Mohon tunggu...
Anthony Salim
Anthony Salim Mohon Tunggu... -

Saya sudah menemukan passion saya dan sedang memulai perjalanan yang menarik

Selanjutnya

Tutup

Politik

Belajar dari kasus "Obor Rakyat"

15 Juli 2014   16:07 Diperbarui: 18 Juni 2015   06:17 189
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Politik. Sumber ilustrasi: FREEPIK/Freepik

Tidak semua orang mempunyai kemampuan untuk menulis, jangankan menulis artikel 1 halaman penuh, diminta menulis puisi sebanyak 4 baris saja, belum tentu merukapan hal mudah bagi setiap orang.

Apabila seseorang mempunyai kemampuan menulis, berarti itu adalah kelebihan atau kekuatan dia, dan saya percaya, kelebihan tersebut merupakan pemberian dari sang pencipta.

Bagaimana kita menggunakan kelebihan/keahlian/bakat tersebut, sepenuhnya TERSERAH kepada kita.

kita bisa menulis fiksi, atau non-fiksi
kita bisa menulis biografi, atau cerita misteri
kita bisa menulis berita, atau kita bisa menulis cerita.

kita bisa menulis kebenaran, atau kebohongan,
kita bisa menulis fitnah, atau kita bisa memutar-balikkan fitnah.

apa yang mau kita tulis, semuanya merupakan KEBEBASAN PILIHAN kita.

hanya saja,
BEBAS BUKAN BERARTI LIAR.

Kita bebas menulis apapun yang kita suka, tetapi kita TIDAK BEBAS DARI KONSEKWENSI atas tulisan kita.

Dalam hal ini, penulis dan penerbit dari "Obor Rakyat" sudah menentukan pilihan mereka.
Apakah yang mereka tulis kebenaran? atau hanya bohong semata?
biarkan proses hukum yang berjalan dan membuktikan.

Hanya saja, apabila penulis dan penerbit dari "Obor Rakyat" memilih untuk menulis mempromosikan capres yang 1 dan bukannya menjatuhkan capres yang lain, mungkin lain ceritanya.

Penulis dan penerbit "Obor Rakyat" mempunyai peluang untuk mengajarkan kepada publik bagaimana yang namanya publikasi positif, yang berisikan hal-hal positif dan prestasi dari capres yang satu.
sayangnya, hal itu tidak dilakukannya.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Politik Selengkapnya
Lihat Politik Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun