas bali identik dengan berbagai olahan daging  babi, sehingga Bu Nyoman  mengatakan bahwa masakanya seratus persen halal dan bisa dinikmati oleh saudara muslim. Banyak warung dekat pura juga yang menjual masakan khas bali namun non halal, jadi warung nyoman jogja ini khusus pada masakan ayam saja.

Warung ini telah tersedia di berbagai aplikasi ojek online seperti Grabfood, Gofood, dan Shopeefood. sehingga anda tak perlu lagi keluar jauh untuk menikmati masakan bali ini, Bu Nyoman juga mengatakan kalau sehari beliau bisa melayani pesanan online hingga 50 porsi, dan biasanya ketika musim ujian para mahasiswa lebih memilih untuk memesan melalui ojek online karena tugas yang tak bisa ditinggalkan.

dokumen pribadi
dokumen pribadi

 Beberapa menu khas bali yang ada di warung nyoman ini adalah rujak kuah pindang, Bu  Nyoman merekomendasikan Rujak kuah pindang ini karena mungkin bagi lidah orang jawa atau sunda, rasa dari rujak kuah pindang ini akan sedikit aneh, rujak kuah pindang adalah makanan khas bali, isi buah pada rujak ini seperti rujak pada umumnya seperti bengkuang, nanas, mangga muda, jambu air, timun dan lainya, namun yang berbeda adalah kuah dari rujak ini terbuat dari kuah rebusan pindang atau ikan laut, Bu Nyoman mengatakan bahwa membuat kuah pindang ini susah susah gampang, karena terbuah dari air rebusan ikan, maka akan sedikit bau amis yang tertinggal, namun keika sudah tau rahasianya maka akan mudah untuk menghilangkan bau amis dari rebusan ikan tersebut, beliau juga mengaku sering mendapati pembeli yang curhat bahwa rujak kuah pindang yang di beli di tempat lain kadang masih terasa  bau amis dari ikan. "Ya kalo ditanya gimana cara ngilangin bau amisnya ya itu rahasia dapur nyoman" jelas Bu Nyoman. Rujak kuah pindang sendiri memiliki 2 type rujak, ada buah yang di serut dan ada buah yang di potong tipis tipis, pada warung nyoman rujak kuah pindangnya adalah type buah yang di potong tipis tipis, bu nyoman mengatakan kalau pisau yang digunakanpun beliau bawa dari bali, karena pisua yang diguakan memiliki gelombang pada mata pisaunya, memang banyak yang jual pisau seperti itu dipasaran, namun beliau mengaku rasanya berbeda, karena biasanya yang dijual dipasaran itu gelombang pada mata pisaunya lebih besar sehingga potongan yang dihasilkan pun berbeda. Ada 2 tipe kuah yang disediakan yaitu kuah gurih dan kuah manis, Jika pertama kali ingin mencoba rujak kuah pindang ini, beliau menyarankan agar memilih rujak dengan tipe kuah manis, karena rujak dengan kuah gurih dibuat tidak menggunakan gula dan lebih mengedepankan rasa gurih dari kuah rebusan ikan tersebut.


Lalu ada menu kedua yaitu Tipat Cantok, tipat cantok ini terdiri dari 2 kata yaitu "Tipat" yang berarti ketupat atau lontong, lalu ada "cantok" yang berarti di campur, secara harfiah dapat diartikan sebagai "Tipat yang dicampur". Dalam konteks hidangan, ini mengacu pada campuran sayuran segar yang diiris-iris dan dicampur dengan bumbu kacang atau bumbu kacang Bali, Di Bali, ulekan ini disebut 'penyantokan', jadi tak salah jika namanya tipat cantok. Sekilas memang masakan ini seperti gado gado atau orang jawa menyebutnya lotek sayur, isianya pun hampir sama, ada tauge, kacang panjang, kangkung, kentang rebus, dan lain lain. semuanya disajikan dengan bumbu kacang. Bumbu kacang ini dibuat dengan bahan utama kacang tanah yang digoreng, memberikan rasa gurih. Selain kacang goreng, komposisi bumbu juga mencakup bawang putih, gula merah, garam, cabai, dan perasan jeruk limau untuk menambahkan cita rasa yang segar. Bu Nyoman mengatakan kalau bumbu pada tipat cantok ini umumnya lebih halus dari pada gado gado atau lotek, dan yang membuat berbeda dari gado gado adalah pada bumbu tipat cantok terdapat tambahan bumbu petis untuk menambah aroma.

Ada juga Tipat plecing, bedanya dengan tipat cantok adalah jika tipat cantok menggunakan sambal kacang untuk bumbunya, tapi kalau tipat plecing menggunakan sambal plecing sebagai bumbunya, sayur yang digunakan tipat plecing adalah kangjung atau daun singkong juga ada tambahan telur rebus, tidak sebanyak isian sayur pada tipat cantok, untuk harganya sendiri tipat cantok dibandrol dengan harga 12 ribu satu porsi sedangkan untuk tipat plecing harganya adalah 14 ribu per porsi.

dokumen pribadi
dokumen pribadi

Mohon tunggu...

Lihat Konten Foodie Selengkapnya
Lihat Foodie Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun