Mohon tunggu...
Salimah Nurhasanah
Salimah Nurhasanah Mohon Tunggu... Mahasiswa - Sanhas

Mahasiswa jurusan Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia yang memiliki minat di bidang sastra dan kepenulisan. Selain itu, memiliki sebuah blog pribadi yang membahas seputar psikologi dan pengembangan diri. Kunjungi https://kepompongtidur.blogspot.com/?m=1 untuk melihat tulisan-tulisannya.

Selanjutnya

Tutup

Ruang Kelas

Menulis Itu Mudah: Teknik Latihan Menulis Praktis untuk Pemula!

8 Oktober 2024   11:11 Diperbarui: 8 Oktober 2024   11:22 10
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilustrasi menulis (Sumber gambar: pexels.com)

Menulis adalah kegiatan menuangkan gagasan, ide, dan perasaan ke dalam tulisan. Dapat dikatakan, menulis sebagai aktivitas produktif karena otak dipaksa berpikir dalam menciptakan tulisan. Namun, untuk menghasilkan karya tulis, maka otak harus memiliki pegangan berupa gagasan, ilmu, atau ide. Bisa jadi kegiatan menulis menimbulkan kepuasan bagi orang yang telah berhasil mewujudkan pikiran menjadi nyata. Maka tak heran, menulis dijadikan sebagai hobi oleh sebagian orang.

Ada yang tertarik dengan dunia tulis menulis, ada yang tidak. Hasrat menulis didapat melalui membaca karya orang lain, keinginan sejak kecil, bisa juga dari ajakan. Orang yang serius dalam menulis biasanya memiliki karya yang dibaca oleh banyak orang. Tak sedikit pula yang berpegang pada profesi sebagai penulis untuk mendapatkan penghasilan.  Akan tetapi, tak jarang ada yang beranggapan bahwa menulis itu sulit, apalagi untuk para pemula. Memang menulis adalah aktivitas kompleks. Tidak mudah untuk memanifestasikan ide ke dalam tulisan. Namun dengan sering berlatih, akan membuat skill menulis secara tidak sadar menjadi meningkat. Ini dia 4 latihan menulis praktis untuk pemula.

1. Tulis aja dulu

Untuk para pemula mungkin bingung, mau menulis, tapi harus mulai dari mana dan harus nulis apa? Kamu sudah niat nulis entah entah karya fiksi atau nonfiksi, pas udah di depan laptop malah bengong. Jawabannya simpel, mulai aja dulu nulis. Tuliskan apapun yang ada di kepala kamu tanpa mikir. Mau nyambung atau nggak, mau sesuai kaidah atau nggak, tulis aja dulu. Kalau bisa, tulisnya di buku catatan, tapi di laptop atau ponsel juga tidak masalah. Tuliskan hal yang menarik perhatian kamu, kenangan yang tak terlupakan, hal yang menyentuh, bahkan kejadian yang kamu alami. Intinya, apapun itu tuliskan. Ketika kamu kepikiran sesuatu, tuliskan segera. Jangan memikirkan pemilihan diksinya. Jangan memikirkan bagus tidaknya, biarkan mengalir seperti sungai yang jernih. 

Ketika baru memasuki dunia kepenulisan, otak kita akan mempelajari hal baru. Makanya otak itu perlu dikenalkan terlebih dahulu dengan diksi, kata-kata, dan cara menuangkan pemikiran ke tulisan. Biarkan otak kita beradaptasi. Jangan dulu mempelajari teori kalau membuat kamu ujungnya gak nulis-nulis. Alternatifnya adalah, kalau mau nulis, ya, tulis. Lakukan latihan menulis ini minimal 10-20 menit setiap hari. Kalau mau lebih, lebih bagus. Sambil berlatih, tambahkan ilmu-ilmu kepenulisan ke kepala kamu. Lakukan perlahan dan jangan terburu-buru ingin cepat menguasai. Setiap mendapat ilmu kepenulisan, segera praktikkan agar lebih menempel di otak. 

2. Perbanyak Baca 

Di samping kita nulis, kita juga perlu membaca. Ada ungkapan yang mengatakan, "Penulis yang baik adalah pembaca yang rajin". Nah, kalau kamu ingin serius nulis, bacalah karya orang lain. Bacaan itu akan menjadi pemantik bagi otak kita untuk menuliskan sesuatu. Sebagai contoh, kamu tertarik untuk menulis puisi. Maka perbanyaklah membaca puisi. Lebih bagus kalau kamu mebaca semua jenis buku, entah fiksi atau nonfiksi. Tak hanya itu, membaca juga membuat perbendaharaan kosakata di kepala menjadi kaya. Jadi, kita tidak bingung ketika hendak menulis.

3. Latihan melalui gambar

Kamu bisa memilih salah satu gambar atau objek, lalu buatlah cerita, minimal satu sampai dua paragraf atau lebih. Apa yang kamu bayangkan pertama kali ketika melihat suatu gambar atau objek? Nah, coba imajinasikan. Misalnya, saya melihat gambar tomat. Lalu, otak saya otomatis membayangkan sebuah tomat sedang menggelinding. Maka, hasil cerita yang saya bayangkan melalui tomat adalah begini:

"Tomat itu menggelinding dan menabrak kaki seorang lelaki tua. Ia memandangku dengan wajah tak terbaca. Lalu, lelaki tua itu mengambilnya dengan perlahan dan kami tatap-tatapan. Semula wajahnya datar, namun lambat laun ia mengeluarkan tawa yang sangat keras sehingga membuatku seketika menutup telinga. Ada apa dengannya?"

Nah dari sana, kita bisa mengembangkan lagi sampai berhasil membuat cerita yang utuh. Latihan ini membantu kamu dalam melatih imajinasi sehingga bisa dengan mudah menemukan ide. Pada hakikatnya, imajinasi adalah salah satu unsur terpenting dalam proses kreatif. Jadi, rumusnya ada tiga; lihat, bayangkan dan imajinasikan.

Tak hanya cerpen, latihan ini juga berguna untuk puisi dan artikel. Contohnya masih objek tomat. Untuk puisi, coba pecah si tomat ini menjadi partikel kecil. Hal yang berkaitan dengan tomat yaitu warna merah, asam, obat untuk sariawan, ditanam, petani, tumbuh, panen, musim, dan lain-lain. Nah, dari pecahan unsur itu, kita bisa gabungkan beberapa atau mengambil salah satunya. Contoh, saya ingin memilih obat untuk sariawan. Maka begini jadinya, 

Bibirku cenat cenut tak karuan

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ruang Kelas Selengkapnya
Lihat Ruang Kelas Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun