Mohon tunggu...
Salfa nafisa
Salfa nafisa Mohon Tunggu... Mahasiswa - mahasiswi

Salfa Nafisa Nuha. Mahasiswi Semester 7 di Fakultas Ilmu Budaya Universitas Indonesia.

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan

5 Bukti Nyata Kairo Menjadi Pusat Penting dalam Sejarah Peradaban Islam

20 Oktober 2022   11:03 Diperbarui: 20 Oktober 2022   11:29 1992
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Pendidikan. Sumber ilustrasi: PEXELS/McElspeth

Kairo merupakan Ibukota dari salah satu negara besar di dunia arab yaitu Mesir. Kairo juga mendapatkan julukan sebagai "Kota seribu menara". Hal ini dilandasi karena arsitektur Islamnya yang dominan. Salah satu faktanya yaitu terdapat sebuah bangunan masjid yang terletak di jantung kota Kairo. Masjid tersebut bernama Masjid Al-Zahir Barquq yang memiliki nuansa Islam nya yang cukup kental. Masjid ini dibangun pada tahun 1384-1386 M di era dinasti Fatimiyah. danya fakta tersebut menguatkan Kairo bahwa terdapat perkembangan peradaban Islam di Mesir.

Dikutip dari dari Republika.com, terdapat 5 bukti nyata bahwa Kairo menjadi pusat penting dalam sejarah peradaban Islam.

1. Masjid pertama di Fustat, Mesir

Dilansir dari Republika.com, Mesir telah dikuasai oleh bangsa Romawi sejak 30 SM. Namun, pengaruh dari kekuasaan romawi ini akhirnya jatuh saat Islam mulai berkembang pada tahun 64 M dibawah komando amr bin al-ash. Saat itu juga, beliau juga menjadikan Kota Fustat di Mesir sebagai pusat pemerintahannya.

Fustat yang sekarang menjadi bagian dari wilayah Kairo di Mesir merupakan daerah yang pertama kali dibangun masjid. Masjid tersebut bernama Masjid Amr bin al-ash. Masjid ini dibangun atas perintah Umar Bin Khattab. Hal ini merupakan faktor agama Islam mulai berkembang di Mesir. Bahkan, mengutip dari Egyptian Streets, masjid ini disebut sebagai masjid antik sekaligus universitas pertama di Kairo, Mesir sebelum ada Universitas al-azhar. Masjid amr bin al-ash awalnya dibangun menggunakan pohon palem yang kemudian setelah direnovasi diubah menjadi marmer.

2. Fustat menjadi pusat produksi dan karya seni Islami

Seiring perkembangan Islam, Fustat menjadi salah satu kota di Mesir yang mendapatkan pengaruh Islam yang besar. Dapat dilihat dari peninggalannya, seperti permadani. Fungsi permadani dalam dunia Islam yaitu untuk alas di masjid dan hiasan dinding. Dikutip dari Republika.com, permadani menjadi karya seni Islam yang bernilai tinggi sehingga mendapatkan tempat khusus dalam kebudayaan masyarakat Islam. Tak hanya itu, telah ditemukan bahwa permadani tertua terdapat di daerah Fustat-Ka iro Tua- pada tahun 821 M. Hal ini menjadi sebuah bukti kongkret bahwa perkembangan Islam di wilayah Mesir membawa dampak yang signifikan terkait peradaban Islam disana.

3. Dibangunnya Universitas Al-azhar di Mesir

Dibentuknya Universitas Al-azhar juga menjadi salah satu dasar berkembangnya peradaban Islam di Mesir. Pada masa itu, perluasan Islam di Mesir semakin berkembang. Hal tersebut terjadi pada era Dinasti Fatimiyah. Pada masa ini juga, Ibukota Mesir yang dahulu ada di Fustat kemudian dipindahkan ke Kairo dan setelah itu dibentuklah Universitas Al-azhar. Lembaga tersebut diberikan nama al-azhar untuk menghormati Fatimah yang disebut sebagai al-zahra yaitu cahaya.

Dilansir dari Republik.com, sistem pengajaran di Universitas Al-azhar adalah adanya kelompok studi di dalam masjid yang disebut sebagai halaqah dengan menggunakan berbagai cara yaitu diskusi dan berdialog.

4. Kairo menjadi pusat intelektual islam dan kegiatan ilmiah baru

Pada masa itu, perkembangan Islam di Kairo mulai berkembang pesat. Kairo saat itu berada di bawah pimpinan Abu Mansur Nizar al Aziz (975-996). Di bawah pimpinannya, Kairo mampu bersaing dengan berbagai dinasti dari daerah lain yaitu dinasti umayyah. Seperti hal nya dinasti abbasiyah bersaing dengan dinasti Umayyah dalam hal membangun istana dan masjid. Masjid yang dibangun oleh dinasti abbasiyah adalah masjid samarra. Selain itu, masjid yang dibangun oleh dinasti Umayyah yaitu Masjid Cordoba. Terakhir, masjid yang dibangun oleh dinasti Fatimiyah yaitu Masjid Al-azhar.

5. Berkembangnya tokoh-tokoh ilmu pengetahuan dan sastra

Pada masa dinasti Fatimiyyah, terdapat sebuah bangunan istana yang saat itu menjadi perpustakaan terbesar yang dikenal sebagai Darul Ulum. Di tempat tersebut, lahirlah berbagai cendekiawan muslim, diantaranya adalah Muhammad Al-Tamimi (ahli fisika dan matematika), Al-Kini ( sejarah dan filsafat), sampai Al-Nu’man (ahli hukum dan menjabat sebagai hakim). Pada masa itu, ilmu pengetahuan sangatlah berkembang pesat.  Hal ini juga terjadi lantaran banyaknya penerjamahan dan penerbitan yang berasal dari bahasa asing. Dimulai dari bahasa Persia, Yunani dan India. Dari hal tersebut, kemudian banyak sekali bermunculan tokoh-tokoh ilmu pengetahuan dan sastra di Kairo. Ini juga disebabkan oleh perkembangan peradaban Islam di Mesir.

Referensi :

Kompas.com (2020, 24 Mei ). Masjid Tertua di Mesir, Awalnya Terbuat dari Pohon Palem.

Republika.co.id. (2017, 26 Desember). Maha Karya Arsitektur Masjid Barquq di Jantung Kota Kairo.

Republika.co.id. (2020, 15 Januari ). Sejarah Kairo Sebagai Titik Penting Peradaban Islam.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun