Mohon tunggu...
Salis Nuraysiah
Salis Nuraysiah Mohon Tunggu... Mahasiswa - belajar

your life is as good as your mindset.

Selanjutnya

Tutup

Ruang Kelas

Masyarakat Madani dan Kerukunan Umat Beragama

9 Desember 2021   12:36 Diperbarui: 9 Desember 2021   15:06 243
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Dengan mewujudkan masyarakat madani seperti ini, diperlukan system Islam yaitu baldatun toyyiban warobbun gofur. Makna system ini sangatlah luas, dulunya pernah digunakan pada Negeri Saba'. 

Konsep ini sangat mewadahi ilmu mengenai pemaparan akan masyarakat madani yang bisa diteladani, bahkan konsep Negara untuk bisa mewujudkan persatuan dan kesatuan agar tidak terpecahkan hanya karena perbedaan, dan bagaimana perwujudan Negara yang baik agar terciptanya kerukunan antar sesame masyarakatnya. 

Konsep masyarakat madani sendiri mempunyai kata kunci yang bisa diterapkan yaitu term ummah dan term madinah. Kedua kunci ini sangat penting dalam pelaksanaan masyarakat madani di Negara Indonesia ini. Nilai ini menjadi dasar, instrumental, dan juga pandangan hidup yang bisa dipelajari untuk penerapan kehidupan sehari-hari. Pandangan hidup yang dimaksudkan disini seperti bagaimana bentuk aturan, adab, dan norma (Elkarimah, 2016).

Dalam mewujudkan masyarakat madani dibutuhkan pendidikan yang baik untuk bisa membangun kesadaran, keterbukaan, kepahaman pada masyarakat. Pendidikan ini sangat memiliki peranan besar, disinilah dapat memahami tantangan yang akan dirasakan masyarakat. 

Dengan adanya tantangan ini justru akan melatih untuk lebih siap dalam pemberlakuan masyarakat madani Dengan adanya masyarakat yang lebih siap akan membuat masyarakat berpikir luas akan kemampuan maupun motivasi untuk bisa aktif dalam peranan masyarakat madani ini. 

Masyarakat madani sebenarnya memiliki sifat universal yang berarti pemberlakuan masyarakat yang dibebaskan, tidak dibatasi dalam keadaan apapun. Sehingga sangat memerlukan cara adaptasi untuk bisa bertahan hidup. Islam termasuk agama yang memperhatikan kehidupan manusia. 

Tidak hanya berpacu pada kegiatan ibadah seperti sholat, puasa, sedekah, dan haji, melainkan juga menyangkut akan cara sosial untuk melahirkan manusia yang unggul dengan daya saing yang lebih sopan. Tidak terlepas dari adab, tata krama, norma, tata cara bermasyarakat, dan masih banyak lainnya yang diatur dalam agama Islam. Semua aspek dalam kehidupan ini diatur dalam Islam tidak hanya hal yang paling berat bahkan juga hal sepele atau kecil (Elkarimah M. F., 2017).

Pada masa jahiliyah, masyarakat Arab menjadi yang pertama bersentuhan dengan Al-Quran. Masyarakat Arab Jahiliyah yang terbiasa berbuat tercela seperti zaman kebodohan, menyembah berhala, memuja Ka'bah yang sangat berlebihan, mabuk, dunia perdukunan, tidak mempercayai adanya Tuhan. 

Namun pada masa itulah terdapat karakteristik masyarakat yang positif seperti semangat, keberanian, perilaku dermawan, dan juga mengabdi bagi Negara nya. 

Saat itulah Al-Quran tiba dengan tujuan mengubah cara kehidupan masyarakat Arab jahiliyah menjadi khairul ummah, khairul qarn yang berarti sebaik-baiknya generasi untuk hidup kedepannya, dan ummatan wasatan yang berarti kehidupan masyarakat yang harmonis atau seimbang dalam mengatur keadilan yang dirasakan oleh masyarakat, tidak condong ke kanan maupun ke kiri. 

Menurut Robert, seorang sosiolog modern bahwa masyarakat Arab melakukan langkah dalam membentuk kompleksitas social agar lebih cukup maju, yang selanjutnya dikembangkan khalifah- khalifah dengan adanya persiapan organisasi yang bertujuan menyatukan dunia dalam satu pemerintahan yang sama. Disinilah adanya komitemen, partisipasi yang tinggi yang membuat majunya masyarakat menjadi modern (Elkarimah M. F., 2017).

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
  7. 7
  8. 8
  9. 9
  10. 10
  11. 11
  12. 12
  13. 13
  14. 14
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ruang Kelas Selengkapnya
Lihat Ruang Kelas Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun