Manusia seakan menjauh dari Sang Maha Pengasih.
atau
Ini hanya merupakan gejala alam dengan siklus musim yang tidak teratur.
Sebagai manuia yang masih memiliki iman didada, seharusnya SADAR bahwa keadaan ini tidak terjadi begitu saja, tetapi ini disebabkan tangan_tangan manusia sendiri.
Banyak manusia yang rakus, karena kerakusannya menggunduli hutan sehingga tangki tangki air habis.
banyak manusia yang egois, karena keegoisannya ia merasa paling pintar, tapi tidak pernah ia pintar merasa.
Banyak manusia yang merasa dirinya paling benar, padahal kebenaran hakiki hanya milik Sang Khaliq Allah swt.
pertikaian dimana_mana tidak hanya dikalangan kaum awam "rakyat jelata" tapi juga terjadi dikalangan elit.
sering kita dipertontonkan orang_orang yang berdasi di ruang terhormat yang seharusnya memikirkan nasib rakyat, tapi malah ia betikai, katanya menjunjung tinggi musyawarah dan mufakat tapi yang terjadi mufakat untuk tidak musyawarah.
Apakah bukan ini penyebab KEMARAU yang berkepanjangan, kita kekeringan moral ,etika, akhlaq. kita kekeringan saling menghormati "sipakalebbi(bhs.bugis), saling mengingatkan "sipakainge`",
Olehnya itu mari kita sadari ini semua, semoga kemarau berakhir, dan musim hujan tiba membawa keberkahan.