Mohon tunggu...
Yuni Bues
Yuni Bues Mohon Tunggu... -

- Suka makan & ketawa\r\n- Karyawati di satu perusahaan di Jerman

Selanjutnya

Tutup

Humaniora Artikel Utama

Katanya Bandara Internasional...

2 Desember 2014   21:05 Diperbarui: 17 Juni 2015   16:13 805
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Di dalam perjalanan saya membayangkan, bagaimana jika wisman yang tidak bisa berbahasa inggris atau indonesia mengalami hal yang sama seperti kita?

Jarak antara terminal domestik & internasional yang cukup jauh & masih kurangnya transportasi umum yang nyaman yang menghubungkan keduanya, merupakan kendala besar untuk wisatawan yang harus berpindah penerbangan. Belum lagi ditambah kemacetan yang parah. Hal ini bisa menyebabkan wisatawan yang datang jadi kecewa & malah berpikir, ini bandara internasional atau hanya Halle (aula).

Melihat semua kekurangan yang sudah lama ada di depan mata & belum juga adanya perbaikan, rasanya sulit untuk Kementerian Pariwisata mewujudkan targetnya untuk mendatangkan 20 juta turis tahun 2019 (Bisnis.com).

[caption id="attachment_357386" align="aligncenter" width="380" caption="Bandara Soetta yang bersih, sampai-sampai trolleynya ikut juga 'dibersihkan' (dok.pribadi)."]

1417504207242502446
1417504207242502446
[/caption]

* Bandara Tegel (Berlin) jauh lebih kecil dari bandara Soetta, tapi trolley selalu cukup tersedia. Hanya kita harus menyiapkan uang koin 1€ untuk bisa memakainya. Ketika trolley dikembalikan, uangpun akan kita terima kembali. Transportasi umum pun banyak untuk membawa penumpang dari & ke bandara tersebut. Jadi nggak perlu berdesak-desakan.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun