Mohon tunggu...
Agus Salim
Agus Salim Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa Universitas Lambung Mangkurat Fakultas Kedokteran Program Studi Kesehatan Masyarakat

Saya agus salim sangat menyukai menulis, berbagai macam perlombaan penulisan saya ikuti. Seperti Essai dan KTI, selain itu saya juga pernah terlibat dalam pembuatan Bulutine di kampus. Saya juga seorang pembawa acara atau reporter kampus dalam membawakan cerita.

Selanjutnya

Tutup

Humaniora

Ironisnya Tutur Bahasa Remaja Indonesia di Era Globalisasi

28 Februari 2023   11:08 Diperbarui: 28 Februari 2023   11:13 914
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Humaniora. Sumber ilustrasi: PEXELS/San Fermin Pamplona

Apakah pantas manusia disebut dengan sebutan binatang? Sebagai makhluk sosial, manusia berbeda dengan binatang, salah satu yang membedakan manusia dengan binatang adalah bahasa yang dimilikinya. Manusia adalah makhluk sempurna karena memiliki keunggulan akal yang bersifat kreatif, inovatif, dan konstruktif. Sedangkan binatang tidak dapat menggunakan otaknya untuk berpikir atau belajar dan menangkap kebenaran layaknya manusia. Karena memilik otak tersebutlah manusia dapat berkomunikasi dengan bahasa.

Berkomunikasi dengan baik artinya  tidak menyinggung atau membuat rugi orang lain akibat ucapannya. Salah satu caranya adalah menggunakan bahasa yang tidak menyinggung perasaan orang lain yang dapat dikategori bahasa yang santun. Namun, seiring dengan perkembangan zaman dan pengaruh globalisasi sekarang bahasa yang ada di kalangan masyarakat terkhusus remaja jauh dari kata sopan. Padahal sebagai remaja seharusnya bisa mencerminkan sikap yang baik di masyarakat, bukannya bangga berbicara dengan bahasa yang tidak sopan.

Bahasa memiliki fungsi sosial baik sebagai alat komunikasi maupun sebagai alat identifikasi diri. Penggunaan bahasa sebagai gejala linguistik selalu berubah sesuai dengan faktor-faktor yang mempengaruhinya. Salah satu hal yang perlu diperhatikan adalah sikap berbahasa yang digunakan di dalam masyarakat. Budaya dan etika masyarakat akan bahasa masih sangat tinggi, sehingga jika ada bahasa yang kurang sesuai dengan budaya masyarakat akan dianggap tidak sopan. Peran suatu bahasa dalam kehidupan sehari-hari membawa pengaruh besar. Salah satunya peran manusia menuju kedewasaan, karena kedewasaan dapat dilihat dari gaya seseorang berbicara dan bahasa yang digunakannya. Pergerakan bahasa setiap saat akan mengalami peningkatan karena perubahan generasi yang semakin hari menuju pada era modern. Hal itu ditambah dengan Perkembangan teknologi yang semakin canggih.

Kemajuan teknologi tersebut memberikan pengaruh besar dalam masyarakat, seolah masyarakat diberikan kemudahan dalam berinteraksi, bertukar kabar, maupun  mengetahui aktivitas seseorang lewat jarak jauh melalui media sosial. Media sosial adalah suatu jaringan internet berbentuk web yang di dalamnya digunakan seseorang untuk membentuk ruang publik sebagai alternatif komunikasi tanpa batas, baik dengan seseorang yang sudah dikenal atau belum. Banyak orang yang menjadikan media sosial sebagai acuan pertama untuk mendapatkan informasi tercepat.

Maraknya penggunaan media sosial oleh kalangan muda sangat mempengaruhi perkembangan Bahasa Indonesia, hal ini wajar terjadi karena penggunaan media sosial tidak terbatas tanpa memandang usia, jenis kelamin maupun negara. Salah satu fakta terjadinya perubahan pada Bahasa Indonesia akibat pengaruh media sosial adalah munculnya fenomena bahasa yang telah dimodifikasi atau yang biasa disebut bahasa gaul. Munculnya bahasa gaul di kalangan remaja telah merusak status bahasa Indonesia sebagai bahasa formal yang harus dijunjung dalam kehidupan sehari-hari.

Contoh media sosial yang berpengaruh terhadap perubahan bahasa remaja salah satunya adalah YouTube. Di program media sosial ini, kita dapat menemukan jutaan video dengan berbagai macam jenis dan orang di dalamnya, Vlogers adalah salah satunya. Vlogers adalah orang yang sedang membuat suatu  konten tentang kehidupan sehari-harinya. Konten ini banyak sekali di tonton oleh masyarakat Indonesia terkhusus kalangan remaja. Apalagi ditambah seorang artis atau Influencer yang membuat konten tersebut, membuat remaja semakin tertarik untuk menontonnya.

Dari konten-konten yang dibuat oleh artis tersebut banyak sekali kata yang tidak sopan yang diserap remaja dalam kehidupan sehari-hari. Seperti kata anjir, asu, babi, anjay, bahkan sampai organ vital manusia juga diucapkan tanpa rasa malu sedikitpun saat mengucapkannya. Mereka merasa dengan mengikuti gaya bicara dari artis tersebut merasa keren saat bergaul dengan teman-temannya. Padahal kata-kata tersebut sangat tidak sopan dan tidak pantas diucapkan oleh semua kalangan masyarakat apalagi remaja sebagai penerus bangsa.

Dengan mengucapkan kata-kata kasar seperti anjay, anjir, dan lain sebagainya remaja merasa telah mengikuti tuntutan zaman. Jika tidak berkata-kata seperti itu, mereka akan dikatakan anak cupu, ketinggalan jaman, tidak keren di circle pertemanannya. Sehingga dengan adanya tuntutan tersebut, kata-kata yang awalnya kasar dianggap hal yang lumrah dalam bertutur bahasa sehari-hari. Karena dianggap lumrah itulah yang menyebabkan kata-kata kasar tersebut menjadi hal biasa bagi remaja.

Meskipun ada pandangan yang mengatakan bahwa kata-kata seperti anjir, anjay, asu, dan sebagainya bukanlah kata-kata kasar. Namun, dianggap sebagai ungkapan kata atas kekaguman atau bentuk keakraban dalam bergaul dengan teman. Mungkin sah-sah saja jika ada yang memiliki cara pandang tersebut, jika itu diucapkan dengan teman yang sudah akrab. Tapi kita juga harus memikirkan dampak sosial dari ucapan yang kita ucapkan tersebut. Mungkin saja ada orang yang tersinggung atas ucapan kita atau bahkan sakit hati.

Meskipun kita menganggap kata tersebut biasa saja, namun berbeda dengan orang lain yang menganggap kata tersebut tidak sopan. Pada dasarnya kata-kata kasar seperti anjir, anjay, dan asu, merupakan kata yang berasal dari kata "Anjing" yang diubah agar lebih halus saat penyebutannya. Maka dari itu tetap saja apapun bentuk dari kata-kata kasar di zaman sekarang ini tidak pantas untuk diucapkan dalam kehidupan sehari-hari karena mengandung unsur penghinaan. Masih banyak kata-kata yang sopan untuk menunjukkan keakraban maupun kekaguman tanpa harus menggunakan bahasa yang dianggap aneh dan baru oleh masyarakat.

Untuk mengatasi hal tersebut hendaklah semua pihak bekerja sama untuk mengatasi permasalahan ini. Di mulai dari artis atau tokoh publik yang bisa membuat rating umur terhadap video yang dibuatnya, atau membuat peringatan di awal video bahwa kata-kata yang ada didalam kontennya tidak untuk ditiru. Kebijaksanaan penonton terkhusus para remaja juga di perlukan untuk tidak mencontoh kata-kata yang tidak sopan tersebut. Selain itu, para remaja juga harus bisa memilih pergaulan yang baik. Jangan sampai terpengaruh oleh teman, sehingga dapat merusak moral baik dari segi perilaku maupun ucapan.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun