Â
Akhir akhir ini hidup di negeri ini terasa semakin sulit. Â Dengan terus lesunya pertumbuhan ekonomi, membuat rakyat kecil semakin tercekik. Biaya hidup yang mahal, membuat banyak orang kehilangan akal. Â Biaya pendidikan, kesehatan semua serba mahal. Diberlakukannya BPJS pun masih belum bisa dirasakan oleh semua lapisan masarakat. Â Pasalnya pemerintah terkesan kurang serius dalam mengawasi jalannya program tersebut. Â Buat para buruh yang hanya menerima upahnya paspasan, masih dipusingkan dengan BPJS. Karena hingga saat ini masih banyak perusahaan yang belum mengikutsertakan karyawanya terhadap program program BP JS. Â Khususnya program jaminan kesehatan. Â Â Membuat banyak buruh harus menanggung sendiri biaya pengubatan untuk dirinya dan keluarganya, itu dikarenakan pengusaha memberikan bajet pengobatan yang amat kecil.
Ketidak jelasan hukum di negeri ini, kian menambah derita bagi si miskin. Â Bayangkan jika simiskin yang kesandung kasus hukum, undang undang dengan sangat tegas akan dibacakan oleh hakim, yang isinya adalah fonis yang sesuai dengan Undang undang. Tapi jika Pejabat atau orang orang berduit yang berperkara, maka undang undang akan menjadi tidak jelas ( kabur )
Nurani kita seakan telah mati, ketika sikaya dengan mudahnya membeli tiket tiket dengan harga mahal demi sebuah hiburan. Â mereka tidak segan merogoh uang hingga jutaan rupiah untuk menonton konser. Â Sementara di sekitar mereka masih banyak orang miskin, yang kadang seharian tidak makan, takpunya biaya untuk sekolah anak anaknya, takmampu berobat ketika sakit. Â Memang itu uang mereka sendiri, tapi sangatlah tidak etis, ditengah keterpurukan ini, dimana masih banyak saudara saudara kita yang masih mengalami kesusahan, sementara kita enak enakan menghamburkan uang / harta kita, tanpa sedikitpun membawa manfaat untuk mereka.
Wahai saudaraku sebangsa dan setanah air, apapun suku kalian, apapun agama kalian, INGATLAH sesunguhnya kita adalah saudara, saudara sebangsa ( Indonesia ) maka janganlah kalian lupakan saudara kalian ini.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H