Mohon tunggu...
Salis Nuraysiah
Salis Nuraysiah Mohon Tunggu... Mahasiswa - belajar

your life is as good as your mindset.

Selanjutnya

Tutup

Ruang Kelas

Masyarakat Madani dan Kerukunan Umat Beragama

9 Desember 2021   12:36 Diperbarui: 9 Desember 2021   15:06 243
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Selain itu dengan adanya masyarakat madani dan civil society akan lebih komprehensif untuk menghindari perdebatan yang terjadi. Karena dengan civil society akan lebih banyak makna yang didapatkan secara filosofis yang lebih luas. Kurangnya pengertian secara luas yang dipahami saat masyarakat hanya mengenal istilah masyarakat madani saja. 

Dengan ini akan sangat relevan untuk menjadi bahan kajian yang perlu diperhatikan lebih jelas dalam penangkapan ilmu masyarakat (Nursalim, 2016).

Pada 1990, rezim orde baru civil society menjadi konsep alur jalan global yang tidak bisa terpisahkan oleh kondisi bangsa. Apalagi pada saat itu sangat kurangnya penyediaan public space untuk menyuarakan pendapat. Kritikan yang seharusnya diungkapkan oleh masyarakat guna membangun Negara yang damai, malah menjadi perdebatan hingga suara masyarakat dibungkam. 

Dimana saat itulah kebijakan menyuarakan pendapat dianggap sama dengan melawan pemerintahan Negara sendiri. Seringkali hanya dinilai omong kosong yang bahkan tidak terjadi pada masyarakat. 

Berbeda dengan Negara Amerika Serikat, disana kekuasaan Negara sangat terbatas, namun sangat kuat dalam pelaksaan hokum yang berlaku agar mendapatkan keadilan yang dirasakan masyarakat lebih seimbang. Civil society juga seringkali diarahkan sebagai masyarakat sipil yang menjadi lawan masyarakat militer (Muslih, 2010).

Dikatakan masyarakat militer juga menjadi lawan masyarakat karena adanya bantuan oleh ABRI kepada masyarakat sipil, anggota rezim Soeharto yang pada tahun 1990 seringkali membungkam masyarakat yang menyuarakan pendapatnya dan kritis akan gaya pemerintahannya yang begitu otoriter. 

Dengan ini masyarakat merasakan kebencian dalam terhadap ABRI yang seharusnya membantu meringankan beban atau menyampaikan kritikan yang banyak dirasakan masyarakat dan mungkin banyak yang merasakan akibat ulat pemerintahan. ABRI menjadi senjata para masyarakat sipil untuk melakukan aksi teror kepada para pemimpin demokrasi yang berlanjut, bahkan dilakukannya penculikan kepada anggota yang ikut menyampaikan pendapat dalam demokrasi. 

Disinilah hilangnya rasa hati nurani para ABRI yang seharusnya ikut membela masyarakat agar dapat hidup dengan damai tanpa adanya paksaan yang berlebihan oleh pemerintah (Muslih, 2010).

Istilah masyarakat madani jika diterjemahkan ke dalam bahasa Arab menjadi mujtama' madani yang berarti peradaban oleh Prof. Naquib Attas, seorang sejarawan. Jika dilihat dari konsep budaya, sebenarnya antara masyarakat madani dan civil society adalah hal yang berbeda. 

Dimana pada masyarakat madani lebih terpacu pada kehidupan Arab- Islam, sedangkan civil society terpacu pada kehidupan tradisi pada Barat non-Islam. 

Konsep civil society secara tatanan berpacu pada kehidupan aspek social-politik. Civil society menjadi perambatan untuk tercapainya zaman yang modern. 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
  7. 7
  8. 8
  9. 9
  10. 10
  11. 11
  12. 12
  13. 13
  14. 14
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ruang Kelas Selengkapnya
Lihat Ruang Kelas Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun