Memberikan solusi terhadap masalah sampah disesuaikan dengan kondisi warga local, waktu dan tempat. Inofasi harus bersifat local, karena selalu ada ruang untuk perbaikan dan improvisasi. Awalnya tidak produktif menjadi produktif untuk kepentingan bersama. Langkah lain, menjadi penting adalah Peran pemerintah dalam mendukung kesadaran warga negara yang aktif dengan solusi melalui membuat sebuah undang-undang daur ulang, warga tidak bisa dibiarkan beraksi sendiri, telah membuat sampah dan daur ulang tetapi harus ada kebijakan yang mendukung aksi tersebut sehingga bisa terus berlanjut terus-menerus. Misalnya pajak pada yang mengunakan plastic, membangun semangat untuk terus budaya daur ulang dan diwajibkan semua orang membawa tas ramah lingkungan setiap kali melakukan pembelanjaan.
Kesimpulan
  Pola piker, kebiasaan, gaya hidup dan self image terbentuk dari kebudayaan yang dibangun oleh struktur masyarakat. Informasi dan pesan yang diterima melalui interaksi yang internship dengan orang lain seperti orang tua, saudara-saudara kandung, sesama teman dan lingkungan warga sekitarnya. Mereka memandang diri mereka sendiri dengan cara mereka pikir telah dilakukan orang lain terhadap mereka. Maka komunikasi dan pesan untuk membangun kesadaran ramah terhadap lingkungan, budaya memilah sampah dan mengolah sampah dengan ekfektif dan infofatif harus dimulai dari tingkat keluarga. Kesadaran tidak dibangun secara individu tetapi secara kolektif dan bersama. Seorang anak dapat bersosialisasi melalui interaksi dengan para anggota masyarakat dimana ia dilahirkan. Seseorang memberi arti dan selanjutnya berhubungan dengan berbagai objek didalam lingkunganya melalui interaksi sosial.
   Pendekatan komunukasi persuasi adalah cara yang efektif bisa dipakai dalam penyuluhan membangun kesadaran kolektif untuk mengelola sampah dengan baik. Menentukan actor yang memiliki jiwa kharimatik, sebagai kekuatan untuk mempengaruhi lingkunganya, memberikan contoh-contoh konkret yang bisa dipahami sesuai dengan konteks local mengunakan media sosial dan visual.  Penyuluhan pelayanan informasi secara persuasi, tujuannya untuk memberikan informasi, mendorong dan merubah perilaku audiens tertentu secara spesifik dengan mengunakan pendekatan media massa(Rogers& storey,1987 Rice &Atkin,1989).
   Mengunakan narasumber yang kredibel dan dihormati, bisa mempengaruhi tingkat keberhasilan kegiatan edukasi Karen pendekatan komunikasi persuasi dalam merubah perilaku sosial adalah kemampuan mendapatkan target populasi yang besar secara efesien. Contoh konkret yang di terapkan di Surabaya, Portugal, Oslo dan Afrika selatan. Informasi yang bisa menjadi pengalaman yang menarik untuk di lakukan ditempat-tempat lain.
References
Jim Ife, Frank Tesoriero(2008) Alternatif pengembangan masyarakat di Era Globalisasi Community development
Duncan Green(2008) From poverty to the power, how active citizen and effective state can change the world
http://www.academia.edu/9437718/Pengantar_Ilmu_Komunikasi thesis Imran Guricici, 27 November 2012.
http://news.liputan6.com/read/2369243/sampah-di-berbagai-negara-berkah-atau-masalah 18 November 2015
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H