Pemerintah Belanda telah membuat kebijakan yang secara khusus focus untuk menciptakan ruang yang partisipatif bagi multipihak dalam mencari situasi yang lebih berkelanjutan. kebijakan yang tidak hanya memberikan hasil pada sikap tertentu namun memberikan ruang pada orang secara aktif terlibat dan memungkinkan orang-orang terpinggir dan orang tidak didengar bisa mendapatkan suara dan aktif. Dalam memorandum Belanda pada program Learning for Sustainability program 2004 mengidentifikasikan social learning sebagai kata kunci. Pengaturan pembelajaran perlu didukung oleh para pemangku kepentingan, warga setiap organisasi, proses belajar bersama dibawa kedalam situasi yang konkret dan mendorong semua orang terlibat dengan proses pembelajaran yang kolektif. Penekanan pada pengembangan kapasitas, lembaga dan menciptakan ruang dan struktur yang memungkinkan munculnya pembelajaran sosial.
Blended Enviromental Education, Communication dan Participation
Gert Spaargaren, Sosiolog lingkungan dari Belanda mengunakan teori Strutkurasi Gidden untuk menyusun model yang menghubungkan orientasi actor dan pendekatan yang berorentasi pada struktur (Spaargaren 2003). Ia melakukan dengan meletakkan praktik sosial dipusat dimana agensi manusia dimediasi oleh gaya hidup. Interaksi antara lembaga dan struktur merupakan praktif sosial. Model ini, dianggap  sebagai jembatan antara instrumental klasik, sikap lingkungan dan pendekatan perilaku dan lebih emansipatoris dan berbasis pada lembaga. Disaat yang sama, memperhitungkan pengaruh(Teknologi) struktur sosial terhadap perilaku.
Pemerintah Belanda semakin menyadari bahwa pentingnya focus pada penanganan praktik sosial dan gaya hidup daripada hanya melihat sedikit demi sedikit pada perubahan sikap dan perilaku terutama pada pendidikan kesehatan dan komunukasi. Van Koppen membuat sebuah kasus untuk mengunakan pendekatan Pratik sosial integrative dalam konteks pada keberlanjutan masyarakat yang konsumtif. Dari prespektif pemerinan, model pendekatan praktif sosial memberikan penekanan kuat pada partisipasi warga secara aktif dalam pemerintahan.
Result
Hasil studi menunjukkan bahwa pendekatan emansipatoris adalah sangat dalam ketidakjelasan situasi yakni tidak ada solusi yang tersedia secara jelas atau tantangan, multi-interpratatif. Dimana membutuhkan proses pembelajaran lingkungan sosial dan secara fisik secara langsung oleh partisipan. Kegiatan proyek harus mudah diakses oleh semua pihak. Â komitmen jangka panjang yang meningkat saat peserta mengembangkan beberapa jenis kohesi sosial tetapi juga ketika mereka melihat hasil langsung dari usaha mereka.
Ini bisa diwujudkan dengan terus menciptakan umpan balik yang positif menunjukkan perubahan yang terjadi bahkan ketika tampaknya tidak ada yang berubah. Dalam kasus "Membuat kabupaten kota yang berkelanjutan", misalnya, butuh beberapa waktu untuk melihat hasil yang nyata namun setelah proyek dimulai ada beberapa hasil yang terbukti menjadi penting nanti dalam proses pembelajaran yaitu, hubungan baik antara warga dan kelompok pemangku kepentingan. Fakta bahwa tujuan dan kegiatan bersama-sama mendorong meningkatkan kemungkinan bahwa hasil atau rencana aksi akan benar-benar diimplementasikan.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H