Cara komunikasi media sosial saat ini telah mengubah pandangan dan memberi setiap orang kesempatan untuk memberikan suara, pendapat, dan konten yang mereka buat, sehingga hal itu membuat para influencer pemasaran menjadi unik dan berbeda. Media sosial Influencer adalah sebuah istilah yang mengacu pada kemampuan seseorang dalam menyebarkan informasi kepada pengikut atau penggemar mereka di media sosial (Elli, 2017).
Influencer ini bisa berasal dari kalangan mana saja, bisa seorang selebritas, atlet ataupun professional. "Influencer" adalah individu dengan pengikut signifikan di media sosial yang dibayar oleh suatu brand atau produk untuk mempromosikan produk mereka kepada pengikutnya, melalui produk dan perjalanan gratis atau pembayaran tunai per promosi. Tujuannya adalah untuk membujuk para pengikut untuk membeli produk semacam itu.
Media sosial populer pilihan untuk para influencer adalah Instagram, Facebook, Snapchat dan YouTube. Influencer memiliki kekuatan untuk mempengaruhi pembelian keputusan orang lain karena otoritas, pengetahuan, posisi atau hubungan mereka dengan audiens mereka. Sebuah catatan penting, bahwa orang-orang ini bukanlah alat pemasaran yang sederhana, tetapi lebih merupakan aset hubungan sosial dimana mereka dapat berkolaborasi untuk mencapai tujuan pemasaran (Kadekova & Holiencinova, 2018).
Influencer adalah sebuah fenomena modern yang telah terjadi peningkatan besar dalam kolaborasi mereka dengan agen pemasaran selama setahun terakhir. Mayoritas influencer masuk ke dalam kategori yaitu selebritas, pakar industri dan pemimpin pemikiran, blogger atau pembuat konten dan pemengaruh mikro. Sebagian besar pemasaran influencer sosial terjadi di media sosial, terutama dengan mikro-influencer.
Pakar industri dan pemimpin pemikiran (seperti jurnalis) juga dapat dianggap sebagai influencer dan memegang posisi penting untuk brand pemberitaan. Lalu ada selebritas, mereka adalah influencer asli, dan mereka masih memiliki peran untuk dimainkan, meskipun kepentingan mereka sebagai influencer telah berkurang. Influencer yang aktif di media sosial (terutama mikro-blogger) memiliki hubungan paling otentik dan aktif dengannya penggemar mereka. (Kadekova & Holiencinova, 2018).
Istilah “influencer” telah digunakan secara luas di era digital modern dan sangat signifikan dalam industri pemasaran. Influencer memainkan peran yang semakin besar dalam memengaruhi pilihan konsumen dan opini publik seiring dengan perkembangan teknologi. Seseorang atau entitas di media sosial dengan jumlah pengikut yang cukup besar dianggap sebagai influencer, menurut Hariyanti dan Wirapraja (2018: 141).
Tindakan pengikut mereka dapat dipengaruhi oleh apa yang mereka katakan. Sederhananya, influencer dapat membujuk pengikut mereka untuk mengambil tindakan. Oleh karena itu, mempekerjakan influencer merupakan salah satu taktik yang digunakan untuk meningkatkan pemasaran dan promosi melalui media digital.
Pada dasarnya, Gen Z sangat rentan terpapar dengan berbagai tren yang dibawa oleh para influencer karena mereka selalu bergantung pada media sosial dan dapat dengan mudah menerima berbagai informasi darinya. Mereka sering berinteraksi langsung dengan apa yang mereka amati, termasuk tren hidup berkelanjutan, selain mengonsumsi informasi. Perkembangan menarik yang telah terjadi adalah popularitas gaya hidup berkelanjutan yang efektif oleh para influencer.
Gen Z cenderung memiliki kepedulian terhadap isu-isu keberlanjutan dan lingkungan dalam kehidupan sehari-hari. Para influencer telah mengajarkan kepada para penggemarnya tentang pentingnya menjalani hidup yang lebih ramah lingkungan dan gaya hidup yang sehat di tengah keprihatinan dunia tentang perubahan iklim dan krisis lingkungan.
Salah satu figur publik dan influencer yang sering dikenal karena menjalani gaya hidup sehat yaitu adalah Sophie Navita. Sebagai koki berkualifikasi internasional yang menyajikan masakan berbahan dasar sayuran bernutrisi, ia telah menjadi terkenal dan menginspirasi banyak orang untuk menjalani hidup yang konsisten dan berkelanjutan.
Ia berdedikasi untuk mengedukasi masyarakat di Asia Pasifik, Timur Tengah, dan Afrika tentang kebiasaan gaya hidup berkelanjutan sebagai anggota Electrolux Sustainability Squad. Sophie Navita mendorong para pengikutnya untuk menerapkan praktik hidup berkelanjutan, rutinitas olahraga, dan makanan bergizi melalui saluran media sosialnya. Sophie Navita memberikan bukti bahwa perilaku dan keputusan konsumen dapat dipengaruhi oleh influencer. Sebagai contoh, para penggemar Sophie Navita mungkin terinspirasi untuk mulai berolahraga secara teratur jika ia berbagi tentang rutinitas kebugarannya di media sosial atau para penggemarnya dapat mencoba membuat makanan jika ia membagikan resep makanan sehat. Dengan melakukan hal ini, Sophie Navita tidak hanya mempromosikan cara hidup yang berkelanjutan dan sadar akan kesehatan, tetapi juga menjadi panutan yang nyata bagi para penggemar dan tentunya kepada khalayak.