MENJADI TEMAN BAGI ANAK DIDIK
Guru merupan orang tua bagi anak didiknya yang masih berada dalam lingkungan sekolah, seorang guru sebagai dewa pelindung dari orang-orng yang ingin menyakiti mereka. Posisi itu yang di miliki seorang anak didik yang masi duduk di bangku sekolah dasar, berbeda dengan ank didik yang muai dudul di bangku SLTP ataupun di SMA, mereka mulai menjadika seorang guru sebagia teman yang mana bisa menjadi tempat berbagi cerita tentang masalah-masalah yag merelah alami saat itu. Di lingkungan inilah seorang guru harus bisa menjadi teman yang baik sehingg bisa menjadi salah satu faktor untuk dapat dekat dengan anak didiknya tersebut.
Saat anak didik mulai merasa bahwa guru merupakan teman yang baik ia akan dengan ringan utuk menceritakan setiap masalah yang telah ia alami, walaupun itu suatu masalah yang begitu sulit dalam dirinya. Dengan cara menjadikan anak didik kita sebagai seorang teman, kita juga dapat lebih mudah untuk mengawasi meraka. Karena dalam usia-usia meranjak dewasa inilah anak-anak sering mengalami permasalahan dalam diri mereka. Dalam posisi inilah anak-anak selalu ingin melakukan hal yang baru, mereka selalu lebih mengutamakan bagaimana mereka bisa merasa bahagia walaupun apa yang mereka akukan adalah hak yang kurang baik.
Disinilah posisi guru yang akan mejadi teman yang selalu memberitahukan bahwa apa yang mereka lakukan adalah salah atau benar untuk perbaikan dalam diri anak-anak didik. Teman bagi mereka adalah sosok yang akan selalu besama mereka yang juga selalu menjadi pendengar bagi cerita-cerita mereka, saat anak didik telah merasa nyaman berada di dekat kita berusahalah kita bisa menjadi yang terbaik buat meraka, karena begitu jarang kita temukan anak didik yang mau berbagi dengan gurunya. Anak didik sering merasa malas mengikuti mata pelajaran yang akan di ajarkan oleh seorang guru, salah satu faktornya terkadang adalah karena tidak merasa nyaman dengan guru yang mengajar pelajaran tersebut.
Salah satu faktor yang terdapat di atas bisa saj terjadi dan itu juga di akibatkan karena kurangnya komunikasi antara anak didik dan guru tersebut, dalam masalah ini kita tidak dapat menyalakan dua-duanya akan tetapi kita harus mengevaluasi teknik pembelajaran yang kita lakukan dan menanyakan alas an yang menyebabkan anak didik tersebut tidak mengukai pelajaran tersebut ataupun gurunya. Disinilah posisi pertemanan yang harus selalu di jaga oleh anak didik dan guru sehingga komunikasi antara keduanya dapat berjalan dengan baik.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H