Mohon tunggu...
Yuni Bues
Yuni Bues Mohon Tunggu... -

- Suka makan & ketawa\r\n- Karyawati di satu perusahaan di Jerman

Selanjutnya

Tutup

Sosbud Pilihan

Pantaskah Curhat di Facebook?

3 Mei 2014   01:55 Diperbarui: 23 Juni 2015   22:55 90
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Sosbud. Sumber ilustrasi: KOMPAS.com/Pesona Indonesia

Lagi asyik-asyiknya menikmati sinar matahari sambil menunggu bus yang akan membawa saya ke stasiun kereta api (S Bahn) untuk tujuan ke tempat kerja, tiba-tiba telpon berdering. Saya lihat nomornya itu dari perusahaan saya bekerja. Kalau mereka telpon bisa dipastikan ada hal yang negatif. Dalam arti mereka akan menanyakan apakah saya bisa bekerja di luar jadwal yang telah ada, karena ada teman kerja yang sakit atau alasan lainnya. Selama mereka membayar untuk kelebihan jam kerja & saya ada waktu, tidak ada alasan untuk saya menolaknya.

Dari percakapan singkat dengan boss yang sudah saya tebak dulu apa maunya, saya mendapat penjelasan kenapa rekan kerja saya tidak bisa masuk dengan alasan sakit. Rupanya beberapa hari yang lalu pacarnya (dia selalu menyebut 'suami' untuk pacarnya) kabur begitu saja setelah 11 tahun lamanya hidup bersama & mempunyai seorang anak. Sebenarnya masalah dia sudah saya ketahui sebelum berita ini sampai ke boss. Teman saya termasuk orang yang aktif di facebook yang bisa menceritakan semua perasaannya untuk bisa diketahui orang lain, termasuk urusan rumah tangganya. Sebelumnya pacarnya juga sudah pernah 'menghilang' untuk 3 hari lamanya tanpa berita,sampai-sampai teman saya lapor ke polisi takut terjadi sesuatu yang tidak diharapkan yang menimpa pacarnya itu. Dan itu juga saya ketahui lewat facebook.

Untuk urusan facebook saya hanya bersifat pasif, dalam arti saya hanya membaca komentar ataupun keluhan dari teman-teman saya & seandainya bisa saya akan menanggapinya juga. Bisa dibilang saya lebih suka sebagai pembaca daripada pembuat cerita, apalagi sampai harus menyebarluaskan urusan rumah tangga kita untuk bisa diketahui orang lain. Ada 'zone merah' di facebook yang menurut saya tidak seharusnya menjadi konsumsi publik. Dan itu yang saya praktekkan dalam berteman di dunia maya.

Saya tidak tahu apakah karena orang jerman itu gampang sekali mengungkapkan perasaannya, sehingga dengan gampangnya membeberkan masalah yang seharusnya sudah masuk dalam 'zone merah'. Bukankah membeberkan kejelekan pasangan kita sama juga membuka borok sendiri. Menurut saya gagalnya berumah tangga yang sudah lama dibina, tidak bisa hanya menyalahkan satu orang saja. Apalagi menjadikan media facebook sebagai sarana untuk mencari dukungan yang untuk menyalahkan tindakan seseorang, tanpa si pembuat berita tidak mau membuka sejujurnya apa yang sebenarnya terjadi.

Saran saya janganlah terlalu buka-bukaan di facebook tentang diri sendiri, karena suatu waktu itu akan jadi bumerang yang akan bisa melukai kita.

Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun