Mohon tunggu...
Salis Nuraysiah
Salis Nuraysiah Mohon Tunggu... Mahasiswa - belajar

your life is as good as your mindset.

Selanjutnya

Tutup

Ruang Kelas

Masyarakat Madani dan Kerukunan Umat Beragama

9 Desember 2021   12:36 Diperbarui: 9 Desember 2021   15:06 243
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Dengan pendidikan akan membuat kualitas pada diri ini menjadi lebih maju, pemikiran yang lebih logis, kritis, serta untuk meningkatkan kapasitas pada diri melalui wahana ini. Karena modal yang perlu dimiliki seseorang jika ingin lebih berkualitas hanyalah pendidikan (Widana, 2017).

Dengan pendidikan akan memberikan ruang seluas-luasnya untuk bisa berfikir kedepan, pemberlakukan penelitian bahkan eksplorasi agar lebih paham akan makna yang sangat penting dalam belajar. Dimana pengetahuan dapat dikatakan berasl dari pengalaman yang dilakukan. 

Dari sini bisa disimpulkan, bahwa pendidikan bukan hanya sebatas diterangkan masuk ke otak, melainkan sebuah perdiskusian untuk membentuk otak yang lebih memahami akan bagaimana kedepannya. Dengan adanya pendidikan akan membentuk siswa yang paham akan nilai akhlak, meningkatkan rasa ketaqwaan, menjadikan orang yang lebih beragama, mempunyai moral yang baik, dan berbudi pekerti yang jujur. 

Pendidikan yang telah terbentuk akan menjadikan manusia yang lebih kuat saat nanti menghadapi dunia yang lebih ekstrim seperti penghinaan, dan pengucilan. Dampak globalisasi sangatlah tidak main-main yang memberikan pengaruh dalam nilai kemanusiaan (Widana, 2017).

Tantangan Masyarakat Madani di Indonesia

Dalam mewujudkan masyarakat madani sangatlah berat pasti banyak tantangan yang harus dilewati untuk menuju kerukunan yang berbasis antar umat beragama. Inilah beberapa tantangan yang harus dilalui oleh masyarakat :

1.         Sikap demokratis

Demokratis seringkali dijuluki dengan pembentukan individu yang mempunyai harga diri tinggi, sikap berbudaya, dan pada persoalan identitas diri ini adalah bangsa Indonesia yang mempunyai semboyan "Bhineka Tunggal Ika" yang mempunyai makna berbeda-beda tetapi tetap satu jua, dan menumbuhkan sikap yang demokratis agar terdukung dalam diri kita. 

Dalam Indonesia ini sangatlah banyak penyelewengan yang tidak bersifat demokratis seperti hanya mementingkan sekelompok masyarakat tanpa melihat bagaimana kondisi, situasi yang menjadi dampak akan adanya cara tersebut. 

Proses pembelajaran sikap demokratis ini harus dimulai dari hal yang kebanyakan orang menganggap hal ini sepele yaitu mendengarkan pendapat orang lain, menghargai pendapat dan mencoba merundingkan atau melakukan musyawarah agar mendapatkan hasil yang tidak merugikan salah satu pihak. Itulah bagaimana sikap demokratis yang harus dilakukan dalam hal yang kecil (Suroto, 2015).

2.         Sikap toleransi

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
  7. 7
  8. 8
  9. 9
  10. 10
  11. 11
  12. 12
  13. 13
  14. 14
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ruang Kelas Selengkapnya
Lihat Ruang Kelas Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun