Mohon tunggu...
Rizal Agustiawan
Rizal Agustiawan Mohon Tunggu... -

Seorang marketer yang telah menjalani profesi marketing dan sales selama 13 tahun, beragam posisi di bidang marketing dan sales telah dijalaninya, mulai dari sales, AO, Sales supervisor dan Marketing Manager, di beberapa perusahaan di bandung, dan kini menjadi Direktur Marketing di sebuah Perusahaan Tracking di Bandung, sekaligus CEO dan Trainer Motivasi khususnya di profesi Sales, dengan bendera RZ_Consultant nya

Selanjutnya

Tutup

Catatan Pilihan

Bayangan yang Indah

2 Juli 2014   21:48 Diperbarui: 18 Juni 2015   07:47 135
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Dalam keseharian, dalam aktivitas yang rutin sehari hari, ada bayangan yang selalu membayangi dalam setiap gerak dan tingkah polah kita, ada bayangan yang selalu  berdiri di setiap tembok dan pintu rumah kita, dalam setiap sapuan pandangan baik yang nyata maupun kasat, bayangan itu akan selalu ada, membayangi dan mengikuti kemana langkah kita pergi, di dalam ruang kerja, di jalanan tempat kita menuju pulang, di ruang TV tempat kita berkumpul. di kamar tidur tempat kita beristirahat, dan bahkan di kamar mandi, saat kita sedang ( maaf ) buang hajat, ia akan selalu ada dan mengikuti kemana dan dimana kita berada, hebat sekali bayangan itu, seperti apa rupa bayangan itu? seperti apa wujudnya? dan bagaimana ia bisa mengekor kemana kita pergi, bayangan itu adalah impian, bayangan itu adalah mimpi kita dalam wujud yang berbeda dari keadaan sekarang, bayangan itu berwujud sebuah keindahan yang tak jarang membuat kita tersenyum, kita bahagia kala melihat bayangan tersebut ada di depan kita, seolah olah itu nyata hadirnya, ya itulah mimpi kita, ada teman yang berkata pada saya, apabila mimpimu ingin cepat terlaksana maka tempelkanlah mimpi itu di dahimu, maka kemana pun engkau pergia ia akan selalu ada di benakmu, tak salah, memang ada benarnya,

Mimpi adalah cambuk semangat untuk menjalani hidup, bayangan itu adalah mimpi yang akan selalu mengikuti kemana langkah kita, semakin besar impian kita maka si bayangan impian tersebut akan semakin getol mengikuti kita, oarang harus punya mimpi, orang harus punya bayangan dirinya dalam bentuk yang indah yang berbeda dari keadaan dia sekarang ini, misalnya, saat ini saya miskin, maka si bayangan kita harus berwujud seseorang yang kaya dan memiliki segalanya, itulah kenapa kalau kita punya mimpi harus yang bagus bagus, gak ada mimpi kita atau bayangan diri kita dalam wujud lain adalah sesuatu yang buruk, maka dari itu setiap manusia akan diberikan kesadaran yang menggugah manakala ia dapat bermimpi, mimpi adalah cambuk hidup untuk melangkah ke arah yang lebih bagus, ke arah yang lebih baik, dan menjadi lebih bersemangat dan yakin dalam untaian doa doa yang kita panjatkan setiap waktu.

Sampai kapankan bayangan itu akan mengikuti kita, saya pikir hanya kematian lah yang akan mengakhiri pertemanan dengan sang bayangan tersebut, intinya adalah , setiap insan yang hidup dan berakal serta waras, maka ia akan memiliki mimpi, setiap dari kita akan memiliki mimpi yang indah, dan saat kedekatan kita dengan si bayangan tersebut biasanya terjadi di malam hari, di saat sunyi senyap, di saat tangan kita memohon pada sang khalik di tengah malam, si bayangan pun akan ikut duduk bersimpuh, ia akan duduk bersebelahan dengan kita, maka kata kata doa yang kita panjatkan seolah olah juga diucapkan oleh si bayang bayang mimpi kita tersebut,.

Saat ini bayangan itu akan selalu ada di pikiran dan hadapan kita, dalam bentuk khayalan yang indah, dan tuhan pun melihat itu  semua, dia melihat  dalam senyuman nya kepada kita, kepada bayangan kita, kepada usaha kita, dan kepada doa doa kita.....

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Catatan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun