Pembahasan
Masyarakat Madani
Madani berasal dari "madaniy" yang merupakan bahasa Arab dan berarti tinggal, atau mendalami. Selain itu juga berasal dari kata "madiniy" yang bermaksudkan paham akan masyarakat di kota.Â
Namun secara istilah dipahami sebagai peradaban, masyarakat yang mendiami suatu kota dan paham akan adanya pluralism.Â
Dikatakan masyarakat madani ini menjadi sebuah ciri khusus yang menjadi factor pembentuk akan tatanan masyarakat dalam berbangsa, dan bernegara.Â
Dimana pada prinsipnya hanya menginginkan suatu kehidupan yang menjunjung tinggi nilai peradaban, keadilan, musyawarah, dan demokrasi.Â
Memacu pada system yang terbuka pada masyarakatnya, menerima kritikan yang disampaikan masyarakat demi tercapainya kesatuan.Â
Dalam pelaksanaan konsep masyarakat madani, pasti tidak luput dari prinsip dasar yang menjadi tunjangan dalam pembentukan masyarakat madani ini. Prinsip tersebut meliputi system muakhah atau biasa disebut persaudaraan, ikatan cinta dan iman, persamaan antara masyarakat tinggi dan masyarakat kecil, adanya toleransi antara umat beragama.Â
Sikap saling menghargai pendapat atau pemikiran orang lain, menghormati perbedaan, dan saling tolong-menolong sangat diperlukan dalam membangun masyarakat madani ini (Ahsan, 2015).
Konsep Masyarakat Madani dan Civil Society
Menurut Dato Seri Anwar Ibrahim masyarakat madani juga sama seperti konsep civil society yang identic dengan Negara. Civil society sendiri dicetuskan oleh seorang yang berkebangsaan Yunani yaitu Cicero. Menurut Cicero, civil society sebagai sumber peradaban yang diteladani masyarakat, kebudayaan yang ditiru, dan juga konsentrasi penduduk yang lebih beradab. Jadi adanya civil society ini menjadikan masyarakat madani yang lebih lengkap dan saling terhubung satu sama lain.Â