Mohon tunggu...
Salilatul Badriyah
Salilatul Badriyah Mohon Tunggu... -

PSIKOLOGI UIN MALIKI MALANG 2012\r\n\r\n12410172\r\n\r\n" JUST BEAR IT, I'M SURE I CAN "

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan

Informasi yang Kita Dapat Patut untuk Dibangun

23 Mei 2014   17:50 Diperbarui: 23 Juni 2015   22:12 19
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Gadget. Sumber ilustrasi: PEXELS/ThisIsEngineering

Kelly menerapkan teori konstrak personal sebagai alternatif bagi setiap orang yang sudah melakukan suatu kejadian di masa sekarang untuk mengubahnya. Kepribadian individu dapat dipahami dalam kerangka kumpulan konstruk personal yang digunakan untuk menginterpretasi dunianya. Teori ini terpacu pada keunikan dan keberagaman interpretasi manusia pada tiap stimulus yang mereka dapat. Keberagaman dari interpretasi itulah yang menjadi bukti dari adanya konstruk-konstruk yang berbeda pada setiap manusia yang berisi pengetahuan mereka tentang dunia, sehingga dapat digunakan untuk menguasai pengetahuan baru. Kata konstrak sudah mampu kita pahami sejenak dengan pengertian yang singkat tapi penuh makna, konstrak bisa diartikan Membangun. Maksudnya, setiap informasi yang kita terima kita interpretasikan dan pilih sesuai pandangan kita akan informasi yang sudah didapat. Kelly memulai dengan asumsi dasar bahwa semesta ini sebuah kenyataan sebagai suatu unit yang saling integral dan berkorelasi satu sama lain dan bersifat fleksibel. Pikiran manusiapun juga bersifat nyata dan berusaha menalari dunia yang selalu berubah. Orang yang berbeda melihat realitas dengan cara yang berbeda pula. Manusia mempunyai cara alternatif dalam melihat kenyataan yang didapatkannya.

Bercerita tentang teori kelly, sedikit memberi beberapa pengalaman yang sudah saya alami. Dulu, saat saya menginjak SMA. Saya mendapatkan pengalaman berteman dengan banyak orang yang berbeda daerah dengan saya.awalnya saya acuh tak acuh, dan lebih memilih dominan berteman dengan seorang yang tak jauh dari daerah saya, hingga kejenuhanpun muncul. Dari hal itu saya berusaha memahami kararakter mereka satu persatu yang menurut saya sulit buat saya pahami dan membangun karakter agar sama dengan mereka. Beda, dengan saat saya di SMP yang mayoritas tempat tinggal mereka tidak jauh dari saya. Bahkan masih mayoritas tergolong lingkup kecamatan yang sama. Saya menggali informasi akan perbedaan budaya yang saya terima, dan membangun perilaku yang mudah diterima untuk beradaptasi dengan baik. Dari hal tersebut saya belajar untuk mengambil peristiwa itu menjadi suatu peristiwa yang patut untuk dibangun lebih baik lagi. Pada masa selanjutnya saya akan berfikiran untuk melihat dan memahami lebih detail akan karakter seseorang yang berbeda-beda untuk mampu menerimanya, sehingga terjalin komunikasi dengan baik.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun