Mohon tunggu...
Yuni Bues
Yuni Bues Mohon Tunggu... -

- Suka makan & ketawa\r\n- Karyawati di satu perusahaan di Jerman

Selanjutnya

Tutup

Sosbud Pilihan

Pengiriman Uang Dengan Pos

30 Juni 2014   18:52 Diperbarui: 18 Juni 2015   08:08 1168
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
1404103880639086838


Ketika saya membaca "Berliner Zeitung" tentang produk baru ' Wert National' yang akan dikeluarkan Deutsche Post (Pos Jerman) untuk bulan Juli 2014, pikiran saya jadi melayang ke jaman dulu ketika saya & orang tua menggunakan Wesel Pos untuk mengirim uang, karena kita tidak punya rekening bank. Bagaimana mau buka rekening, untuk makan saja masih susah.
Sebagai mahasiswa dari keluarga tidak mampu seperti saya, tentulah tidak mudah mengatur keuangan untuk mencukupi kebutuhan sehari-hari & juga keperluan kuliah. Lebih banyak bocornya (meminjam istilah Pak Prabowo Subianto) dari cukupnya. Apalagi beasiswa yang saya dapat, dikeluarkan setiap 3 bulan sekali (dirapel) bahkan kadang-kadang lebih. Di saat-saat seperti itu saya hanya bisa berharap agar kiriman uang dari orang tua segera datang, baik yang mereka bawa sendiri (sambil menjenguk saya) ataupun yang dikirim lewat Wesel Pos.
Karena saya juga pernah menggunakan pelayanan ini, makanya saya masih ingat bagaimana melakukannya :
- datang ke kantor pos dengan membawa uang yang akan dikirim.
- menuju loket wesel pos. Dan di sana kita mengisi formulir yang diberikan.
- kita akan mendapatkan PIN yang hanya kita sendiri mengetahuinya.
- setelah itu kita bisa memberitahukan PIN ke penerima uang tersebut.
- penerima uang bisa mencairkan dana itu di pos dengan membawa KTP & PIN yang sudah  diketahuinya.
Walaupun wesel pos perlu waktu lebih lama untuk sampai ke saya ( tidak pernah tepat waktu) dibandingkan dengan sistem transfer lewat bank, tetapi kiriman selalu saya terima dalam keadaan utuh. Belum pernah ada kejadian yang merugikan saya saat itu.

'Wert National' yang ditawarkan Deutsche Pos memang hampir mirip dengan wesel pos di Indonesia. Bedanya kita sudah bisa mempersiapkan pengirimannya lebih dulu di rumah, sebelum kita ke kantor pos, karena pengiriman uang itu sama seperti kita mengirim surat, uang dimasukan ke dalam amplop terlebih dulu. Terserah kita mau pakai amplop seperti apa. Tidak hanya uang yang bisa dikirim, tetapi juga barang berharga lainnya, seperti perhiasan, tiket konser, voucher, dokumen, dan lain-lain. Pengiriman kombinasi (uang & barang) dalam satu amplop tidak diperbolehkan. Di kantor pos kita membayar 3, 95 € + biaya surat (tergantung besar kecilnya amplop & beratnya). Jaminan penggantian yang diberikan oleh Pos adalah 100€ (max.) untuk uang & 500€ untung barang berharga, seandainya kiriman kita hilang atau rusak. Kita akan menerima nomor sebagai bukti kiriman. Dengan nomor ini pos akan bisa melacak seandainya kiriman tidak sampai. Penyerahan surat hanya bisa dilakukan dengan tanda tangan si penerima. Seandainya si penerima saat itu berada di rumah, maka surat yang berisi uang atau barang berharga bisa diterimanya langsung. Tetapi jika si penerima tidak ada di rumah, maka tukang pos akan meninggalkan bukti pengambilan di kotak surat si penerima. Tentu saja si penerima harus membawa kartu identitas & bukti pengambilan untuk mengambil suratnya di kantor pos. Lama pengiriman paling lambat satu hari setelah surat diterima pegawai pos.
Demi keamanan, pos hanya membatasi max. 5 surat yang boleh diterima oleh si penerima yang sama.

Sebelum adanya 'Wert National' pengiriman uang yang dimasukan ke dalam amplop itu tidak diperbolehkan, walaupun sudah ada orang yang mencobanya. Oleh karena itu pihak pos tidak pernah menjamin pengiriman uang yang ilegal seperti itu.
Pos Jerman mengeluarkan produk ini karena banyaknya permintaan pengiriman uang, mis. untuk hadiah ulang tahun, natal, tahun baru atau untuk membayar tagihan dari pesanan barang-barang online. Bisa jadi orang-orang mulai banyak beralih ke sistem lama (lewat pos), karena merasa sistem pembayaran lewat bank dirasa mulai tidak aman. Banyak kejadian pembobolan rekening yang merugikan kita, hanya karena kita pernah melakukan transaksi lewat online banking.

Atau kalau kita tidak mau menggunakan jasa pos untuk membayar tagihan dari belanja online kita, bisa juga dilakukan dengan membayar langsung di beberapa toko atau supermarket yang telah ditentukan. Kita hanya membawa tagihan tersebut & membayarnya di kasir toko/ supermarket. Dengan cara ini kita bisa lebih menghemat lagi biaya pelayanan seperti yang ada pada pos.

Untuk masyarakat di indonesia yang belum mempunyai rekening di bank, tentunya sistem pengiriman uang lewat pos yang cepat, tepat waktu, aman & terjamin bisa menjadi solusi terbaik untuk menggantikan sistem transfer. Kita akan dengan mudah mengirim uang ke sanak keluarga atau kenalan yang tinggal di pedesaan, yang belum terjangkau sistem perbankan. Apalagi si penerima bisa menerima suratnya (yang berisi uang) secara langsung, tanpa harus ke kantor pos. Dan itu berarti sudah menghemat banyak waktu, tenaga & biaya transportasi. Tentu saja faktor jaminan (penggantian) harus ada dari pihak pos. Jangan sampai uang atau barang yang dikirim hilang di perjalanan, tapi pos tidak mau bertanggung jawab sama sekali untuk itu. Atau penggantiannya sangat minim sekali.

Apakah Pos Indonesia sudah menyediakan pelayanan seperti ini ? Siapa yang tidak senang menerima kartu ucapan ulang tahun dengan uang di dalamnya.

Selamat menjalankan ibadah puasa di bulan Ramadhan. Semoga kita bisa berpuasa dengan sepenuh hati.

Mohon tunggu...

Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun