Mohon tunggu...
Mursalim Majid
Mursalim Majid Mohon Tunggu... -

mencintai alam disekitar kita bagian hidup yang terpenting

Selanjutnya

Tutup

Sosbud

Pemkab Matra "Main Mata" PT Unggul?

27 April 2013   16:54 Diperbarui: 24 Juni 2015   14:31 272
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Laporan : Mursalim Majid Wartawan Daulat Rakyat

Sepak terjang PT Unggul Widya Lestari terus berlangsung. Caplok sana-sini tanpa ampun merasa super power(kekuasaan), tanah milik petanipun di gasak. PT Unggul seolah berlindung dibalik HGU yang masih samar-samar. Pemerintah setempatpun seperti tak berdaya. Lantas. Dimana Pemkab Matra(Mamuju Utara) dibalik kisru petani VS Unggul ?

Wajah petani tiba – tiba beringas, Bulan lalu mereka mencoba melakukan perlawanan kepada pihakmanagemen PT.Unggul Widya Lestari.Perusahaan yang bergerak di perkebunan sawit ini telah lama melakukan investasi didaearah Mamuju Utara.Suara hati kelompok tani sipakainga ini seperti tak didengar pemerintah daerah. Disana mereka telah lama bertani Sejak tahun 1998 para petani ini telah membuka lahan jauh seblum PT Unggul masuk melakukan aktivitas. Pihak Perusahaan mulai mengklaim tanah milik petani sekitar tahun 2004.

Kegelisahan petani ini telah dirasakan sejak Unggul mulai mencaplok tanah miliknya sekitar 300 Ha. Hak kepemilikan petani inipun telah dibuktikan dengan selembar Surat keterangan Tanah (SKT) atau sporadic yang d tandatangani Kepala desa Sarudu yang dijabat waktu itu Yomil RM (sekarang ketua DPRD Matra) dan Amir Hamzah (sekarang anggota DPRD Matra). Kedua saudara kandung Bupati Mamuju Utara ini tahu persis asal usul tanah milik petani tersebut,” kami punya SKT yang ditandatangani kepala desa waktu itu dijabat Youmil dan Amir Hamzah,” kata ketua kelompok tani Sipakainga Azis saat dikonfimasi via ponselnya pekan lalu.

Niat baik PTUnggul kata Azis hampir tak ada,sebab peta HGU milik Unggul tak pernah mau memperlihatkan kepada Petani. Tanah seluas 300Ha yang ditumbuhi pohon coklat itu berubah jadi kebun inti milik PT.Unggul. Anehnya, Azizpun berceloteh jika izin perusahaan sebenarnya berada di Desa Baras sedangkan tanah milik kelompok tani berada di Desa Sarudu,”izinnya saja berbeda jadi mana mungkin tanah itu milik PT. Unggul ,” kata Aziz dengan nada agak kesal. Pemerintah kabupaten mamuju utarapun dituding kongkalikong dengan PT.Unggul.Bukan tanpa alasan Aziz mengurai cerita lambanya Pemkab Mamuju utara dalam menyelesaikan masalah ini. Ada apa sebearnya ? deretan pertanyaan panjang inipun menyisahkan pilu yang mendalam bagi Azis dan kawan-kawan.

Sengketa lahan antara PT.Unggul dan Petani telah dibawah pula di meja mediasi oleh Anggota DPD wakil Sulbar Asri Anas. Sayangnya mediasi itu menuai pula jalan buntu. Penyelesaian masalah ini telah diserahkan kepada pihak Pemkab Mamuju Utara.Adakah Pemkab matra dibalik pusaran sengketa lahan petani versus PT. Unggul? Benarkah Pemerintah setempat “ main mata” dengan PT . Unggul ?Daulat rakyat mengkonfirmasikan ke Bupati Mamuju UtaraAgus Ambo Jiwa. Diujung telepon terdengar suara orang nomor satu dimatra ini,” saya lagi rapat dulu. Tolong di SMS apa masalahnya dan nanti saya jawab,” begitu ucapan singkat Bupati Matra dan SMSpun terkirim tapi tak dibalas-balas.

Karena tak ada jawaban dari Bupati matra, teleponpun diarahkan ke wakil Bupati matra salaku ketua tim penyelesaian sengketa lahan petani VS PT unggul. Diujung telepon terdengar suara Muh Saal, penyelesaian masalah ini masih dalam proses dan mediasipun tertunda yang sejatinya akan di laksanakan di Polda sulselbar pada tanggal 9 April sesuai hasil Rakorpimda di kantor gubernur beberapa waktu lalu. Dan tidak bisa penyelesaian masalah ini hanya dibebankan kepada pemkab mamuju utara saja,” penyelesaian ini harus melibatkan semua pihak termasuk Gubernur, dan Polda sulselbar,” kata wakil Bupati matra ini lewat via ponselnya. Pengambil alihan tugas selaku ketua Tim oleh ketua DPRD Matra dibantah orang nomor 2di Matra ini,” tidak ada yang begitu dan siapa yang bilang,” katanya. Diberondong Tudingan miring adanya “main mata”alias kongkalingkong antara Pemkab Matra dengan PT.Unggul dibantah pula wakil Bupati Matra ini,” tidak benar itu dan tidak begitu masalahnya,”bantahnya berulang-ulang kali dengan nada agak tegang. Sementara JM PT. Unggul Widya Lestari belum diperoleh konfirmasi. Lalu, Kemana Pemkab matra berpihak petani atau Unggul ?. (salim/DR)

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun