Aku menjerit kesakitan
Oh sariawan
Bercampur irama seuhah lada-lada
Nadanya seperti dangdut kala tomat menyentuhnya
Puisi di atas hanya contoh saja. Kamu juga bisa menggabungkan semua unsur. Satu hal yang perlu kamu tanyakan ke diri sendiri, "Apa yang ingin kamu sampaikan?" Apakah kamu ingin menyampaikan bagaimana petani menanam tomat dengan usaha mereka, lantas dijadikan sebagai pendapatan? Atau kamu ingin menyampaikan tentang tomat yang begitu murah di pasaran dan merugikan petani? Atau apapun itu, galilah sedalam-dalamnya.Â
Untuk menulis artikel juga bisa, tekniknya sama seperti puisi (dibedah), mulai dari manfaat untuk kesehatan, apa kegunaannya untuk kecantikan, kandungan, cara menanam, dan lain-lain.Â
4. Mulai dengan satu kalimat
Latihan berikutnya yaitu dengan satu kalimat. Bahkan dari satu kalimat saja bisa berubah menjadi cerita yang utuh. Mulailah menulis dengan satu kalimat, bisa juga berupa dialog. Sebagai contoh, saya mengawali dengan kalimat. "Dia menari-nari dengan gembira....." Lalu di otak saya seketika muncul kalimat lain,  "Pantas saja, kudengar ia memenangkan undian lotre satu miliar. Menang uang dari lotre saja bangga. Lihat saja, aku akan datang padanya, memuji, dan meminjam uangnya. Mudah sekali membujuknya. Dia, kan, orangnya lugu dan polos."
Menulis dengan satu kalimat ini bermanfaat apabila kamu kesulitan menemukan ide. Dari cerita di atas, kita sudah bisa membayangkan, konfliknya seperti apa, endingnya bagaimana, tokoh siapa saja, dan unsur-unsur lain. Tak hanya cerpen, trik ini juga bisa digunakan pada penulisan puisi. Contohnya saya memulai dengan kalimat, "Aku duduk termangu di tepi jendela". Lalu saya melanjutkan dengan puisi berikut,
Aku duduk termangu di tepi jendela
Tak henti kutatap purnama
Kepalaku dipenuni tanda tanya