Mohon tunggu...
Sallsabila Nuur Insaani
Sallsabila Nuur Insaani Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa

Pendidikan, kesehatan

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Hipertensi: The "Silent Killer" yang Sering Diabaikan!

12 Agustus 2022   19:18 Diperbarui: 12 Agustus 2022   19:40 220
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Penyuluhan Mengenai Hipertensi kepada Warga Lansia Kelurahan Padangsari/dokpri

Semarang (24/7) -- Hipertensi sering disebut sebagai "The Silent Killer" atau pembunuh senyap karena penyakit ini sering muncul tanpa keluhan, sehingga penderita tidak tahu kalau dirinya mengidap hipertensi. 

Lalu, baru mendapati dirinya sudah terdapat penyakit penyulit atau komplikasi dari hipertensi, seperti tiba-tiba mengalami serangan jantung karena adanya sumbatan di pembuluh darah jantung atau mengalami kelumpuhan sebelah anggota gerak tubuhnya. 

Organisasi kesehatan dunia (World Health Organization/WHO) mengestimasikan saat ini angka kejadian hipertensi sebesar 82% atau 1,28 juta orang dari total penduduk dunia. Namun, dari jumlah penderita tersebut, hanya satu perlima yang sudah melakukan upaya pengendalian terhadap hipertensi yang dimilikinya.

Hipertensi merupakan penyakit kronis tidak menular yang menjadi salah satu penyebab utama kematian di dunia. Dikatakan hipertensi apabila tekanan darah seseorang lebih dari 140/90 mmHg. Populasi yang berisiko terkena hipertensi yaitu seseorang yang memiliki riwayat keluarga hipertensi, merokok, mengonsumsi garam berlebih, mudah stres, mengonsumsi alkohol berlebih, kurang aktivitas fisik, dan obesitas. 

Sedangkan gejala yang mungkin dirasakan apabila seseorang terkena hipertensi antara lain sakit kepala, pusing, jantung berdebar dan rasa sakit di dada, pengelihatan kabur serta mudah lelah dan gelisah. Untuk mencegah terjadinya hipertensi, perlu dilakukan pencegahan dengan menerapkan prinsip CERDIK, yaitu Cek kesehatan rutin, Enyahkan asap rokok, Rajin aktivitas fisik, Diet seimbang, Istirahat cukup, dan Kelola stres. 

Sedangkan bagi seseorang yang sudah mengidap hipertensi, perlu mengendalikan tekanan darahnya dengan menerapkan prinsip PATUH, yaitu Periksa kesehatan secara rutin, Atasi penyakit dengan pengobatan yang tepat dan teratur, Tetap diet dengan gizi seimbang, Upayakan aktivitas fisik denga naman, serta Hindari asap rokok dan alkohol.

Pemberian Poster dan Leaflet kepada Posyandu-posyandu Lansia Kelurahan Padangsari/dokpri
Pemberian Poster dan Leaflet kepada Posyandu-posyandu Lansia Kelurahan Padangsari/dokpri

Dengan adanya permasalahan berupa tingginya angka kejadian hipertensi dan ditambah dengan banyaknya informasi-informasi yang belum tentu benar mengenai hipertensi, salah satu mahasiswa KKN TIM II Universitas Diponegoro 2021/2022, yaitu Sallsabila Nuur Insaani, mengadakan penyuluhan mengenai hipertensi terhadap kelompok lanjut usia di Balai Kelurahan Padangsari pada hari Minggu, 24 Juli 2022, dengan target sasaran yaitu 52 orang warga lansia dari seluruh RW di Kelurahan Padangsari. 

Sebelum diadakan penyuluhan, Sallsabila Nuur Insaani telah memberikan leaflet kepada para peserta yang berisi ringkasan materi penyuluhan dan dilengkapi dengan ilustrasi yang berwarna sehingga mudah dipahami masyarakat awam. 

Dan setelah dilakukan penyuluhan, mahasiswa juga memberikan poster mengenai hipertensi kepada posyandu-posyandu lansia yang ada di Kelurahan Padangsari. 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun