Mohon tunggu...
Salisa Intan Fauziah
Salisa Intan Fauziah Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa Universitas Diponegoro

Fakultas Hukum Universitas Diponegoro

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Mahasiswa KKN Universitas Diponegoro Beri Edukasi Masyarakat tentang Prosedur Melepas Masker yang Baik dan Benar

29 Juli 2021   18:19 Diperbarui: 29 Juli 2021   18:23 122
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Penyebaran Covid-19 di Indonesia merupakan salah satu penyebaran paling pesat di dunia. Penyebaran Covid-19 yang pesat disebabkan oleh banyak faktor, namun faktor utamanya adalah masyarakat yang kurang teredukasi sehingga menyebabkan kurangnya rasa peduli dari masyarakat. Sebab biologisnya adalah dikarenakan penularan virus memang sangatlah cepat, ditambah lagi dengan varian baru covid-19 yang dikenal dengan penularan yang lebih cepat dibanding varian biasa. 

Penelitian dan kajian terhadap virus corona jenis baru penyebab Covid-19 masih terus dilakukan. Direktur Pusat Pengendalian dan Pencegahan Penyakit AS (CDC), Robert Redfield mengungkapkan, pembawa virus bisa menularkan secara signifikan sekitar 48 jam sebelum gejala Covid-19 muncul. Perkembangan terakhir yang menjadi perhatian para ahli dan negara-negara di dunia adalah banyaknya kasus penularan dan infeksi virus corona tanpa gejala. 

Dilansir dari Huffpost, dokter penyakit menular Penn Medicine dan Direktur Medis Penn Global Medicine di Pennsylvania, Stephen Gluckman, mengungkapkan, ada yang dinyatakan positif terifeksi virus corona, tetapi mereka tak merasakan gejala apa pun. 

Gejala terinfeksi virus corona antara lain demam, batuk/pilek, dan sesak napas. Meski belum diketahui berapa banyak orang yang merupakan pembawa virus tanpa gejala, hal yang dapat dilakukan saat ini adalah mengikuti rekomendasi untuk mencegah penularan virus corona. Salah satu faktor yang dapat menyebabkan percepatan penularan covid-19 merupakan prosedur melepas dan membuang masker yang tidak tepat. 

Maka dari itu, seorang mahasiswa KKN Fakultas Hukum Universitas Diponegoro, Salisa Intan Fauziah, melakukan sosialisasi berupa edukasi tentang pentingnya melepas dan membuang masker sesuai dengan prosedur yang baik kepada masyarakat RW 02 Kelurahan Bintara, Kota Bekasi. 

Sosialisasi dilakukan door-to-door dan acak berdasarkan orang yang ditemui mahasiswa dijalan pada saat bertugas di lingkungan RW 02. Masyarakat di sekitar Kelurahan Bintara Kota Bekasi belum memiliki kesadaran akan pentingnya hal tersebut. 

Tidak hanya prosedur, namun mahasiswa KKN juga memberikan informasi seputar bahaya yang ditimbulkan dari sampah masker bekas pakai apabila tidak dibuang sesuai dengan prosedur. 

Salah satunya berakibat tidak hanya pada lingkungan masyarakat, namun juga pada ekosistem hewan darat maupun laut. Seekor burung di Inggris terjebak diantara dua tali masker bekas yang tidak digunting sebelum dibuang. Hal ini merupakan salah satu bukti nyata bahwa akibat satu masalah yang dianggap kecil dapat berakibat sangat besar bahkan bagi hewan-hewan yang tidak memiliki keterkaitan akan kelalaian yang ditimbulkan.

Dengan diadakannya edukasi di berbagai daerah sebagai program KKN Universitas Diponegoro, maka diharapkan penyebaran covid-19 di Indonesia dapat berkurang dan Indonesia cepat pulih dari pandemi.

Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun