Mohon tunggu...
Salimah Rmdn
Salimah Rmdn Mohon Tunggu... Lainnya - mahasiswa

mahasiswa aktif uinsa program studi pendidikan matematika

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Peran Pesantren terhadap Pendidikan Karakter di Era Globalisasi

24 November 2024   22:05 Diperbarui: 24 November 2024   22:09 10
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

PENDAHULUAN
Era globalisasi, dengan kemajuan teknologi dan arus informasi yang cepat, memperumit tantangan dalam dunia pendidikan. Nilai-nilai budaya dan moral tradisional sering kali terkikis oleh pengaruh kuat budaya asing dan modernisasi. Karena itu, pendidikan karakter menjadi semakin penting untuk membekali generasi muda dengan nilai-nilai moral, etika, dan kebangsaan yang kokoh. Salah satu lembaga yang berperan strategis dalam pendidikan karakter di Indonesia adalah pesantren. Pesantren sebagai lembaga pendidikan Islam tradisional di Indonesia, memiliki peran yang signifikan dalam membentuk karakter generasi muda. Kurikulum berbasis ajaran Islam di pesantren tidak hanya fokus pada pengajaran ilmu agama, tetapi juga pada pembentukan akhlak mulia. Santri diajarkan untuk mengembangkan sikap jujur, disiplin, tanggung jawab, dan toleransi, yang semuanya sangat relevan dalam menghadapi tantangan era globalisasi.
 
PEMBAHASAN
   Pesantren adalah lembaga pendidikan Islam yang sangat tua, telah ada sejak ratusan tahun lalu. Pesantren biasanya terdiri dari kyai (pemimpin atau guru utama), santri (murid), pondok (asrama tempat tinggal santri), masjid (tempat ibadah), dan madrasah (tempat kegiatan belajar mengajar).  Pesantren berperan penting dalam pendidikan agama, pengembangan masyarakat, dan pelestarian budaya Islam di Indonesia. Pesantren tidak hanya fokus pada pengajaran ilmu-ilmu agama, tetapi juga memainkan peran penting dalam berbagai aspek kehidupan sosial, budaya, dan komunitas.
   Pendidikan karakter adalah sistem pendidikan yang menanamkan dan mengembangkan nilai-nilai moral dan budi pekerti kepada seseorang. Tujuannya adalah agar individu memiliki pengetahuan dan tindakan yang luhur, yang dapat diterapkan dalam kehidupan sehari-hari di rumah, di sekolah, dan di masyarakat.
Penerapan pendidikan karakter di pesantren dilakukan melalui berbagai metode dan teknik pembelajaran yang khas, antara lain: Sorogan, Bandongan, Musyawarah, Hafalan, Lalaran. Metode-metode ini tidak hanya mentransfer ilmu pengetahuan, tetapi juga menanamkan nilai-nilai karakter seperti disiplin, kerjasama, tanggung jawab, dan kemandirian pada santri.
   Peran pesantren dalam mewujudkan pendidikan karakter Era Globalisasi
Pesantren, sebagai lembaga pendidikan Islam tradisional di Indonesia, memiliki peran yang signifikan dalam mewujudkan pendidikan karakter di era globalisasi. Beberapa peran tersebut antara lain:
1. Penanaman Nilai-nilai Moral dan Etika
2. Pembinaan Kedisiplinan
3. Pengembangan Kepribadian
4. Pendidikan Holistik
5. Pembentukan Identitas dan Integritas
6. Peran Sosial dan Masyarakat
7. Penggunaan Teknologi dan Media

 KESIMPULAN
Pesantren memiliki peran penting dalam pendidikan karakter di era globalisasi dengan menanamkan nilai-nilai moral dan etika melalui ajaran Islam, membentuk kedisiplinan dan kepribadian santri, memberikan pendidikan holistik, serta menjaga nilai-nilai tradisional. Pesantren juga berfungsi sebagai benteng nilai-nilai budaya Islam, membantu pembentukan identitas dan integritas, serta memanfaatkan teknologi untuk menyebarkan ajaran Islam dan nilai-nilai karakter. Hal ini membantu santri menghadapi tantangan globalisasi dengan landasan moral yang kuat tanpa kehilangan jati diri.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun